Penyebab dan faktor risiko
Apa penyebab fibrosis liver?
Pembentukan fibrosis umumnya berawal dari penyakit yang menyerang organ hati. Penyakit ini menyebabkan cedera atau peradangan pada hati yang bersifat kambuhan atau berlangsung selama bertahun-tahun.
Beberapa penyakit kronis yang kerap menyerang hati yakni:
Hati akan berusaha memperbaiki diri setiap kali mengalami cedera atau peradangan. Proses perbaikan ini memerlukan banyak bahan, khususnya protein. Kendati berguna, pada proses ini jugalah protein berlebih dapat menumpuk dalam jaringan hati.
Jika hati terus mengalami cedera atau peradangan, lama-kelamaan sel-sel hati tidak akan mampu memperbaiki dirinya lagi. Pada saat yang sama, protein berlebih berupa kolagen dan glikoprotein terus menumpuk lalu membentuk jaringan parut.
Seiring perkembangan penyakit, jaringan parut dapat memenuhi seluruh organ ini. Fibrosis hati yang tidak diobati dengan baik akhirnya bisa mengakibatkan sirosis, yakni tahap akhir penyakit hati yang harus ditangani dengan transplantasi hati.
Apa saja faktor yang membuat Anda berisiko terkena penyakit ini?
Risiko terjadinya fibrosis hati lebih tinggi pada orang-orang yang:
- memiliki penyakit hati kronis,
- memiliki riwayat penyakit hati dalam keluarga,
- berjenis kelamin laki-laki,
- sering mengonsumsi alkohol, serta
- melakukan hubungan seks yang tidak aman.
Diagnosis
Bagaimana cara mendiagnosis fibrosis liver?
Di bawah ini beberapa metode untuk mendiagnosis fibrosis pada liver.
1. Biopsi hati
Biopsi hati yakni metode diagnosis umum dengan menyuntikkan jarum panjang dan kecil ke dalam perut hingga mencapai hati. Ia kemudian akan mengambil sedikit sampel jaringan hati Anda untuk diperiksa lebih lanjut.
2. Transient elastography
Tes yang termasuk ke dalam liver elastography ini menggunakan gelombang suara berfrekuensi rendah untuk menguji seberapa kaku hati Anda. Ketika seseorang mempunyai fibrosis hati, jaringan parut pada hatinya membuat jaringan hati menjadi lebih kaku.
3. Tes nonbedah
Tes darah biasanya digunakan pada penderita hepatitis C kronis yang berisiko memiliki fibrosis. Selain itu, ada pula tes lain yang menggunakan perhitungan khusus, seperti tes rasio aminotransferase dengan keping darah (APRI).
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar