Di sisi lain, asupan energi dan protein yang tidak tercukupi dengan baik pada ibu hamil juga dapat mengakibatkan kurang energi kronis (KEK).
KEK tidak terjadi dalam waktu singkat, melainkan sudah mulai mulai terbentuk cukup lama.
Ibu hamil atau seorang wanita yang belum hamil berisiko mengalami KEK bila ukuran lingkar lengan atas (LILA) kurang 23,5 sentimeter (cm).
Seorang wanita maupun ibu hamil dengan KEK berisiko melahirkan bayi dengan berat rendah (BBLR).
2. Kurangnya kenaikan berat badan ibu hamil
Peningkatan asupan untuk memenuhi kebutuhan bayi pasti akan berdampak pada kenaikan berat badan ibu di masa kehamilan.
Kenaikan berat badan ibu berkisar antara 5—18 kg yang disesuaikan dengan status gizi sebelum hamil.
Kenaikan berat badan yang terlalu sedikit meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat rendah.
Hal ini dibuktikan oleh penelitian dalam Journal of Maternal and Child Health bahwa kenaikan berat badan ibu hamil memiliki hubungan positif terhadap berat bayi saat dilahirkan.
Semakin besar peningkatan berat badan ibu hamil, maka akan semakin tinggi berat badan bayi saat dilahirkan.
3. Usia ibu saat sedang hamil
Bayi berat lahir rendah (BBLR) pada umumnya ditemukan pada ibu yang hamil saat usia remaja.
Tubuh seorang perempuan usia remaja belum siap untuk mengalami kehamilan, hal ini juga dapat disebabkan kecukupan nutrisi pada usia tersebut.
Kehamilan usia remaja yang paling sering terjadi pada usia 15—19 tahun.
Akibatnya, risiko melahirkan berat bayi lahir rendah menjadi lebih tinggi 50% dibandingkan usia normal untuk menjalani kehamilan atau sekitar 20—29 tahun.
4. Kondisi kesehatan ibu
Kesehatan ibu saat menjalani kehamilan maupun riwayat kesehatan sebelum dapat berkontribusi menyebabkan BBLR.
Tidak hanya masalah kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan psikologis
Berikut beberapa masalah kesehatan ibu yang dapat menyebabkan bayi berat lahir rendah (BBLR).
- Anemia.
- Riwayat keguguran dan melahirkan BBLR.
- Penyakit Infeksi (HIV, toxoplasmosis dan listeria).
- Komplikasi kehamilan.
- Pregnancy blues (gangguan hormonal menyebabkan kesedihan terus-menerus selama hamil).
- Paparan alkohol dan asap rokok saat hamil (pasif maupun aktif).
Konsumsi alkohol dan rokok menyebabkan racun masuk ke aliran darah ibu hamil dan dapat merusak plasenta.
Hal ini dapat menyebabkan rusaknya sumber nutrisi bagi bayi dalam kandungan.
5. Kelahiran prematur
Seperti yang sempat dijelaskan sebelumnya, berat badan bayi lahir rendah (BBLR) disebabkan oleh kelahiran prematur.
Dibandingkan dengan bayi yang lahir cukup umur, waktu yang dimiliki bayi prematur untuk tumbuh dan berkembang di rahim ibu lebih sedikit.
Padahal, trimester ketiga atau akhir kehamilan juga merupakan masa-masa penting bagi perkembangan tubuh bayi salah satunya untuk menambah bobot dan tinggi badannya.
Kurangnya asupan oksigen, makanan, maupun zat gizi akan membatasi tumbuh kembangnya di dalam kandungan.
6. IUGR
Penyebab bayi lahir dengan berat badan rendah lainnya yakni intrauterine growth restriction (IUGR).
IUGR adalah gangguan yang membuat perkembangan bayi di dalam kandungan terhambat.
IUGR bisa terjadi karena adanya masalah dengan plasenta maupun kondisi kesehatan ibu dan bayinya.
Bayi yang mengalami IUGR bisa lahir secara prematur atau sesuai dengan usia kehamilan normal, yakni di kisaran 37—42 minggu.
Akan tetapi, biasanya bayi prematur dan lahir cukup bulan yang mengalami IUGR memiliki kondisi fisik yang berbeda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar