Fatty Liver (Perlemakan Hati)

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 30/07/2021

Fatty Liver (Perlemakan Hati)

Definisi

Apa itu fatty liver?

Fatty liver (perlemakan hati) adalah penumpukan lemak berlebih serta infeksi pada hati. Penyakit fatty liver sebenarnya tidak berbahaya. Namun, peradangan (inflamasi) yang tidak kunjung sembuh dapat memicu jaringan parut (sirosis) dan menurunkan fungsi hati.

Ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab hati berlemak dan membengkak, mulai dari konsumsi alkohol hingga kadar kolesterol yang tinggi. Perlemakan hati dapat berkembang melalui tiga tahap, yaitu:

  • peradangan hati yang merusak jaringan sekitarnya (steatohepatitis),
  • adanya jaringan parut pada hati yang rusak (fibrosis hati), serta
  • jaringan paru menggantikan jaringan yang sehat (sirosis hati).

Itu sebabnya, hati yang berlemak perlu segera ditangani agar tidak merusak sel hati dan organ lainnya hingga membahayakan nyawa.

Seberapa umum kondisi ini?

Penyakit fatty liver adalah kondisi yang umum dan dapat terjadi pada siapa saja. Namun, perlemakan hati yang disebabkan oleh konsumsi alkohol lebih sering dialami oleh remaja.

Hal tersebut juga menjadi pemicu penyakit liver tertinggi nomor tiga pada orang dewasa.

Jenis

Fatty liver dibagi menjadi dua jenis berdasarkan penyebabnya yang dijabarkan sebagai berikut.

Nonalcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD)

Nonalcoholic fatty liver disease (perlemakan hati non-alkohol) adalah penyakit hati berlemak yang tidak berhubungan dengan konsumsi alkohol. NAFLD pun dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • fatty liver sederhana, alias tanpa ada peradangan atau kerusakan pada sel hati, serta
  • nonalcoholic steatohepatitis (NASH), yaitu hati mengalami peradangan dan bisa menyebabkan fibrosis dan sirosis.

Para ahli hingga saat ini belum menemukan penyebab dari NAFLD. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda, seperti obesitas dan diabetes.

Alcoholic fatty liver disease (ALD)

Alcoholic fatty liver disease adalah fatty liver yang terjadi akibat konsumsi alkohol berlebihan. Kondisi ini biasanya akan membaik ketika berhenti minum alkohol. Bila tidak segera diatasi, perlemakan hati alkohol ini dapat memicu masalah serius.

Hati dapat memecah sebagian besar senyawa dalam alkohol yang Anda minum untuk dikeluarkan dari tubuh. Namun, proses penguraian alkohol dapat memproduksi zat berbahaya yang merusak sel-sel hati dan meningkatkan peradangan.

Artinya, semakin banyak alkohol yang diminum, kerusakan hati akan semakin parah. ALD adalah tahap awal dari penyakit liver yang berhubungan dengan alkohol.

Penyakit ini juga dapat berkembang menjadi hepatitis alkoholik dan sirosis hati bila tidak ditangani.

Tanda dan gejala

Apa saja tanda dan gejala fatty liver?

Baik NAFLD dan ALD adalah penyakit yang diam-diam berkembang tanpa atau dengan sedikit gejala yang mengganggu. Bila sudah berkembang, biasanya Anda akan mengalami gejala berupa:

  • sakit perut pada sisi kanan atas perut,
  • perut terasa kembung,
  • mual dan kehilangan nafsu makan,
  • penurunan berat badan,
  • kulit dan bagian putih mata menguning (penyakit kuning),
  • perut dan kaki membengkak (edema), serta
  • tubuh terasa lemah dan lelah.

Kemungkinan terdapat ciri-ciri perlemakan hati yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki pertanyaan seputar gejala fatty liver, silakan konsultasikan dengan dokter.

Kapan harus periksa ke dokter karena penyakit ini?

Bila Anda mengalami gejala yang telah disebutkan dan sudah berlangsung lama, segera periksakan diri ke dokter.

Hal ini juga berlaku bila berat badan turun secara tiba-tiba karena bisa menjadi pertanda adanya kerusakan pada hati.

Penyebab dan faktor risiko

Apa penyebab fatty liver?

Perlemakan hati umumnya disebabkan oleh tubuh yang memproduksi lemak dalam jumlah yang berlebihan. Akibatnya, penumpukan lemak pada jaringan hati pun terjadi.

Hati yang berlemak dapat terjadi karena beberapa hal, seperti:

  • konsumsi makanan dengan kalori yang berlebihan,
  • memiliki penyakit obesitas dan diabetes,
  • kolesterol tinggi,
  • penyalahgunaan alkohol, serta
  • kurang gizi.

Sementara itu, penyakit hati berlemak yang tidak berkaitan dengan alkohol belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebabnya. Namun, beberapa kondisi di atas bisa menjadi penyebab NAFLD.

Apa faktor yang meningkatkan risiko terkena penyakit ini?

Penyebab fatty liver memang lebih sering berkaitan dengan penyalahgunaan alkohol. Namun, ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena perlemakan hati, meliputi:

NAFLD telah memengaruhi sekitar 25% dari populasi di dunia. Hal ini juga dipengaruhi oleh angka kasus obesitas, diabetes tipe 2, dan kolesterol tinggi.

Sementara itu, ALD terjadi pada peminum alkohol berat terutama yang sudah lama. Penyakit ini juga berisiko lebih tinggi pada wanita yang minum alkohol secara berlebihan serta mengalami obesitas.

Diagnosis dan pengobatan

Bagaimana cara mendiagnosis penyakit ini?

Kebanyakan pasien perlemakan hati tidak menunjukkan gejala, sehingga biasanya sering terdeteksi secara kebetulan saat pemeriksaan kesehatan secara berkala.

Sebagai contoh, tingkat enzim hati yang meningkat pada tes darah untuk kondisi lain bisa jadi adalah pertanda gangguan fungsi hati. Bila hal ini terjadi, dokter mungkin akan meminta Anda menjalani pemeriksaan:

  • CT scan untuk mendapat gambaran organ hati,
  • biopsi hati untuk menentukan tingkat keparahan penyakit,
  • USG untuk mengetahui jumlah lemak dan jaringan parut pada hati,
  • tes darah untuk mengetahui faktor pemicu hati berlemak, dan
  • pemeriksaan fungsi hati dan enzim yang berada dalam hati.

Apa saja pilihan pengobatan fatty liver?

Pilihan pengobatan fatty liver biasanya akan tergantung pada jenis dan penyebabnya. Namun, dokter mungkin merekomendasikan Anda untuk menjalani gaya hidup sehat sekaligus memberikan obat untuk mengatasi penyebab hati berlemak.

Biasanya, berikut adalah gaya hidup sehat yang direkomendasikan.

  • Menurunkan berat badan bila mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
  • Mengurangi atau berhenti minum alkohol.
  • Minum obat untuk mengendalikan diabetes, kolesterol, dan trigliserida.
  • Mengonsumsi vitamin E dan thiazolidinediones pada kasus tertentu.
  • Transplantasi hati pada orang yang mengalami gagal hati.

Perlu diingat bahwa hingga saat ini para peneliti masih mencari tahu apakah terdapat obat-obatan yang dapat mengurangi peradangan hati yang berlemak.

Sejauh ini, ada dua jenis obat yang dinilai dapat membantu mengurangi jumlah lemak hati, yaitu vitamin E dan pioglitazone (obat diabetes). Meski begitu, tidak semua orang bisa mendapatkan manfaat yang sama dari pengobatan fatty liver ini.

Itu sebabnya, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui manfaat dan efek samping dari setiap obat untuk mencegah peradangan pada perlemakan hati.

Pengobatan di rumah

Apa pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi perlemakan hati (fatty liver)?

Beberapa perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan untuk membantu mengontrol penyakit fatty liver antara lain sebagai berikut.

  • Menjaga berat badan ideal.
  • Menurunkan berat badan bagi orang yang mengalami kelebihan berat badan.
  • Mendapatkan vaksin hepatitis A, hepatitis B, dan penyakit pneumokokus.
  • Rutin berolahraga.
  • Melakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui kesehatan hati.
  • Mengontrol kadar gula darah.
  • Bertanya pada dokter terkait jenis obat yang berbahaya bagi hati.

Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 30/07/2021

Iklan
Iklan
Iklan