backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

6 Jenis Buah yang Mengandung Protein Tinggi

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 16/06/2022

    6 Jenis Buah yang Mengandung Protein Tinggi

    Tubuh membutuhkan protein sebagai zat pembangun tubuh. Zat gizi ini bisa diperoleh dari sayuran, kacang-kacangan, susu, telur, dan daging. Namun, bisa juga Anda dapatkan dari buah-buahan. Apa aja daftar buah yang mengandung banyak protein? Simak jawabannya berikut ini!

    Daftar buah yang mengandung banyak protein

    Hampir semua makanan mengandung protein, termasuk buah. Namun, beberapa buah di bawah ini kadar proteinnya cukup tinggi.

    Jika Anda ingin mendapatkan zat gizi ini lebih banyak, Anda bisa memilih dari deretan buah berikut.

    1. Jambu biji

    Buah jambu biji mengandung sekitar 0,9 gram protein per 100 gramnya. Di samping itu, buah ini juga mengandung  beberapa zat gizi, di antaranya:

    • 2,4 gram serat,
    • 14 mg kalsium,
    • 87 mg vitamin C, dan
    • 28 mg fosfor.

    Kandungan protein dari buah jambu bisa menyediakan energi bagi tubuh untuk beraktivitas. Sementara kandungan seratnya membuat perut kenyang lebih lama dan mencegah sembelit.

    Kemudian kalsium dan fosfor membantu menjaga kesehatan tulang. Perlu Anda ketahui juga jika buah ini sangat tinggi vitamin C, yang baik untuk sistem imun.

    Semua manfaat ini bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi buah jambu biji secara rutin dan tidak berlebihan.

    2. Alpukat

    alpukat untuk bayi

    Selanjutnya, Anda bisa memilih buah alpukat sebagai sumber protein. Sebanyak 100 gram alpukat, mengandung sekitar 0,9 gram protein.

    Kandungan protein dari alpukat dapat digunakan tubuh untuk membangun otot dan jaringan tulang. Apalagi buah ini juga dilengkapi dengan fosfor dan kalsium.

    Di samping itu, alpukat juga mengandung zat gizi lain yang bermanfaat bagi tubuh, di antaranya:

    • 13 mg vitamin C,
    • 1 mg vitamin B3
    • 279 mg kalium, dan
    • 2 mg natrium.

    Vitamin B3 pada buah ini membantu menjaga kesehatan sel saraf. Sementara kandungan natrium membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

    Walaupun cukup tinggi, terdapat kalium yang bisa menyeimbangkan kadar natrium sehingga bisa mencegah kenaikan tekanan darah.

    3. Nangka

    Pilihan buah tinggi protein tidak cuma jambu biji atau alpukat, Anda juga bisa memilih nangka. Buah yang manis ini, mengandung protein sebanyak 1,2 gram per 100 gramnya.

    Protein dari nangka bisa membantu memperbaiki sel maupun jaringan tubuh yang rusak, misalnya akibat luka.

    Di samping itu, nangka juga diperkaya dengan zat gizi lain, seperti:

    • 246.58 mg tembaga,
    • 407 mg kalium,
    • 1,4 mg zink,
    • 7 gram vitamin C, dan
    • 330 mcg beta karoten.

    Kombinasi zink, tembaga, beta karoten, dan vitamin C dari buah nangka digunakan tubuh untuk memperkuat sistem imun, mendukung produksi sel darah merah, dan menjaga kesehatan mata.

    4. Kiwi

    Manfaat buah kiwi

    Buah kiwi yang matang mengandung protein sekitar 1,4 gram per 100 gramnya.

    Protein tersebut oleh tubuh dapat digunakan untuk mendukung aktivitas enzimatik, kekebalan tubuh, pensinyalan sel, dan kontraksi otot.

    Selain itu, buah kiwi mengandung zat gizi lain yang diperlukan tubuh, seperti:

    • 0,5 mg zat besi,
    • 37,8 mg vitamin K,
    • 41 mg kalsium, dan
    • 2,7 gram serat.

    Kandungan zat besi dari kiwi dapat membantu produksi sel darah merah, sedangkan vitamin K membantu menggumpalkan darah agar tidak terjadi perdarahan yang parah ketika terluka.

    Perlu Anda Tahu

    Buah kiwi tidak mengandung natrium yang bisa dijadikan buah pilihan untuk Anda yang sedang menjalani diet rendah garam.

    5. Pisang ambon

    Buah yang satu ini paling sering jadi pencuci mulut, kadang dijadikan makanan untuk penunda lapar. Selain itu, pisang cukup populer dengan kandungan proteinnya.

    Sebanyak 100 gram pisang ambon, mengandung sekitar 1 gram protein. Zat gizi ini dimanfaatkan tubuh untuk membangun blok yang penting bagi struktur sel.

    Pisang juga mengandung zat gizi penting lainnya, seperti:

    • 9 mg vitamin C,
    • 1,9 gram serat,
    • 20 mg kalsium, dan
    • 30 mg fosfor.

    Kalsium dan fosfor bekerja sama untuk membangun tulang dan gigi. Sementara serat bisa menyehatkan sistem pencernaan karena memberi makan pada bakteri-bakteri baik di usus.

    Sama seperti buah lain, vitamin C pada pisang bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga Anda tidak gampang sakit.

    6. Melon

    Pilihan buah yang tinggi protein selanjutnya adalah melon. Buah yang satu mirip dengan blewah ini mengandung 0,6 gram protein per 100 gramnya.

    Seperti buah lainnya, melon mengandung zat gizi yang penting untuk tubuh, di antaranya:

    • 167 mg kalium, 
    • 12 mg kalsium,
    • 14 mg fosfor, dan
    • 1 gram serat.

    Kandungan kalium pada melon bisa membantu menjaga kesehatan jantung karena menstabilkan tekanan darah.

    Selain itu, kalsium dan fosfor dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi.

    Perhatikan ini saat mengonsumsi buah tinggi protein

    Untuk mendapatkan manfaat protein dan gizi dari buah-buahan di atas, Anda perlu memperhatikan seberapa besar asupannya. Jika jarang dikonsumsi, tentu manfaatnya tidak akan optimal.

    Di lain sisi, jika dikonsumsi secara berlebihan, tidak akan menyehatkan karena bisa memicu masalah pencernaan.

    Pada orang dengan kondisi tertentu, pilihan buah di atas mungkin harus dihindari.

    Mengutip situs Cleveland Clinic, orang dengan alergi nangka harus menghindari buah ini, termasuk juga pasien penyakit ginjal kronis.

    Buah tinggi protein bisa memicu munculnya reaksi alergi dan meningkatkan risiko hiperkalemia, yakni penumpukan kalium dalam darah.

    Jadi, jika Anda punya masalah kesehatan tertentu, konsultasikan kepada dokter daftar buah mana saja yang aman dikonsumsi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 16/06/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan