backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

11 Manfaat Buah Kiwi yang Menyehatkan

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 06/04/2023

    11 Manfaat Buah Kiwi yang Menyehatkan

    Buah kiwi memiliki perpaduan rasa manis dan asam yang menyegarkan. Kiwi termasuk buah dengan kandungan nutrisi yang melimpah. Apa saja kandungan gizi dan manfaat buah kiwi?

    Kandungan nutrisi buah kiwi

    makan kiwi saat hamil

    Kiwi adalah buah dengan kulit berwarna kecokelatan dan ternyata berasal dari dataran Tiongkok. Meskipun begitu, kiwi kerap menjadi buah khas Selandia Baru.

    Buah dengan daging warna kehijauan ini kaya kandungan karbohidrat, protein, serta lemak yang bisa mengoptimalkan fungsi berbagai organ tubuh.

    Bukan hanya itu, kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan turut melengkapi nutrisi yang ada di dalam buah kiwi.

    Dari informasi gizi yang terdapat pada laman U.S. Department of Agriculture, 100 gram (g) buah kiwi memiliki kandungan gizi sebagai berikut:

    • Energi: 61 kalori (Kal)
    • Protein: 1,14 g
    • Serat: 3 g
    • Sukrosa: 0,15 g
    • Glukosa:  4,11 g
    • Fruktosa: 4,35 g
    • Vitamin C: 92,7 miligram (mg)
    • Kalium: 312 mg
    • Vitamin K: 40,3 mg
    • Kalsium: 34 mg
    • Vitamin E: 1,46 mg
    • Magnesium: 17 mg

    Kulitnya mungkin nampak tak layak dimakan sehingga orang lebih sering mengonsumsi buah kiwi dengan telebih dulu mengupas kulitnya.

    Padahal, kulit buah kiwi juga mengandung nutrisi yang tak kalah melimpah dari daging buahnya, lho!

    Manfaat buah kiwi untuk kesehatan

    khasiat buah kiwi

    Kandungan nutrisi yang tinggi membuat buah kiwi memiliki beragam manfaat untuk kesehatan tubuh.

    Berikut berbagai manfaat yang bisa Anda peroleh dengan mengonsumsi buah kiwi.

    1. Meningkatkan sistem imun

    Buah kiwi mengandung vitamin C yang sangat tinggi. Jumlah kandungan vitamin C dalam 1 gelas buah kiwi bahkan sudah mampu mencukupi kebutuhan vitamin C harian.

    Vitamin C adalah zat gizi yang berperan penting untuk memperkuat sisitem kekebalan tubuh, terutama dalam melawan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus.

    Dalam studi yang dipublikasikan Canadian Science Publishing, konsumsi buah kiwi dapat mengurangi durasi penyakit seperti flu pada anak-anak dan orang dewasa.

    2. Mengatasi asma

    Kandungan vitamin C pada buah kiwi juga memberikan khasiat lain untuk fungsi sistem pernapasan.

    Konsumsi buah-buahan yang tinggi vitamin C dapat membantu mengurangi gangguan pernapasan yang tersendat alias mengi pada anak-anak yang menderita asma.

    Hal tersebut dijelaskan dalam penelitian jurnal Thorax yang melibatkan  4100 anak sebagai peserta.

    Tanpa analisis lebih lanjut terhadap pengaruh konsumsi makanan lain, diketahui adanya penurunan frekuensi gejala asma selama anak-anak mengonsumsi 1 – 7 buah dengan vitamin C tinggi dalam 1 minggu.

    3. Menjaga tekanan darah

    Buah kiwi memiliki kandungan kalium tinggi dan natrium yang rendah sehingga berpengaruh baik untuk melancarkan aliran darah.

    Penelitian dari Blood Press pada tahun 2015 menyebutkan bahwa konsumsi 3 buah kiwi dapat membantu menurunkan kadar kolesterol di dalam darah.

    Oleh karena itu, mengonsumsi buah kiwi secara rutin setiap hari sembari mengurangi asupan makanan tinggi garam punya manfaat untuk menjaga kesehatan sistem kardiovaskular Anda.

    4. Mengurangi risiko penggumpalan darah

    Riset yang sama juga menyebutkan kemampuan buah kiwi untuk mengurangi kadar lemak dalam darah dapat membantu menurunkan risiko terjadinya penggumpalan darah.

    Artinya, buah kiwi bisa turut mencegah terjadinya penyakit stroke, serangan jantung, dan penyumbatan pembuluh darah lainnya.

    Manfaat buah kiwi ini diperkirakan setara dengan mengonsumsi aspirin setiap hari untuk mengoptimalkan kerja jantung.

    5. Melancarkan pencernaan

    Buah kiwi merupakan sumber prebiotik sehingga bisa menambah jumlah bakteri baik untuk membantu proses pencernaan makanan.

    Manfaat buah kiwi ini bersumber dari kandungan enzim actinidin, serat dan komponen fenolik.

    Atas dasar itulah mengonsumsi buah kiwi bisa mencegah berbagai gangguan pencernaan seperti konstipasi, diare, dan mual.

    Bahkan, enzim actinidin yang terdapat dalam kiwi sangat baik untuk mempercepat perncernaan protein.

    6. Menyehatkan kulit

    Pada buah kiwi, kandungan vitamin C yang tinggi  juga bisa meningkatkan produksi kolagen, yaitu komponen penyusun sel-sel kulit.

    Kolagen dapat meningkatkan elastisitas kulit, menjaga kulit tetap terhidrasi, dan mengurangi kemunculan garis-garis halus.

    Di samping itu, kiwi juga mengandung vitamin E  dalam bentuk tocopherol.

    Vitamin E adalah komponen antioksidan yang mampu melindungi sel-sel kulit dari zat-zat berbahaya radikal bebas dan sinar matari.

    7. Mengurangi risiko cacat lahir pada bayi

    Pada buah kiwi ada kandungan folat, yaitu nutrisi yang berperan penting untuk perkembangan janin.

    Satu buah kiwi mengandung 17,2 mikrogram (mcg) yang telah melebihi kebutuhan harian folat untuk orang dewasa.

    Folat dapat membantu proses pembelahan dan pembentukan sel-sel pada janin sehingga bisa mencegah terjadinya cacat lahir.

    Hal ini membuat buah kiwi bermanfaat untuk ibu hamil. Ibu hamil bisa memenuhi asupan folat harian dengan mengonsumsi buah kiwi.

    8. Mencegah kanker

    Kandungan antioksidan pada buah kiwi berperan sebagai pelindung alami untuk kesehatan sel-sel di dalam tubuh, salah satunya dari kondisi stres oksidatif yang bisa merusak sel-sel sehat.

    Konsumsi buah kiwi berpotensi memberikan manfaat untuk mengurangi risiko terjadinya oksidatif sel.

    Nah, antioksidan ini terkandung lebih banyak pada bagian kulit dibandingkan daging buah kiwi.

    Agar aman mengonsumsi kulit buah kiwi, Anda perlu menyingkirkan bulu-bulu halus yang menempel pada kulitnya.

    9. Mempercepat penyembuhan luka

    Manfaat ini berasal dari kandungan mikronutrien utama pada buah kiwi yaitu vitamin C dan vitamin K.

    Kedua vitamin ini memiliki peranan vital dalam proses penyembuhan luka.

    Vitamin C membantu produksi kolagen, yaitu komponen pembentuk sel kulit. Vitamin ini juga berperan sebagai antioksidan yang mampu memperbaiki kerusakan sel.

    Vitamin K dapat mencegah perdarahan berlebih dan mempercepat proses pembekuan darah. Vitamin ini pada buah kiwi juga berkhasiat menjaga ketahanan sel tubuh.

    10. Meningkatkan kualitas tidur

    Mengonsumsi buah kiwi berpotensi mengatasi gangguan tidur pada orang dewasa. Khasiat ini diduga berasal dari antioksidan dan serotonin yang terkandung pada buah kiwi.

    Penelitian dari Taipei Medical University melakukan studi pada orang dewasa berumur 20 – 55 tahun yang bermasalah dengan pola tidur tidak teratur.

    Selama 4 minggu peserta diharuskan mengonsumsi 2 buah kiwi satu jam sebelum mereka tidur.

    Di akhir penelitian, konsumsi kiwi diketahui dapat memudahkan peserta untuk tidur dan meningkatkan durasi tidurnya.

    11. Mencegah kebutaan

    Selain komposisi nutrisi yang sudah disebutkan, buah kiwi memiliki kandungan lain yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata.

    Kandungan zeaxanthin pada buah kiwi bisa mengurangi risiko terjadinya degenerasi makula serta gangguan fungsi retina yang bisa menyebabkan kebutaan.

    Namun, untuk mendapatkan manfaat buah kiwi ini, Anda perlu mengomsumsinya bersamaan dengan buah dan sayuran lain yang kaya antioksidan jenis karotenoid.

    Peringatan konsumsi buah kiwi

    • Sebaiknya Anda tidak mengonsumsi buah kiwi secara berlebihan dan tetap menyesuaikan kebutuhan gizi harian Anda.
    • Waspadai juga kemungkinan alergi buah yang disebabkan oleh kulit buah kiwi. Jika Anda atau orang terdekat menunjukkan tanda alergi buah kiwi, coba hindari untuk makan kulitnya dan segera periksakan diri ke dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 06/04/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan