Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Ensefalopati hepatik adalah kondisi yang merujuk pada perubahan kepribadian, psikologis, dan sistem saraf pada orang dengan yang mengalami gagal hati. Kadar amonia yang tinggi di dalam aliran darah dan otak mungkin menjadi penyebabnya.
Amonia diproduksi oleh bakteri di dalam perut dan usus. Biasanya, hati memecah amonia sehingga membuatnya tidak berbahaya.
Namun, orang dengan penyakit hati memiliki lebih banyak amonia karena organ hati mereka tidak berfungsi. Amonia masuk ke dalam darah, menuju otak, dan menyebabkan gejala yang mengganggu fungsi otak.
Ensefalopati hepatik merupakan kondisi yang lebih umum dialami oleh orang dengan sirosis hati. Sirosis tidak menular dan tidak bisa diwarisi dari orangtua ke anak. Jika tidak terobati, kondisi ini bisa mengakibatkan koma hingga kematian.
Gejala utama ensefalopati hepatik antara lain:
Gejala lain yang mungkin muncul yaitu sakit kuning, kesulitan berbicara, gemetar, dan mudah marah. Selain itu, orang dengan kondisi ini mungkin juga memiliki gejala penyakit hati yang meliputi adanya cairan di dalam perut dan kaki bengkak.
Beberapa tanda atau gejala mungkin ada yang tidak tercantum di atas. Jika merasa cemas tentang gejalanya, konsultasi ke dokter.
Hubungi dokter jika Anda atau anggota keluarga serta kerabat Anda memiliki gejala di atas, terutama bagi yang sebelumnya terkena penyakit hati. Penyakit ini mungkin berkembang pesat dan sangat membahayakan.
Setiap tubuh bertindak berbeda satu sama lain. Diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik untuk kondisi yang Anda alami.
Kelainan yang merusak hati dan menyebabkan gagal hati dapat mengakibatkan ensefalopati hepatik. Beberapa kelainan ini yaitu virus hepatitis (seperti hepatitis B dan hepatitis C), infeksi parah, penyakit autoimun, kanker, dan sindrom Reye.
Penyebab lain dari kondisi ini yakni penggunaan obat-obatan seperti obat anti-radang nonsteroid (NSAID) dan terlalu banyak minum alkohol. Orang dengan sirosis bisa terkena ensefalopati dari penggunaan sedatif dan analgesik.
Faktor-faktor tertentu mungkin meningkatkan risiko ensefalopati hepatik yaitu:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap. Dokter mungkin melakukan tes darah dan x-ray untuk mengesampingkan masalah lain karena ensefalopati hepatik mirip dengan gejala penyakit lain.
Penyakit-penyakit tersebut antara lain meningitis, kadar gula darah rendah, kanker otak, dan penyumbatan darah di dalam otak.
Ensefalopati hepatik mungkin membutuhkan pengobatan darurat yang memerlukan rawat inap.
Tujuan pengobatannya yakni menemukan dan mengobati penyebab, seperti penggunaan obat-obatan tertentu, perdarahan sistem pencernaan, hingga masalah metabolisme.
Jika penyebab khusus ensefalopati hepatik merupakan perdarahan pada sistem pencernaan, pasien harus diobati secepatnya.
Obat bernama lactulose bertindak sebagai obat pencahar dan membantu mengosongkan usus, sehingga bakteri tidak dapat membuat amonia.
Terkadang, antibiotik bernama neomycin juga digunakan. Obat ini membunuh bakteri di dalam usus sehingga jumlah amonia berkurang.
Di bawah ini perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang mungkin dapat membantu mengatasi ensefalopati hepatik.
Ingat bahwa kondisi ini mungkin bisa sembuh seperti semula. Namun, peluang kematian pun tinggi jika mengalami koma. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar