Jika Anda mengalami obesitas, Anda akan dianjurkan untuk menjaga pola makan dan olahraga rutin. Bila berat tak kunjung turun, dokter mungkin akan menganjurkan operasi bariatrik.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Jika Anda mengalami obesitas, Anda akan dianjurkan untuk menjaga pola makan dan olahraga rutin. Bila berat tak kunjung turun, dokter mungkin akan menganjurkan operasi bariatrik.
Anda mungkin bertanya, operasi bariatrik itu apa?
Operasi bariatrik atau bariatric surgery adalah pembedahan khusus yang bertujuan mengatasi obesitas atau kegemukan.
Prosedur medis ini biasanya dianjurkan untuk penyandang obesitas yang sudah menjalani diet dan olahraga, tetapi tidak membuahkan hasil.
Operasi dengan nama lain bariatric surgery ini dapat membantu Anda memangkas lemak di dalam tubuh.
Selain menurunkan berat badan, manfaat lain operasi ini membantu mengatasi masalah lain. Apa sajakah itu?
Mengutip studi terbitan Annals of Surgery (2016), operasi bariatrik bisa membuat kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 2 menjadi normal layaknya orang sehat.
Hal ini bahkan bisa membuat Anda tidak perlu menggunakan obat-obatan selama setidaknya 3 tahun setelah operasi.
Bariatric surgery bisa meningkatkan beberapa risiko penyakit jantung, seperti jantung koroner, stroke, hingga penyakit jantung perifer.
Setelah operasi, Anda mungkin mengamati tekanan darah pun kembali normal atau mendekati normal.
Orang dengan obesitas kerap kali merasa depresi karena seolah-olah melihat tubuhnya buruk dan adanya penghakiman dari lingkungan sekitar.
Dengan berkurangnya berat badan, Anda bisa melihat tubuh Anda dengan lebih baik.
Setelah operasi, orang obesitas dengan sleep apnea bisa berhenti menggunakan mesin bantu napas saat tidur.
Sekitar 80 – 85% pasien bisa memiliki napas yang normal saat tidur saat satu tahun setelah operasi.
Obesitas memberikan tekanan berlebih pada sendi sehingga terasa nyeri hingga rusak.
Penurunan berat badan setelah operasi bariatrik mengurangi beban yang diberikan pada sendi.
Obesitas menjadi salah satu penyebab seseorang sulit memiliki keturunan.
Studi terbitan Current Opinion in Obstetrics & Gynecology (2010) menemukan bahwa operasi bariatrik bisa memperbaiki siklus menstruasi dan menurunkan risiko keguguran.
Meski efektif untuk penyandang obesitas, tidak semua pasien dapat menjalani operasi bariatrik.
Berikut sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi.
Bariatrik termasuk prosedur medis yang terdiri dari sejumlah operasi.
Metode operasi yang dilakukan akan bergantung dengan kondisi pasien.
Tujuan utama tindakan medis ini, yaitu menurunkan berat badan dalam waktu cepat dan mengurangi risiko obesitas.
Di bawah ini beberapa jenis operasi bariatrik yang perlu Anda ketahui.
Gastric bypass atau bypass lambung adalah prosedur yang menjepit lambung dan membuat kantung lambung lebih kecil.
Kantung ini nantinya menembus bagian lambung dan sebagian dari usus.
Operasi penurun berat badan ini bertujuan mempercepat rasa kenyang dan mengurangi porsi makan.
Selain itu, bypass lambung membantu mengurangi penyerapan kalori pada makanan.
Berbeda dengan bypass, sleeve gastrectomy adalah jenis operasi yang mengangkat beberapa bagian organ pencernaan.
Metode ini dilakukan untuk membatasi makanan yang masuk dan dicerna.
Alhasil, perut terasa cepat penuh dan rasa kenyang pun bertahan lebih lama.
Adjustable gastric banding adalah operasi menurunkan berat badan yang menggunakan pita untuk mengikat bagian atas lambung.
Hal ini dilakukan untuk membentuk kantong kecil dengan lubang sempit pada perut bagian bawah.
Pita ini memungkinkan makanan disimpan pada dalam jangka waktu yang lebih lama.
Setelah itu, makanan akan menuju ke perut bagian bawah dan sistem pencernaan berjalan normal.
Teknik kombinasi akan membatasi penyerapan makanan zat gizi makro dan mikro yang masuk ke dalam tubuh.
Contoh prosedur ini yaitu biliopancreatic diversion (BPD) dan BPD dengan duodenal switch (BPD DS).
Sebelum menjalani operasi bariatrik, Anda akan menjalani sejumlah pemeriksaan terlebih dahulu.
Anda juga akan diberitahu seputar perubahan pola makan yang perlu dilakukan setelah operasi, efek samping, hingga risiko dari prosedur ini.
Pemeriksaan tambahan yang perlu dilakukan sebelum prosedur yaitu:
Selain pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan meminta Anda untuk menjalani diet tertentu.
Anda biasanya disarankan untuk menerapkan diet rendah kalori, misalnya 1.000 – 1.200 kalori per hari atau kurang dari 800 kalori per hari.
Dokter juga akan memeriksa jumlah vitamin dalam tubuh.
Bila tubuh kekurangan salah satu jenis vitamin, Anda mungkin perlu menjalani diet khusus untuk meningkatkan kadar vitamin tersebut.
Adapun beberapa jenis makanan yang perlu dihindari selama diet ini, antara lain:
Sementara itu, sederet makanan yang perlu dibatasi sebelum operasi bariatrik meliputi:
Normalnya, operasi bariatrik dilakukan di rumah sakit dan pasien akan diberikan anestesi umum. Artinya, Anda tidak sadar selama operasi dilakukan.
Jenis operasi yang sudah disebutkan sebelumnya pun akan bergantung pada kondisi pasien.
Kini, sebagian besar jenis prosedur bariatrik dilakukan secara laparoskopi, yaitu prosedur yang memanfaatkan alat tabung dengan kamera.
Operasi bariatrik biasanya membutuhkan beberapa jam. Setelah operasi, Anda akan menjalani rawat inap selama beberapa hari di rumah sakit.
Hal ini dilakukan agar petugas medis dapat memantau kondisi Anda jika terdapat komplikasi.
Operasi bariatrik biasanya dilakukan untuk menurunkan berat badan dalam jangkan panjang.
Jumlah berat badan yang akan turun tergantung pada jenis operasi dan perubahan kebiasaan gaya hidup.
Beberapa pasien mungkin dapat menurunkan setengah dari kelebihan berat badan yang dialami, sementara yang lainnya bisa lebih banyak.
Umumnya, penurunan berat badan setelah operasi dapat mencapai 40 – 68% dalam selang waktu 2 tahun.
Pasien obesitas yang sudah menjalani operasi bariatrik perlu mengikuti pola hidup sehat, seperti menjaga pola makan dan olahraga rutin.
Perubahan gaya hidup ini dilakukan untuk menghindari komplikasi dan kenaikan berat badan setelah operasi.
Umumnya, diet setelah prosedur bariatrik akan disesuaikan dengan tekstur dan bentuk makanan.
Pasien yang baru saja menjalani operasi akan diberikan makanan cair hingga nantinya kembali ke makanan padat.
Penerapan diet bertahap ini dilakukan selama kurang lebih 4 – 6 minggu.
Ada pun sejumlah makanan biasanya dikonsumsi oleh pasien meliputi:
Sementara itu, menghindari makanan tinggi gula dan lemak tetap harus dilakukan usai menjalani operasi bariatrik.
Anda sebaiknya fokus rutin berolahraga kardio, latihan kekuatan, dan latihan kelenturan. Mengapa?
Meski terbilang aman dan efektif, ada sejumlah risiko operasi menurunkan berat badan ini, yaitu:
Di lain sisi, ada pula risiko jangka panjang dan komplikasi yang timbul. Berikut yang mungkin terjadi.
Efek samping yang timbul bisa ringan hingga berat. Keluhan yang paling sering muncul, yaitu:
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar operasi bariatrik, tanyakan kepada dokter spesialis atau bariatric surgeons.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar