backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

14

Tanya Dokter
Simpan

Berbagai Pilihan Obat Asam Lambung di Apotek

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 01/09/2022

Berbagai Pilihan Obat Asam Lambung di Apotek

Produksi asam lambung berlebih akan menimbulkan gangguan pada pencernaan. Naiknya asam lambung dapat disebabkan oleh kebiasaan kurang sehat atau masalah kesehatan tertentu, seperti gastritis atau GERD. Untungnya, asam lambung naik bisa diredakan dengan obat.

Apa obat asam lambung di apotek?

Asam lambung punya peran penting dalam menjaga kesehatan pencernaan. Namun, naiknya asam lambung ke kerongkongan bisa menimbulkan sejumlah gejala. 

Cairan yang bersifat asam ini bila terus-menerus naik ke kerongkongan bisa menyebabkan radang kerongkongan (esofagitis) dan GERD

Kondisi ini dapat menimbulkan gejala gangguan pencernaan, seperti perut mulas, kembung, mual, panas di dada (heartburn), hingga mulut terasa pahit.

Konsumsi obat asam lambung yang tepat bisa mengatasi gangguan pencernaan tersebut.

Secara garis besar, obat terdiri dari dua jenis, yaitu over the counter (OTC) atau obat tanpa resep, dan obat resep dokter.

1. Antasida

obat maag cair

Antasida adalah salah satu obat bebas yang digunakan untuk menetralkan asam lambung.

Beberapa antasida mengandung simetikon, yaitu suatu bahan yang membantu menyingkirkan gas berlebih dalam tubuh.

Namun, konsumsi obat antasida saja tidak mampu menyembuhkan tenggorokan yang meradang akibat naiknya asam lambung.

Terlalu sering menggunakan obat antasida dapat menimbulkan efek samping seperti sembelit, diare, kram perut, dan terkadang masalah ginjal. 

2. H-2 receptor blockers

Obat histamin-2 (H-2) receptor blockers bekerja secara khusus untuk mengurangi peningkatan produksi asam lambung.

Obat H-2 receptor blockers ini bisa bertahan lebih lama di dalam tubuh untuk membantu meredakan gejala maag.

Beberapa contoh H-2 receptor blockers adalah cimetidine, ranitidine, dan famotidine.

Penurunan produksi asam lambung di dalam tubuh bisa bertahan hingga sekitar 12 jam setelah minum obat ini.

Ada dua jenis dosis obat H-2 receptor blockers, yakni dosis rendah yang bisa dibeli secara bebas dan dosis tinggi perlu resep dokter.

3. Proton pump inhibitors (PPI)

Proton pump inhibitors (PPI) bisa dibeli bebas di apotek.

Obat ini memiliki dosis yang lebih kuat ketimbang antasida dan H2 receptor blockers, misalnya omeprazole dan lansoprazole.

Obat PPI bekerja sangat efektif untuk menurunkan asam yang naik ke kerongkongan kembali ke lambung.

Aturan minumnya obat tersebut bisa Anda tanyakan kepada apoteker.

Hindari minum obat-obatan untuk mengatasi gejala asam lambung di luar dari anjuran yang diberikan.

Penting Anda ketahui


Beri tahu dokter atau apoteker bila Anda sedang rutin minum vitamin, suplemen makanan, atau suplemen herbal untuk asam lambung
Pastikan vitamin dan suplemen tersebut aman untuk diminum bersamaan dengan obat asam lambung.

4. H-2 receptor blockers dengan resep

H-2 receptor blockers yang menggunakan resep umumnya dapat meredakan mulas dan mengobati asam lambung naik.

Jenis-jenis obat ini adalah famotidine, nizatidine, cimetidine, dan ranitidine.

Kandungan pada obat dapat menekan produksi asam, terutama setelah makan.

Oleh karena itu, obat ini sebaiknya diminum 30 menit sebelum makan. 

Efek samping lain dari penggunaan obat ini yaitu dapat menimbulkan sakit kepala, sakit perut, diare, mual, sakit tenggorokan, pilek, dan pusing.

5. Proton pump inhibitors (PPI) dengan resep

obat maag

Obat PPI yang diperoleh melalui resep dokter ini, biasanya memiliki kandungan dosis yang lebih tinggi ketimbang obat PPI yang dijual bebas.

PPI resep jenisnya meliputi esomeprazole, lansoprazole, omeprazole, pantoprazole, rabeprazole, dan dexlansoprazole.

Jenis obat-obatan PPI bisa membantu memulihkan maag beserta penyakit yang mendasarinya, contohnya tukak lambung maupun GERD.

Menurut Journal of neurogastroenterology and motility (2021) penggunaan PPI dengan prokinetik lebih efektif daripada PPI saja pada pasien GERD.

Obat ini bekerja dengan cara menurunkan kadar asam lambung pada tubuh sekaligus menghalangi bagian sel yang berperan sebagai penghasil cairan asam.

PPI paling baik dikonsumsi satu jam sebelum makan.

Walaupun obat-obatan ini umumnya dapat ditoleransi dengan baik, obat ini juga dapat menyebabkan diare, sakit kepala, mual, dan kekurangan vitamin B12.

6. Obat penguat sfingter esofagus bagian bawah

Baclofen termasuk obat antispastik dan peregang otot yang berfungsi memperkuat sfingter esofagus (kerongkongan) bagian bawah. 

Katup kerongkongan yang mengendur dapat memudahkan asam lambung untuk naik ke kerongkongan.

Pada akhirnya, kondisi tersebut bisa memicu timbulnya sensasi panas di dada disertai nyeri, yang dikenal sebagai heartburn.

Heartburn biasanya identik pada pengidap GERD yang merupakan satu di antara berbagai penyakit penyebab maag. 

7. Obat prokinetik

Obat kesuburan pria

Obat prokinetik biasanya diresepkan dokter guna membantu proses pengosongan sistem pencernaan lebih cepat.

Selain itu, obat ini bekerja untuk memperkuat otot pada katup kerongkongan bagian bahwa agar tidak mudah mengendur.

Jenis obat prokinetik yang harus diperoleh melalui resep dokter meliputi bethanechol dan metoclopramide

Efek samping obat ini antara lain mual, depresi, kecemasan, kelelahan, lemas, diare, hingga ketidaknormalan pada gerakan fisik tubuh.

8. Antibiotik (obat asam lambung akibat infeksi bakteri)

Antibiotik tidak boleh diminum sembarangan. Itulah mengapa sebaiknya Anda mengonsumsi antibiotik berdasarkan anjuran dokter.

Jika asam lambung naik berhubungan dengan infeksi Helicobacter pylori, obat antibiotik biasanya baru akan diresepkan.

Beberapa contoh obat antibiotik asam lambung meliputi amoxicillin, klaritromisin, metronidazol, tetracycline, dan levofloxacin

Dalam kasus-kasus tertentu, dokter bisa meresepkan obat antibiotik selama dua minggu yang disertai dengan pengobatan PPI.

9. Obat pelindung lapisan usus dan sistem pencernaan

Probiotik

Dalam kondisi tertentu, dokter bisa meresepkan obat yang berfungsi untuk melindungi lapisan usus dan sistem pencernaan.

Obat ini disebut sebagai agen sitoprotektif, tugasnya yakni membantu menjaga jaringan pelindung sistem pencernaan dan usus. 

Contoh obat ini adalah sucralfate dan misoprostol yang hanya bisa didapatkan dari rekomendasi dokter.

Selalu patuhi aturan minum obat ini, konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang rutin minum obat-obatan tertentu. 

Pasalnya, beberapa obat lambung tidak boleh sembarangan diminum bersama jenis obat-obatan yang lain.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 01/09/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan