backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Hipertensi Juga Bisa Mengintai Anak Anda, Kenali Faktanya

Ditinjau secara medis oleh dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 24/01/2022

    Hipertensi Juga Bisa Mengintai Anak Anda, Kenali Faktanya

    Jika Anda berpikir tekanan darah tinggi hanya terjadi pada orang dewasa, pikirkan lagi. Faktanya, hipertensi mungkin saja terjadi pada anak. Bahkan, kasus hipertensi pada usia muda ini jumlahnya semakin meningkat.

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut, secara umum, kejadian hipertensi pada anak berkisar 1-2%. Namun, sayangnya, banyak orangtua yang tak sadar bahwa ada berbagai hal yang membuat si kecil berisiko alami hipertensi.

    Kapan seorang anak tergolong hipertensi?

    Memastikan anak mengalami tekanan darah tinggi tak semudah pada orang dewasa.

    Pasalnya, tekanan darah normal anak tak memiliki tolak ukur yang sama sebagaimana orang dewasa umumnya.

    Sebagaimana Anda ketahui, tekanan darah normal orang dewasa yaitu berada di kisaran 120/80 mmHg.

    Sementara orang dewasa tergolong hipertensi jika memiliki tekanan darah tinggi di atas 140/90 mmHg.

    Adapun tekanan darah pada anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu usia, jenis kelamin, dan ukuran/massa otot tubuh.

    Artinya, tekanan darah normal pada anak bisa berbeda pada setiap kelompok usia, jenis kelamin, dan tinggi badan anak.

    Oleh karena itu, Anda sebaiknya bertanya pada dokter untuk memastikan anak Anda tergolong hipertensi.

    Namun, Mayo Clinic menyebut, anak tergolong hipertensi jika tekanan darahnya berada pada atau di atas persentil ke-95 untuk kelompok usia, jenis kelamin, dan tinggi badan yang sama.

    Apa penyebab hipertensi pada anak?

    kolesterol tinggi pada anak

    Kebanyakan kasus tekanan darah tinggi pada anak tergolong sebagai hipertensi sekunder, yaitu yang terjadi karena kondisi medis tertentu.

    Kondisi tertentu ini misalnya penyakit ginjal pada anak, masalah jantung, hipertiroidisme, sleep apnea, atau efek samping dari obat-obatan.

    Meski begitu, hipertensi yang tidak disebabkan oleh penyakit (hipertensi primer) juga bisa terjadi pada si kecil.

    Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada anak usia 6 tahun ke atas, termasuk remaja.

    Adapun penyebabnya sering kali karena faktor genetik atau riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi serta overweight atau obesitas pada anak.

    Selain itu, gaya hidup yang buruk juga meningkatkan risiko anak mengalami tekanan darah tinggi, seperti berikut.

  • Anak kurang melakukan aktivitas fisik.
  • Asupan makanan tinggi garam dan kalori.
  • Anak kurang tidur.
  • Mengonsumsi minuman beralkohol dan kafein.
  • Kebiasaan merokok pada anak atau terpapar asap rokok.
  • Anak mengalami stres.
  • Apa gejala hipertensi pada anak?

    Umumnya, hipertensi tak menimbulkan gejala apa pun. Saat gejala muncul, sering kali ini merupakan tanda dari kondisi yang serius, yang disebut hipertensi krisis.

    Meski begitu, gejala dan tanda-tanda berikut sering dikaitkan dengan kemungkinan hipertensi pada anak.

    Selain itu, IDAI menyebut, gejala hipertensi pada bayi baru lahir sering kali berupa sesak napas, berkeringat, gelisah, kulit pucat, muntah, dan kejang.

    Apa dampak tekanan darah tinggi pada anak?

    operasi hernia umbilikalis pada anak

    Anak yang memiliki tekanan darah tinggi lebih mungkin mengalami hipertensi saat dewasa nantinya.

    Bukan cuma itu, tekanan darah yang tak terkendali pun dapat menyebabkan komplikasi yang serius ketika ia dewasa.

    Ini termasuk serangan jantung, gagal jantung, stroke, dan penyakit ginjal.

    Bahkan, bukan tak mungkin, kebutaan juga bisa terjadi jika tekanan darah tinggi telah menghambat aliran darah ke mata anak Anda.

    Risiko ini bisa terjadi karena pembuluh darah anak telah mengalami perubahan atau pengerasan (aterosklerosis) sejak ia masih kecil.

    Oleh karena itu, penting untuk mengontrol tekanan darah anak Anda sejak dini agar dapat mencegah dampak buruk tersebut saat ia dewasa nanti.

    Bagaimana mengatasi hipertensi pada anak?

    Umumnya, pengobatan hipertensi pada anak merupakan kombinasi antara perubahan gaya hidup dan obat-obatan.

    Namun, dokter biasanya akan menyarankan perubahan gaya hidup terlebih dahulu pada anak Anda.

    Ini berupa menerapkan pola makan anak yang sehat, termasuk membatasi konsumsi makanan berkalori tinggi (termasuk gula) serta asupan garam.

    Anak pun disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak konsumsi buah-buahan, sayuran, serta protein tanpa lemak.

    Tidak lupa anak perlu rutin melakukan aktivitas fisik, terutama olahraga untuk anak.

    Bila anak mengalami overweightatau obesitas, anak perlu menurunkan berat badannya guna membantu menurunkan tekanan darah.

    Jika perubahan gaya hidup tak cukup untuk menurunkan tekanan darah, dokter mungkin akan merekomendasikan obat hipertensi, seperti diuretik, calcium channel blocker, ACE inhibitors, atau angiotensin II receptor blockers.

    Dengan pengobatan-pengobatan di atas, diharapkan hipertensi pada si kecil dapat terkontrol sehingga mencegah terjadinya komplikasi yang mengancam jiwa.

    Bagaimana mencegah hipertensi anak?

    anak menonton film porno

    Gaya hidup yang buruk merupakan faktor yang dapat meningkatkan risiko hipertensi pada anak.

    Oleh karena itu, menerapkan perubahan gaya hidup diyakini dapat membantu mencegah hipertensi pada anak Anda.

    Berikut beberapa cara untuk mencegah tekanan darah tinggi pada anak yang bisa Anda lakukan.

    1. Kurangi garam

    Batasi konsumsi natrium dan garam pada makanan anak Anda.

    Ini termasuk makanan dan minuman kemasan karena mengandung natrium dan merupakan makanan penyebab darah tinggi.

    Sebaiknya, biasakan membaca label makanan sebelum membelinya untuk tahu kandungan natrium dalam makanan atau minuman kemasan tersebut.

    Adapun jumlah natrium yang dianjurkan sehari, yaitu tak lebih dari 1500 mg bagi anak di atas usia 3 tahun.

    2. Batasi kalori

    Kegemukan adalah salah satu faktor risiko dari hipertensi anak. Jika Anda ingin mencegah hipertensi pada si kecil, maka jaga berat badannya agar tetap normal.

    Hal ini bisa Anda lakukan dengan membatasi asupan kalori anak Anda, misalnya membatasi makanan tinggi lemak dan gula, seperti permen.

    Lebih baik, siapkan camilan sehat untuk si kecil dengan bahan-bahan yang sehat dan cara pengolahan yang tepat.

    3. Batasi screen time

    Terlalu sering screen time, termasuk menonton TV atau bermain video game, membuat si kecil cenderung pasif dan jarang melakukan aktivitas fisik.

    Hal ini bisa mengakibatkan kegemukan, yang berujung pada hipertensi.

    Oleh karena itu, sebaiknya batasi waktu screen time pada anak Anda.

    Ajak pula ia untuk lebih banyak melakukan aktivitas fisik di luar rumah, termasuk rutin melakukan olahraga.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

    Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 24/01/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan