4. Makanan cepat saji
Bila Anda menyukai dan sering mengonsumsi makanan cepat saji atau fast food, sebaiknya Anda mulai membatasinya sekarang. Sebab, makanan cepat saji, seperti pizza, ayam goreng, burger, kentang goreng, dan lainnya, mengandung natrium atau garam serta lemak jahat, yaitu lemak trans dan lemak jenuh, yang tinggi sehingga bisa menjadi pemicu darah tinggi.
Kandungan natrium dan lemak jahat ini didapat dari makanan olahan yang umum digunakan dalam makanan cepat saji, seperti daging olahan, keju, acar, roti, kentang goreng beku, dan lainnya. Sebagai contoh, dalam 100 gram pizza dengan toping keju dan daging olahan mengandung 556 mg natrium serta 3.825 mg lemak jenuh.
Kadar lemak jahat yang tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL di dalam tubuh sehingga berpotensi menimbulkan penumpukan lemak di pembuluh darah arteri. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya hipertensi dan penyakit serius lainnya, seperti penyakit jantung koroner.
Selain lemak dan kolesterol jahat, makanan cepat saji juga mengandung kalori yang tinggi. Adapun kalori yang berlebih dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas, yang merupakan penyebab hipertensi lainnya.
5. Daging merah dan kulit ayam
Meski bukan olahan, daging merah (sapi, babi, dan domba) dan kulit ayam juga merupakan makanan pantangan yang perlu dihindari oleh penderita hipertensi. Pasalnya, kedua jenis makanan ini mengandung lemak jenuh yang tinggi, yang bisa menjadi penyebab darah tinggi.
Di dalam 100 gram daging sapi mengandung 6 gram lemak jenuh, sedangkan lemak jenuh pada daging babi sekitar 1,2 gram. Adapun pada daging domba, kandungan lemak jenuhnya paling tinggi, yaitu mencapai 8,83 gram.
Di sisi lain, banyak yang mengatakan bahwa daging kambing juga bisa menyebabkan darah tinggi. Meski demikian, hal ini tidak sepenuhnya benar.
Faktanya, daging kambing memang juga mengandung lemak jenuh. Meski demikian, kandungannya lebih rendah dibanding jenis daging merah lainnya. Pada 100 gram daging kambing, lemak jenuh di dalamnya hanya sekitar 0,93 gram.
Oleh karena itu, Anda bisa memilih daging kambing sebagai pengganti daging merah lainnya. Meski demikian, Anda pun tetap tidak boleh berlebihan mengonsumsi jenis daging merah ini. Sebab, mengonsumsi daging kambing terlalu banyak juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, terutama jika Anda memasaknya dengan cara menggoreng.
Selain daging kambing, Anda juga bisa memilih daging ayam yang juga mengandung lemak jenuh rendah. Namun, perlu diingat, jangan menggunakan kulit ayam yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat di tubuh Anda.
Di antara semua jenis daging ini, lebih baik Anda memilih ikan, yang jelas mengandung omega-3 atau asam lemak yang baik bagi tubuh serta terbukti dapat menurunkan tekanan darah.
6. Makanan atau minuman dengan pemanis buatan

Tidak hanya garam, ternyata gula juga memengaruhi tekanan darah Anda. Bila tidak dikontrol, asupan gula yang berlebih juga bisa menyebabkan hipertensi. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menghindari konsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula berlebih atau pemanis buatan, terutama bila Anda memiliki riwayat tekanan darah tinggi.
Asupan gula berlebih, terutama yang diperoleh dari pemanis buatan dalam makanan olahan, dihubungkan dengan peningkatan kenaikan berat badan dan obesitas. Adapun orang dengan obesitas ini dapat dengan mudah mengalami tekanan darah tinggi.
Selain itu, terlalu banyak gula juga dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin dalam jangka panjang. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai penyakit, terutama diabetes. Sementara diabetes dan hipertensi memiliki hubungan, salah satunya adalah diabetes bisa menyebabkan tekanan darah tinggi.
Untuk mencegah hipertensi Anda semakin parah, lebih baik Anda mulai mengurangi asupan makanan dan minuman dengan pemanis buatan. AHA merekomendasikan untuk membatasi asupan gula tambahan, yaitu sebesar 6 sendok teh (sekitar 24 gram) per hari untuk wanita dan 9 sendok teh (sekitar 36 gram) untuk pria.
7. Kopi atau minuman berkafein
Kopi merupakan minuman favorit banyak orang dari berbagai kalangan. Namun, bagi Anda yang mempunyai hipertensi atau prehipertensi, sebaiknya berhati-hati karena kafein dalam makanan dan minuman berpotensi menjadi penyebab atau pemicu darah tinggi. Selain kopi, minuman berkafein lainnya, yaitu teh, minuman soda, dan minuman berenergi.
Kafein disebut dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah sementara. Para ahli menduga bahwa kafein dapat menghambat pelepasan hormon adenosin, yaitu hormon yang menjaga pembuluh darah tetap melebar.
Selain itu, kafein juga dapat merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon adrenalin dan kortisol lebih banyak, sehingga termasuk dalam makanan pantangan untuk penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Meski demikian, tidak semua orang yang mengonsumsi minuman berkafein dapat berpengaruh pada tekanan darahnya. Namun, bagi Anda yang memiliki hipertensi, lebih baik menghindari konsumsi minuman ini secara berlebihan. Paling tidak, konsumsi kopi tidak melebihi empat cangkir setiap harinya.
8. Minuman beralkohol
Sudah menjadi rahasia umum kalau terlalu banyak dan sering minum minuman beralkohol dapat meningkatkan tekanan darah. Bahkan, bila Anda memiliki hipertensi, minum alkohol berlebih juga dapat memperparah kondisi tekanan darah tinggi yang Anda derita.
Dilansir dari Mayo Clinic, minuman beralkohol mengandung kalori tinggi yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Adapun kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda menghindari konsumsi alkohol. Bila Anda sudah mengonsumsinya, lebih baik Anda mengurangi minum alkohol, yaitu tidak melebihi dua gelas dalam sehari. Untuk lansia di atas 65 tahun, minum alkohol sebaiknya tidak melebihi satu gelas dalam sehari.
Pantangan darah tinggi yang juga perlu diperhatikan

Selain menghindari makanan penyebab tekanan darah tinggi, Anda pun perlu menghindari pantangan lainnya yang dapat memperparah hipertensi Anda. Beberapa hal lain yang perlu Anda hindari, yaitu merokok, malas bergerak, stres, serta kurang tidur.
Bila kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut tetap dilakukan dan secara terus menerus, hipertensi pada diri Anda sulit dihindarkan. Bahkan, meski Anda sudah menerapkan pola makan sehat, kebiasaan buruk ini tetap bisa memengaruhi tekanan darah Anda. Jika ini terjadi, risiko Anda terkena komplikasi pun semakin tinggi.
Oleh karena itu, Anda perlu menghindari berbagai pantangan tersebut dengan menerapkan berbagai cara pencegahan hipertensi, yang utamanya adalah gaya hidup sehat. Salah satu caranya adalah melakukan olahraga untuk hipertensi secara rutin dan teratur.
Selain itu, Anda pun perlu rutin mengonsumsi obat darah tinggi sebagaimana yang dokter tentukan. Jangan pernah melewatkan, mengurangi atau menambah dosis, serta berhenti atau mengganti obat tanpa sepengetahuan dokter. Kondisi ini justru menyebabkan tekanan darah Anda sulit terkendali dan meningkatkan risiko penyakit lainnya.