Batu empedu adalah penyakit berupa penumpukan cairan yang mengeras di dalam kantung empedu. Penyakit ini bisa berbahaya jika tidak segera ditangani. Telusuri penyebab, gejala, serta cara pengobatan penyakit ini selengkapnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Batu empedu adalah penyakit berupa penumpukan cairan yang mengeras di dalam kantung empedu. Penyakit ini bisa berbahaya jika tidak segera ditangani. Telusuri penyebab, gejala, serta cara pengobatan penyakit ini selengkapnya.
Batu empedu adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan penggumpalan cairan sisa-sisa pencernaan yang mengeras di dalam kantong empedu.
Kantong empedu merupakan organ tubuh yang berfungsi untuk membantu tubuh mencerna lemak dengan cara menyimpan dan melepaskan empedu ke usus kecil.
Ukuran batuan di kantong empedu berbeda pada setiap orang. Beberapa orang mungkin memiliki batu empedu yang hanya seukuran sebutir pasir, sedangkan beberapa lainnya bisa sebesar bola golf.
Jumlah batu yang terbentuk pun dapat bermacam-macam. Ada yang hanya memiliki satu batu, ada pula yang memiliki batu dengan jumlah yang lebih banyak.
Adanya batuan yang terbentuk dalam kantong empedu dapat menimbulkan rasa nyeri dan akan menyebabkan komplikasi batu empedu jika tidak segera ditangani.
Penyakit batu empedu adalah salah satu penyakit yang sering terjadi. Kondisi ini biasanya dialami oleh orang tua, wanita, dan orang dengan berat badan berlebih (obesitas).
Wanita lebih rentan terkena penyakit ini karena pengaruh hormon estrogen. Jumlah hormon estrogen yang lebih banyak pada wanita dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam empedu, sehingga menurunkan kontraksi kandung empedu untuk mengosongkan empedu.
Sebagian besar kasus pembentukan batu empedu tidak menunjukkan gejala yang khas. Gejala baru akan muncul jika ukuran batu empedu cukup besar sehingga menyumbat saluran kantong empedu ataupun sistem pencernaan lainnya.
Penderita penyakit ini biasanya akan merasakan nyeri perut di bagian kanan atas yang berlangsung selama satu hingga beberapa jam, biasanya setelah makan dalam jumlah banyak.
Selain itu, gejala batu empedu yang umumnya dapat muncul antara lain:
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter Anda.
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mencari tahu penyebab dan memantapkan diagnosis. Dengan begitu, dokter akan mengetahui pengobatan terbaik sesuai dengan kondisi Anda.
Anda harus menghubungi dokter bila mengalami:
Penyakit ini merupakan kondisi yang belum diketahui penyebabnya. Akan tetapi, mengutip Cleveland Clinic, sekitar 75% kasus batu empedu disebabkan oleh kolesterol yang berlebihan.
Pada dasarnya, empedu memiliki bahan kimia yang cukup untuk melarutkan kolesterol. Namun jika hati mengeluarkan kolesterol lebih banyak dari yang dapat dipecah kantong empedu, kolesterol tersebut akan mengkristal dan menjadi batu di kantong empedu.
Kondisi ini disebut juga dengan batu kolesterol yang ditandai dengan batu empedu berwarna kekuningan karena terdiri dari kolesterol atau senyawa lainnya.
Selain karena penumpukan kolesterol, penyakit ini juga dapat terjadi akibat empedu mengandung bilirubin yang berlebihan. Kondisi ini disebut dengan batu pigmen dan ditandai dengan batu empedu berwarna coklat tua atau hitam.
Penyakit ini juga dapat disebabkan oleh kantung empedu tidak dapat kosong secara sempurna, sehingga cairan empedu akan jadi lebih pekat, mengeras dan membentuk batuan.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit ini adalah sebagai berikut.
Dokter akan lebih dulu melihat riwayat medis, melakukan pengecekan fisik, dan menganjurkan Anda untuk menjalani tes urin. Pengecekan dengan X-ray atau Ultrasound juga bisa dilakukan jika dibutuhkan.
Ultrasound atau CT-scan daerah perut adalah pemeriksaan terbaik untuk melihat gambaran kantong empedu serta mendeteksi penyakit lain yang bisa menyebabkan gejala serupa dengan penyakit ini.
Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan saluran empedu dengan melakukan pemeriksaan hepatobiliary iminodiacetic acid (HIDA), magnetic resonance imaging (MRI), atau endoscopy retrograde cholangiopancreatography (ERCP).
Penyakit yang tidak menimbulkan gejala umumnya tidak membutuhkan terapi. Namun, tetap membutuhkan pengawasan yang ketat.
Jika Anda memiliki riwayat penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi pada hati (hipertensi portal), atau sirosis hati, dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk melakukan pengobatan.
Berikut adalah beberapa pengobatan batu empedu.
Jika gejala tidak terlalu parah dan kristal yang terbentuk di dalam empedu belum begitu besar, penggunaan obat penghancur empedu bisa membantu.
Salah satunya adalah obat asam empedu, seperti ursodiol atau chenodiol. Obat ini bekerja mengikis batu sehingga lama-lama pecah dan larut.
Pilihan perawatan satu ini melibatkan penyuntikan pelarut yang dikenal sebagai metil tersier-butil eter (MTBE). Pelarut tersebut akan disuntikkan ke kantong empedu untuk melarutkan batu empedu.
Extracorporeal shock wave lithotrips (ESWL) efektif jika batu empedu soliter masih berdiameter kurang dari 2 cm.
Tujuan pengobatan ini adalah untuk memecah atau menghancurkan batu empedu dengan mengirimkan gelombang kejut (shockwave) melalui jaringan lunak tubuh.
Penyumbatan akibat batu pada saluran empedu bisa ditangani dengan prosedur endoscopic retrograde cholangio pancreatography (ERCP).
Prosedur ini bertujuan untuk menghilangkan batu empedu tanpa mengangkat kantong empedu bagi mereka yang kondisinya tidak cukup kuat untuk menjalani prosedur operasi.
Jika gejala yang Anda rasakan parah dan berlangsung sering hingga mengganggu aktivitas, maka batu empedu harus dioperasi. Hal ini bertujuan bertujuan untuk meringankan rasa sakit dan mencegah komplikasi.
Operasi pengangkatan kantong empedu atau disebut juga dengan kolesistektomi tidak melibatkan sayatan besar, namun Anda tetap harus dibius.
Namun, tidak perlu khawatir jika Anda melakukan operasi ini. Pengambilan kantung empedu tidak akan memengaruhi kondisi sehari-hari.
Pasalnya, kantung empedu bukan termasuk ke dalam organ penting yang harus Anda miliki agar bisa bertahan hidup. Jika kantong empedu diambil, cairan empedu akan mengalir langsung dari hati ke usus kecil.
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah empedu, antara lain:
Perlu dipahami bahwa setiap orang dapat memiliki gejala yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, selalu konsultasi ke dokter Anda untuk menentukan pilihan pengobatan terbaik sesuai dengan kondisi Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar