Komplikasi akibat anestesi

Komplikasi akibat anestesi sangatlah beragam. Risiko komplikasi biasanya lebih umum pada anestesi umum dan regional.
Anestesi lokal juga memiliki risiko komplikasi, tetapi kasusnya sangat jarang dibandingkan jenis anestesi lainnya.
Berikut sejumlah risiko komplikasi anestesi, baik yang ringan hingga berat.
1. Total spinal block
Ini merupakan kondisi terhambatnya penghantaran sinyal saraf tepi akibat kelebihan dosis obat bius pada tulang belakang. Hal tersebut menyebabkan efek paralisis (kelumpuhan) pada otot.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan kegagalan sistem pernapasan saat pasien tak sadarkan diri. Untuk mengatasinya, diperlukan penggunaan alat bantu pernapasan dan ventilasi.
2. Hipotensi
Penurunan tekanan darah merupakan dampak dari menurunnya fungsi saraf simpatik. Dokter akan meningkatkan tekanan pada pembuluh darah untuk meningkatkan darah yang rendah.
Biasanya, cara meningkatkan tekanan darah dilakukan dengan memberikan cairan tambahan. Namun, tindakan tersebut perlu memerhatikan riwayat kesehatan jantung pasien.
3. Penurunan fungsi saraf

Penurunan fungsi dari beberapa saraf tulang belakang akibat efek anestesi bisa bersifat sementara atau permanen. Penyebab utamanya yaitu kerusakan pada saraf tulang belakang.
Kerusakan tersebut mengakibatkan penurunan kerja saraf sensorik. Tak hanya itu, kemampuan motorik tubuh juga ikut mengalami penurunan.
4. Infeksi saluran pernapasan
Kondisi ini dapat berupa infeksi pada laring, sakit tenggorokan, hingga pneumonia. Hal ini terjadi karena penurunan kesadaran dapat menyebabkan saluran pernapasan tidak terlindungi.
Apalagi jika efek anestesi membuat pasien mual dan muntah. Cairan muntah dapat masuk ke dalam paru-paru sehingga menyebabkan peradangan dan infeksi pada saluran pernapasan.
Namun, hal ini dapat dicegah dengan berpuasa beberapa jam sebelum operasi. Dokter juga bisa memberi obat untuk membantu mengosongkan lambung dan meningkatkan pH lambung.
5. Emboli
Emboli merupakan hambatan aliran darah akibat adanya benda asing di dalam pembuluh darah. Hambatan ini juga bisa disebabkan oleh gumpalan darah dan udara.
Biasanya, emboli lebih sering terjadi pada tindakan operasi sistem saraf. Anda juga berpotensi mengalaminya saat menjalani operasi di sekitar tulang panggul.
Risikonya dapat dikurangi dengan pemberian obat profilaksis thromboembolic deterrents (TEDS) dan low molecular weight heparin (LMWH).
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar