Aturan memulai olahraga untuk balita
Tubuh bayi yang mungil tentu belum siap untuk diajak main bola atau main basket di lapangan. Pasalnya, olahraga yang seperti ini membutuhkan keterampilan motorik yang mumpuni untuk anak bisa berlari, merunduk, melempar dan menangkap bola, hingga manuver-manuver yang menggabungkan gerak tangan dan kaki, seperti berlari sambil melompat untuk melempar bola. Keterampilan motorik ini pada umumnya baru diperlihatkan pada anak-anak usia lima tahun ke atas.
Oleh karena itu, menurut U.S. Department of Health, prinsip olahraga untuk balita tidak seperti pada usia remaja atau dewasa. Olahraga bagi balita lebih ditekankan untuk melakukan aktivitas bersenang-senang, mengenal orang-orang baru di sekitarnya, dan belajar hal-hal baru.

Jenis olahraga yang cocok untuk balita
Yang perlu diajarkan pada anak-anak di usia balita adalah segala gerakan dasar untuk menunjang kemampuan motoriknya agar semakin terbiasa untuk berolahraga di kemudian hari. Begini panduan olahraga untuk balita, sesuai dengan usianya:
Usia 0-12 bulan :
Pada 6 bulan pertama, berikan stimulasi untuk memegang benda dan menggenggamnya. Ajarkan juga gerakan menengok ke kanan, kiri, atas, dan bawah; menggerakan tangan dan kaki lebih sering; dan melakukan gerakan mendorong dengan kaki.
Pada 6 bulan kedua, mulai berikan gerakan stimulasi untuk melakukan gerakan berpindah dengan merangkak, ajak anak untuk memindahkan objek dari tangan kanan dan kiri, ajak anak bermain-main dengan bola
Usia 1-3 tahun
Pada awal usia ini, berikan anak banyak kesempatan untuk mengeksplorasi tempat baru dengan berjalan-jalan. Sesekali Anda dapat menyelipkan aktivitas fisik seperti lompat-lompat, memanjat (di tempat yang aman), dan berlari jarak dekat. Tujuannya untuk melatih kebugaran jantung dan paru-paru, serta meningkatkan kekuatan otot dan membakar kalori.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar