backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Tidak Semua Penyakit Liver Menular, Ini Penjelasannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

Tidak Semua Penyakit Liver Menular, Ini Penjelasannya

Penyakit liver merupakan kondisi yang dapat terjadi karena berbagai hal, salah satunya karena infeksi virus. Hal ini membuat sebagian orang beranggapan bahwa penyakit hati menular. Namun, benarkah semua penyakit yang menyerang liver menular?

Apakah penyakit liver menular?

Faktanya, tidak semua penyakit liver dapat menular. Hal ini bergantung dengan jenis penyakit serta penyebabnya. 

Penyakit liver yang diakibatkan oleh infeksi virus, seperti hepatitis dapat menular. Cara penularannya pun bisa berbeda-beda tergantung dengan jenis virus hepatitis yang menginfeksi. 

Sementara itu, jenis penyakit liver yang dipengaruhi faktor keturunan seperti hemokromatosis atau Wilson’s disease tidak menular karena penyakit ini diturunkan secara genetik.

Penyakit liver yang terjadi karena gaya hidup tidak sehat juga tidak menular, contohnya alcoholic fatty liver akibat kebiasaan minum alkohol atau non-alcoholic fatty liver akibat konsumsi makanan berlemak.

Cara penularan penyakit liver

populasi berisiko hepatitis

Seperti yang telah disebutkan di atas, jenis penyakit liver yang dapat menular adalah hepatitis. Hepatitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus.

Virus ini dapat menginfeksi hati dan menyebabkan pembengkakan serta peradangan pada hati. Hal ini membuat hati tidak dapat bekerja sesuai fungsinya.

Penularan virus hepatitis bisa berbeda-beda tergantung pada jenis virusnya. Berikut ini cara penularan penyakit liver berdasarkan jenisnya.

1. Hepatitis A

Hepatitis A adalah peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Virus ini dapat menular melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi feses virus hepatitis. 

Virus ini juga bisa ditularkan melalui air meskipun jarang terjadi. Hal ini berkaitan dengan kontaminasi air dengan limbah atau feses akibat sanitasi yang buruk. 

Selain itu, mengutip WHO, virus ini dapat ditularkan melalui kontak fisik seperti melakukan seks oral atau seks anal. 

2. Hepatitis B

Jenis penyakit liver yang terjadi karena infeksi virus hepatitis B (HBV) juga dapat menular. Penularannya biasanya terjadi karena kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi. 

Sebagai contoh, penularan terjadi ketika berbagi jarum suntik dengan orang lain atau kontak langsung dengan darah yang terkontaminasi virus hepatitis.

Penularan ini umumnya terjadi di lingkungan institusi kesehatan, seperti pada petugas rumah sakit atau care taker yang tinggal bersama pasien hepatitis.

Selain itu, jenis hepatitis ini bisa ditularkan melalui hubungan seksual dan dari ibu ke bayinya lewat cairan vagina atau darah ibu selama proses persalinan.

 3. Hepatitis C

Jenis penyakit liver menular selanjutnya adalah hepatitis C. Virus hepatitis C (HCV) dapat menular melalui darah.

Penularan terjadi pada penggunaan alat medis secara berulang. Darah yang terkontaminasi virus bisa tertinggal karena kurangnya sterilisasi jarum suntik.

Penyakit liver juga dapat menular melalui transfusi darah, hemodialisis atau cuci darah, serta ditularkan oleh ibu ke anaknya saat proses persalinan. 

Selain itu, hepatitis C bisa menular melalui hubungan seksual tapi cukup jarang terjadi. 

4. Hepatitis D

Virus penyebab hepatitis

Hepatitis D (HDV) atau disebut juga hepatitis delta merupakan jenis penyakit liver menular yang perlu diwaspadai. 

Sama seperti halnya virus hepatitis B dan hepatitis C, virus HDV biasanya menular melalui darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi virus. 

Penularan terjadi melalui cara-cara berikut.

  • Penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
  • Transfusi darah.
  • Penggunaan jarum untuk tato atau tindik.
  • Proses persalinan.
  • Berhubungan dengan orang yang terinfeksi tanpa alat kontrasepsi. 
  • 5. Hepatitis E

    Hepatitis E adalah jenis penyakit liver menular yang disebabkan oleh infeksi virus HEV. Virus ini dapat menular melalui konsumsi air yang terkontaminasi oleh virus. 

    Penyakit ini umumnya terjadi di negara berkembang dengan tingkat kebersihan dan sanitasi yang kurang baik atau di wilayah pemukiman yang kumuh. 

    Selain itu, dalam beberapa kasus, virus HEV dapat ditularkan melalui konsumsi daging hewan yang kurang matang. Namun, kasus ini cukup jarang terjadi. 

    Cara mencegah penularan penyakit liver

    Meski dapat menular, infeksi virus hepatitis bisa dicegah dengan menjaga kebersihan diri sebaik mungkin. Berikut hal yang perlu Anda lakukan untuk mencegah penularan virus hepatitis.

    • Mendapatkan vaksin hepatitis A dan hepatitis B.
    • Biasakan mencuci tangan, yaitu sebelum makan, setelah keluar dari toilet, sebelum dan setelah membersihkan pantat bayi, lalu sebelum serta sesudah menyiapkan bahan makanan untuk memasak.
    • Pastikan untuk mencuci buah atau sayuran sebelum dimakan. Masaklah daging hingga matang sempurna.
    • Hindari menggunakan narkoba dalam bentuk apapun.
    • Hati-hati dalam penggunaan jarum.
    • Melakukan hubungan seks yang aman.

    Beberapa jenis penyakit liver yang terjadi karena pola hidup yang buruk umumnya dapat membaik setelah melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup. 

    Meski tidak dapat disembuhkan, penyakit liver karena keturunan, autoimun, dan infeksi virus tertentu dapat ditangani dengan pengobatan yang tepat. 

    Ringkasan


    • Tidak semua jenis penyakit liver dapat menular dari satu orang ke orang lainnya. 
    • Penyakit hati yang terjadi karena infeksi virus hepatitis A, B, C, D, dan E bisa menular.
    • Penyakit hati akibat keturunan, autoimun, serta pola hidup yang kurang sehat tidak dapat menular.
    • Melakukan pencegahan dengan rutin menjaga kebersihan serta melakukan hubungan seks yang aman dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit hepatitis.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan