Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tes bernstein adalah pemeriksaan diagnostik yang digunakan untuk melakukan simulasi gejala heartburn.
Prosedur yang disebut tes perfusi asam ini biasanya dilakukan di laboratorium gastroenterologi.
Tes perfusi asam bertujuan membantu dokter menentukan, apakah gejala maag yang dialami disebabkan oleh asam lambung yang mengiritasi kerongkongan.
Pemeriksaan bernstein umumnya dilakukan bersama dengan tes lain yang mengukur fungsi esofagus, yakni:
Normalnya, tes bernstein digunakan untuk mendiagnosis penyakit GERD (gastroesopagheal reflux disease).
Selain heartburn, prosedur ini biasanya dilakukan ketika Anda mengalami gejala GERD lainnya seperti:
Pemeriksaan bernstein pun dilakukan bersamaan dengan prosedur lain untuk mengetahui penyebab heartburn.
Sebelum menjalani tes bernstein, Anda biasanya perlu mengikuti instruksi dokter, antara lain:
Jangan lupa untuk memberitahu dokter bila Anda mengalami masalah lain, seperti pelebaran pembuluh darah esofagus atau penyakit jantung.
Pada saat tes bernstein dimulai, selang tipis yang sudah dilumasi akan dimasukkan ke lubang hidung Anda.
Selang ini nantinya turun ke belakang tenggorokan hingga esofagus dan dipandu oleh saluran hidung sampai ke lambung.
Kemudian, larutan asam hydrochloric dimasukkan ke selang dan dilanjutkan dengan larutan garam selama beberapa kali.
Dokter akan menanyakan kepada Anda bila merasakan sensasi panas atau perasaan tidak nyaman selama tes berlangsung. Tujuan dari tes ini yaitu mengetahui penyebab rasa sakit.
Kabar baiknya, larutan garam tidak menyebabkan rasa sakit, sementara larutan asam dapat memicu rasa nyeri jika esofagus terluka akibat asam lambung.
Pada beberapa kasus, pemeriksaan ini dapat menimbulkan rasa tersedak hingga muntah. Namun, efek ini tidak berlangsung lama.
Bila kondisi Anda normal, seharusnya hasil pemeriksaan bernstein negatif.
Sementara itu, tes positif mengindikasikan bahwa gejala yang dialami kemungkinan besar disebabkan oleh refluks asam lambung.
Selain itu, berikut hasil dari tes bernstein biasanya dibagi menjadi tiga kondisi.
Bila Anda didiagnosis memiliki GERD setelah menjalani prosedur, dokter akan meresepkan obat penurun asam lambung.
Tak hanya itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika seseorang menderita GERD, yaitu:
Pada kasus GERD yang parah, Anda mungkin membutuhkan operasi untuk mengencangkan otot sfingter esofagus bagian bawah (LES).
Operasi ini bertujuan menjaga isi perut agar tidak naik ke kerongkongan dan memicu sejumlah gejala masalah pencernaan tersebut.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar