Melansir dari Mott Children’s Hospital, dalam tahapan perkembangan kognitif anak usia 6 tahun sudah bisa melakukan beberapa hal berikut:
- Sudah bisa memberi tahu Anda berapa usianya.
- Mampu menghitung dan memahami konsep angka.
- Dapat menyampaikan apa yang dipikirkannya melalui kata-kata yang mudah dimengerti.
- Paham hubungan antara sebab dan akibat.
- Mulai memahami konsep waktu, sehingga bisa membedakan siang dan malam.
- Mampu mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang lain.
- Mulai bisa melakukan tugas yang diberikan di sekolah, baik sendiri maupun bersama dengan teman.
- Semakin banyak bertanya mengenai hal di sekitarnya, sebab rasa penasaran anak mulai meningkat.
- Dapat membedakan kiri dan kanan.
- Mampu menjelaskan suatu benda dan menjelaskan kegunaannya.
- Mulai bisa membaca buku yang sesuai dengan usianya.
- Mulai belajar untuk menulis.
Mengingat anak mulai peka terhadap berbagai hal yang salah maupun benar, anak juga mulai memperhatikan perilaku teman di sekitarnya.
Hal ini bisa menjadi penyebab anak mulai mengoreksi perilaku teman yang dianggapnya sebagai hal yang salah.
Bahkan, hal ini bisa mendorong anak untuk mengadukan perbuatan temannya kepada guru.
Dengan kondisi ini, pertengkaran yang terjadi antara anak dengan teman sebaya mulai terjadi.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena anak pada usia ini masih mudah lupa terhadap sebuah pertengkaran yang dialami dengan teman.
Hal ini membuat anak cepat pula berbaikan dengan teman.
Meski begitu, Anda juga perlu memberikan pengertian kepada anak dengan cara yang bijak jika hal ini terjadi pada anak Anda.
Perkembangan psikologi (emosional dan sosial) anak usia 6 tahun

Pada usia 6 tahun, anak mengalami perkembangan psikologi berupa rasa peka terhadap perasaan, baik perasaannya sendiri maupun perasaan orang lain.
Pada tahapan tumbuh kembang usia 6 tahun ini, anak mungkin paham bahwa ia tidak boleh menyakiti perasaan orang lain.
Selain itu, perkembangan lain yang mulai dirasakan oleh anak usia 6 tahun secara psikologi adalah sebagai berikut:
- Menjadi lebih mandiri.
- Mulai peduli dengan cara teman-teman memandang dirinya,
- Lebih bisa diajak bekerja sama dan mau berbagi,
- Anak laki-laki lebih nyaman bermain dengan anak laki-laki, sedangkan anak perempuan lebih suka bermain dengan anak perempuan,
- Mulai memahami konsep kerjasama dalam tim, sehingga bisa bermain permainan olahraga yang membutuhkan kekompakan tim,
- Mampu mendeskripsikan apa yang terjadi, apa yang dirasakan, dan apa yang dipikirkannya,
- Masih memiliki rasa takut hal-hal yang ditakutinya sejak dulu, seperti monster, hantu, atau binatang buas.
- Masih mau bermain dengan orangtua, meski sudah mulai mau bermain dengan orang lain seperti guru atau teman di sekolah.
- Masih memiliki imajinasi dan fantasi yang kuat.
- Sudah bisa memahami lelucon sederhana.
Sebenarnya, pada usia ini, anak rentan terhadap perilaku yang kurang baik, karena masih dalam tahap mencari tahu mana yang salah dan yang benar.
Maka itu, sikap-sikap seperti anak berbohong dan mencontek adalah hal yang sangat mungkin dilakukan si kecil pada usia 6 tahun.
Anggap ini adalah bagian dari perkembangan anak di usia 6 tahun. Ajak anak berdiskusi mengenai mana hal yang benar dan mana yang salah.
Beri pengertian juga pada anak mengenai hal yang boleh dilakukan dan hal yang sebaiknya tidak dilakukan olehnya.
Di sisi lain, meski anak mulai suka berteman daripada menyendiri. Bahkan tidak menutup kemungkinan terjadi pertengkaran antarteman.
Akan tetapi, ini adalah hal yang sangat wajar terjadi dan pada akhirnya akan segera berlalu.
Konflik yang terjadi pada anak dengan teman sebayanya justru bisa membantu anak membangun kemampuan sosialnya.
Lama-kelamaan, anak akan memahami perbedaan dengan teman sebayanya tanpa harus sampai bertengkar.
Perkembangan bahasa usia 6 tahun

Mengingat usianya yang sudah menginjak 6 tahun, anak Anda sudah sewajarnya mengalami perkembangan dalam berbicara dan kemampuan bahasa.
Umumnya, perkembangan bahasa anak usia 6 tahun sudah bisa melakukan beberapa hal berikut:
- Bisa merangkai kalimat sederhana, kurang lebih mengandung 5-7 kata.
- Mampu mengikuti tiga perintah secara berurutan.
- Mulai memahami bahwa ada beberapa kata yang memiliki lebih dari satu makna.
- Mulai banyak membaca buku yang sesuai dengan usianya.
- Mulai memiliki preferensi terhadap tontonan, bacaan, dan aktivitas lainnya.
- Sudah mulai bisa mengeja dan sudah bisa menulis.
- Bisa berbicara dengan jelas dalam bahasa pertamanya atau bahasa ibu.
Tips bagi orangtua untuk mendorong perkembangan anak

Sebagai orangtua, Anda perlu memberikan dukungan penuh kepada anak demi membantu proses tumbuh kembangnya.
Melansir Center of Disease Control and Prevention (CDC), ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua demi mendukung perkembangan anak.
Sebagai contoh, tunjukkan kasih sayang kepada anak dan apresiasi setiap pencapaiannya.
Anda juga perlu memberikan rasa tanggung jawab terhadap anak di usia ini dengan mulai memintanya membantu membersihkan rumah.
Selain itu, ada pula hal lain yang bisa dilakukan oleh orangtua demi mendukung tumbuh kembang anak usia 6 tahun, misalnya:
- Tanyakan pada anak kegiatan yang dilakukan di sekolah.
- Coba batasi kegiatan yang kurang bermanfaat, misalnya menonton TV, bermain komputer, atau segala kebiasaan yang melibatkan penggunaan gadget.
- Bacakan anak-anak cerita dari buku bacaan, atau sebaliknya, minta anak membaca buku bacaannya untuk Anda.
- Dukung anak untuk lebih percaya diri dengan memintanya untuk lebih rileks dalam mengekspresikan diri.
Tak hanya itu, tunjukkan bahwa Anda selalu ada untuk anak. Pasalnya, di masa tumbuh kembang anak usia 6 tahun, keberadaan orangtua dapat memberikan rasa aman.
Hal ini tentu mendukung proses perkembangan anak di usia 6 tahun ini. Anak bisa menjadi lebih positif dalam proses belajar maupun bermain.
Sebaliknya, saat Anda tidak benar-benar mencurahkan perhatian terhadapnya, hal ini bisa berdampak buruk pada perkembangan atau tumbuh kembang anak usia 6 tahun.
Sebagai contohnya, anak mungkin menjadi insecure atau mudah merasa tidak aman, atau menjadi anak yang tidak menurut apa kata orangtua.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar