Makanan cair biasanya diberikan untuk orang sakit maupun lansia yang kesulitan untuk mencerna makanan. Tidak semua makanan cair merupakan makanan padat yang diblender atau dihaluskan. Ketahui jenis dan resep mudah membuatnya di rumah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Makanan cair biasanya diberikan untuk orang sakit maupun lansia yang kesulitan untuk mencerna makanan. Tidak semua makanan cair merupakan makanan padat yang diblender atau dihaluskan. Ketahui jenis dan resep mudah membuatnya di rumah.
Makanan cair adalah makanan yang memiliki konsistensi mirip dengan air atau berupa cairan. Makanan ini biasanya diberikan sebagai alternatif untuk orang yang kesulitan untuk menelan, mengunyah, atau mencerna makanan padat.
Kesulitan mengunyah atau mencerna makanan berisiko menimbulkan kekurangan gizi, terutama orang lanjut usia (malnutrisi pada lansia). Nah, makanan encer membantu memenuhi nutrisi dan meningkatkan asupan kalori harian.
Makanan yang beberbentuk cairan bisa langsung diminum, diseruput dengan sendok, atau dikonsumsi dengan bantuan sedotan atau selang.
Di rumah sakit, makanan cair dapat diberikan dengan menggunakan bantuan NGT (nasogastric tube), yakni tabung fleksibel yang mengalirkan makanan melalui hidung, melewati kerongkongan, dan masuk ke perut.
Makanan cair bisa menjadi pengganti makanan padat untuk orang yang memiliki kondisi berikut.
Ada juga jenis diet yang mengharuskan konsumsi makanan cair, dikenal dengan nama liquid diet.
Untuk mengoptimalkan penyerapan nutrisi ketika kesulitan mencerna, ada beragam jenis makanan encer yang dapat dikonsumsi, di antaranya sebagai berikut.
Kaldu dapat menjadi salah satu pilihan makanan cair untuk membantu memenuhi zat gizi yang dibutuhkan tubuh.
Kaldu umumnya terbuat dari hasil penyaringan rebusan tulang sapi, kambing, atau daging ayam. Studi dalam jurnal Medicina mengungkapkan bahwa kaldu yang berasal dari tulang memiliki kandungan asam amino.
Asam amino dapat berfungsi memperbaiki jaringan tubuh dan meningkatkan sistem imun. Selain itu, kaldu memiliki sifat anti-inflamasi membantu mengurangi gejala ulcerative colitis, yaitu peradangan pada usus.
Makanan cair selanjutnya yang juga bisa menjadi pilihan untuk memenuhi nutrisi harian adalah jus buah.
Ada berbagai macam jus buah yang bisa Anda konsumsi, contohnya jus jeruk yang memiliki kandungan vitamin C yang tinggi untuk membantu menjaga daya tahan tubuh dan mengurangi peradangan.
Namun, beberapa produk jus jeruk yang dijual di pasaran tinggi gula. Agar lebih sehat, sebaiknya buat jus jeruk sendiri di rumah tanpa tambahan gula.
Krim sup juga bisa menjadi pilihan makanan cair yang dapat dikonsumsi untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi lansia.
Sebuah studi dalam International Journal of Food Science melakukan penelitian mengenai manfaat sup krim labu kuning yang ditambahkan tempe untuk lansia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa krim sup labu kuning dengan tempe memiliki kandungan protein, vitamin B12, dan vitamin A.
Yoghurt merupakan makanan yang memiliki tekstur sedikit kental. Makanan ini juga mengandung banyak zat gizi yang baik untuk tubuh, seperti protein, kalsium, iodin, dan vitamin B12.
Selain itu, yoghurt merupakan sumber probiotik yang diketahui dapat membantu melancarkan sistem pencernaan.
Probiotik di dalam yoghurt, yakni bifidobacteria dapat membantu mengurangi gejala sakit perut pada penderita irritable bowel syndrome (IBS).
Anda yang kesulitan mengunyah, sakit menelan karena radang tenggorokan, atau mengalami gangguan pencernaan bisa mencoba membuat makanan cair sendiri di rumah.
Berikut ini resep makanan cair bergizi seimbang dan mudah dibuat untuk orang yang sakit maupun sedang menjalani liquid diet.
Bahan-bahan
Cara membuat
Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter untuk mengetahui jenis makanan yang baik dikonsumsi atau menjadi pantangan bagi kondisi Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar