Asam lambung adalah cairan yang diproduksi untuk mencerna makanan. Namun, kadar yang terlalu tinggi atau cairan yang bergerak ke atas bisa menyebabkan asam lambung naik.
Apa itu asam lambung naik?
Asam lambung adalah produksi cairan lambung berlebih dan bergerak naik ke arah kerongkongan.
Aliran balik asam ini adalah bagian normal dari pergerakan sistem pencernaan. Itu sebabnya, kondisi yang juga disebut refluks asam lambung ini tidak dapat dikatakan sebagai penyakit, melainkan sebuah gejala.
Meski begitu, refluks asam lambung yang sering terjadi dapat menimbulkan sensasi terbakar pada dada dan tenggorokan (heartburn).
Penyebab kondisi ini utamanya otot cincin lambung (sfingter), yaitu katup penahan asam agar tetap di lambung, yang tidak berfungsi normal. Akibatnya, Anda pun berisiko mengalami penyakit asam lambung atau penyakit GERD.
Tanda dan gejala asam lambung naik
Anda mungkin mengalami beberapa ciri asam lambung naik, seperti berikut ini.
- Perut terasa tidak nyaman, terutama saat kosong.
- Mual dan muntah.
- Terasa seperti ada yang menyangkut di kerongkongan
- Nyeri dada.
- Sensasi terbakar pada dada (heartburn).
- Terasa sulit atau nyeri saat menelan.
- Perut kembung.
- Suara serak atau batuk.
- Maag.
Kapan harus ke dokter?
Segera ke rumah sakit bila Anda mengalami gejala berikut. - Mengonsumsi obat maag lebih dari dua kali seminggu.
- Gejala asam lambung naik terlalu sering atau tak tertahankan.
- Nyeri dada, terutama bila napas terasa pendek atau nyeri pada rahang dan lengan. Ini bisa menandakan serangan jantung.
Penyebab asam lambung naik
Gangguan pencernaan ini dipicu oleh cairan lambung yang naik ke arah kerongkongan.
Saat Anda menelan, pita otot kerongkongan atau sfingter esofagus mengendur agar makanan langsung turun ke organ lambung. Kemudian, sfingter pun menutup kembali.
Namun, sfingter bisa melemah dan menyebabkan cairan lambung kembali ke kerongkongan. Kondisi ini mengiritasi lambung dan kerongkongan sehingga memicu peradangan.
Faktor risiko asam lambung naik
Beberapa kondisi yang meningkatkan risiko refluks asam lambung adalah berikut ini.
- Obesitas.
- Kehamilan.
- Skleroderma.
- Terinfeksi bakteri Helicobacter pylori.
- Pengosongan lambung yang tertunda.
- Hernia hiatus.
- Konsumsi ibuprofen jangka panjang.
- Merokok.
- Konsumsi makanan dan minuman tertentu, seperti kopi, tomat, cokelat, berlemak, dan pedas.
- Tiba-tiba berhenti mengonsumsi obat untuk menurunkan asam lambung.
- Faktor genetik, terutama pada sindrom Zollinger-Ellison.
Komplikasi asam lambung naik
Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti berikut ini.
- Esofagitis atau radang kerongkongan.
- Penyempitan kerongkongan.
- Barret esofagus.
Diagnosis asam lambung naik
Salah satu cara mendiagnosis apakah asam lambung Anda naik atau tidak yaitu menjalani pemeriksaan asam lambung.
Tes asam lambung merupakan prosedur yang digunakan untuk mengukur jumlah asam di lambung. Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk melihat tingkat keasaman pada lambung.
Prosedur ini dilakukan setelah Anda diminta untuk tidak makan selama beberapa jam, sehingga cairan saja yang tersisa pada perut.
Kemudian, cairan akan dikeluarkan melalui selang yang dimasukkan ke dalam lambung melalui kerongkongan.
Selain itu, dokter mungkin meminta Anda untuk menjalani tindakan berikut.
- Endoskopi, memasukkan selang dengan kamera untuk menemukan radang kerongkongan.
- Uji probe asam ambulatori, memonitor kerongkongan untuk memastikan seberapa cepat dan banyak asam lambung naik ke kerongkongan.
- Manometri kerongkongan, mengukur kontraksi dan kekuatan otot kerongkongan saat menelan.
- Esofagoskopi transnasal, mirip endoskopi, tetapi dimasukkan melalui hidung.
Pengobatan asam lambung naik
Berikut ini beberapa obat asam lambung naik yang bisa Anda gunakan, baik secara bebas atau harus dengan resep dokter.
1. Antasida
Antasida merupakan salah satu obat bebas yang banyak digunakan orang untuk menurunkan asam lambung.
Obat ini mengandung kalsium karbonat. Namun, obat ini tidak menyembuhkan peradangan kerongkongan akibat cairan lambung.
Obat ini bisa menimbulkan efek samping, seperti diare atau kadang masalah ginjal.
2. H2 receptor blockers
Mengobati asam lambung dengan H2 receptor blockers bertujuan untuk menghambat sekresi asam lambung agar jumlahnya tidak banyak.
Ada pun beberapa obat H2 blockers yang dipakai untuk mengatasi refluks asam lambung, meliputi:
3. Proton pump inhibitor (PPI)
Dibandingkan antasida dan H2 blocker, proton pump inhibitor (PPI) jauh lebih kuat mengatasi asam lambung. Jenis proton pump inhibitor yang sering digunakan antara lain:
4. Obat penguat sfingter esofagus bagian bawah
Mengutip situs MedlinePlus, Baclofen merupakan peregang otot dan obat antispastik yang digunakan untuk memperkuat sfingter esofagus bagian bawah. Namun, efek sampingnya dapat menyebabkan kelelahan atau mual.
Sebagian jenis antispastik memang mudah dijumpai di apotek dan bisa dibeli tanpa resep dokter. Sementara itu, beberapa di antaranya membutuhkan resep dokter, seperti Baclofen.
Selalu ikuti petunjuk cara pakai obat asam lambung yang tertera pada label produk atau sesuai dengan resep dokter.
Bila kondisi tidak kunjung membaik setelah mengonsumsi obat yang dijual bebas, segera periksakan diri ke dokter spesialis asam lambung.
Perawatan rumahan asam lambung naik
Selain mendapatkan obat dan perawatan dari dokter, asam lambung naik juga bisa diatasi dengan pengobatan rumahan. Anda pun dapat melakukan beberapa cara untuk memelihara kesehatan lambung.
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan asam lambung di rumah guna mendukung obat-obatan.
1. Makan lebih teratur
Salah satu pemicu naiknya asam lambung adalah pola makan yang tidak teratur. Oleh karena itu, selalu usahakan untuk memiliki jam makan yang sama setiap hari.
Pola makan saat mengalami asam lambung ini juga berlaku ketika Anda hendak tidur. Anda disarankan untuk tidak makan dua jam sebelum tidur karena bisa memicu asam naik ke tenggorokan saat tidur.
2. Hindari makanan tertentu
Memperhatikan asupan makanan juga penting bila Anda rentan mengalami penyakit asam lambung.
Ada beberapa makanan dan minuman yang dapat memicu asam lambung dan perlu dihindari, yakni:
Anda juga perlu lebih selektif ketika memilih makanan yang akan dikonsumsi untuk menurunkan asam lambung. Salah pilih makanan justru menyebabkan refluks asam lambung.
Ada pun beberapa makanan yang baik untuk asam lambung, seperti:
- pisang,
- oatmeal,
- sayuran hijau,
- putih telur,
- jahe,
- daging tanpa lemak, dan
- lidah buaya.
3. Perhatikan porsi makan
Cara mengatasi asam lambung lainnya adalah memperhatikan porsi makan. Hal ini dikarenakan makan dalam porsi besar dapat memicu refluks.
Agar tidak kelaparan, Anda bisa makan lebih sering, tetapi dalam porsi yang lebih kecil.
4. Kunyah makanan dengan benar
Walaupun terlihat sepele, hal ini perlu diperhatikan karena dapat membantu enzim pencernaan mengolah makanan dengan mudah.
Dengan begitu, risiko asam lambung naik atau gejala GERD yang parah pun bisa dihindari.
5. Berhenti merokok
Bila merokok atau mengosumsi tembakau, sangat disarankan untuk berhenti. Pasalnya, nikotin dari tembakau melemaskan otot sfingter esofagus bagian bawah.
Hal tersebut memungkinkan asam lambung kembali naik ke kerongkongan.
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter guna memahami solusi yang tepat untuk Anda.
[embed-health-tool-bmr]