Hati mulai tidak bisa lagi menyaring zat yang tidak dibutuhkan oleh darah, menghasilkan protein baru, membuang racun, hingga membantu penyerapan lemak dan vitamin larut lemak.
Dalam tahap ini, tubuh akan menunjukan beberapa gejala sirosis hati seperti:
- Nafsu makan menurun
- Kelelahan parah
- Susah tidur (insomnia)
- Mual
- Berat badan menurun
- Kulit gatal
- Mudah mengalami memar dan berdarah pada tubuh
- Pembuluh darah arteri di bawah kulit menyerupai bentuk laba-laba
- Kemerahan pada telapak tangan
- Sakit atau nyeri di area hati
Gejala sirosis hati bisa berkembang semakin parah, yang ditandai dengan munculnya beberapa hal berikut ini:
- Penumpukan cairan pada perut (asites)
- Penumpukan cairan di pergelangan tangan, tangan, kaki, dan pergelangan kaki (edema)
- Sulit berpikir dengan jelas
- Wanita tidak mengalami menstruasi, padahal belum saatnya menopause
- Pria kehilangan gairah seks, pertumbuhan jaringan payudara yang abnormal (ginekomastia), dan atrofi testis
- Rambut rontok
- Lebih mudah mengalami memar
- Beberapa bagian tubuh, seperti kulit, lidah, dan mata berwarna kuning (penyakit kuning)
- Kram otot
- Mimisan
- Sesak napas
- Feses menghitam dan kering
- Urin berwarna gelap
- Muntah darah
- Kesulitan berjalan
- Detak jantung lebih cepat

Bagaimana penanganan yang tepat untuk sirosis hati?
Pengobatan yang dilakukan untuk menangani sirosis hati bisa berbeda-beda, tergantung pada penyebab dan keparahan penyakit. Meski begitu, tujuan utamanya tetap untuk memperlambat kerusakan jaringan pada hati, sekaligus mencegah dan mengobati gejala sirosis hati agar tidak semakin memburuk.
Berikut ini merupakan beberapa perawatan yang biasanya dilakukan: