backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil, Apa Bahayanya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 22/06/2023

Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil, Apa Bahayanya?

Kekurangan energi kronis (KEK) perlu dihindari pada masa kehamilan. Tak hanya mengganggu kesehatan ibu, pertumbuhan janin dalam kandungan juga rentan bermasalah. Kenali lebih jauh mengenai KEK pada ibu hamil dan cara mengatasinya pada artikel berikut ini.

Apa itu KEK pada ibu hamil?

Kekurangan energi kronis (KEK) adalah suatu kondisi saat ibu hamil tidak mendapatkan asupan energi yang mencukupi secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

Studi kasus yang dimuat dalam International Journal of Community Medicine and Public Health (2020) menjelaskan bahwa kondisi ini biasanya terjadi pada wanita berusia subur.

Diketahui bahwa kebanyakan kasus kekurangan energi kronis pada ibu hamil terjadi pada usia 30 tahun atau lebih dengan persentase sekitar 9,2 persen.

Selain pada ibu hamil, KEK merupakan kondisi yang juga umum terjadi pada anak dalam masa pertumbuhan, terutama pada masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Penyebab KEK pada ibu hamil

mirror syndrome

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan seorang ibu hamil mengalami kekurangan energi kronis. Berikut beberapa di antaranya.

1. Asupan makanan yang tidak sesuai kebutuhan

Ibu hamil memerlukan asupan makanan yang lebih banyak daripada wanita normal. Pasalnya, asupan makanan ini akan menentukan status gizi ibu hamil.

Saat kebutuhan gizi ibu hamil tidak terpenuh, janin dalam kandungan juga berisiko mengalami kondisi ini. Alhasil, pertumbuhan dan perkembangan janin menjadi terhambat.

2. Usia ibu hamil terlalu muda atau tua

Wanita yang hamil pada usia muda berisiko mengalami KEK. Bahkan, risiko masalah ini akan lebih besar saat seorang wanita hamil saat berusia kurang dari 18 tahun.

Jika ia hamil, janin dalam rahim akan bersaing dengan tubuh ibu untuk memperoleh zat gizi yang dibutuhkan. Hal ini karena keduanya sama-sama mengalami pertumbuhan.

Sementara itu, ibu yang hamil pada usia yang terlalu tua juga membutuhkan energi yang besar untuk menunjang fungsi organnya yang semakin melemah. 

Oleh karena itu, usia kehamilan yang paling direkomendasikan berkisar antara 20–34 tahun.

3. Aktivitas ibu hamil terlalu berat

Aktivitas harian ternyata juga berpengaruh pada status gizi ibu hamil. Alasannya karena setiap aktivitas yang Anda lakukan membutuhkan energi.

Jika ibu melakukan aktivitas fisik yang sangat berat, tetapi asupan makanannya tidak tercukupi, otomatis ia akan sangat rentan mengalami kekurangan energi kronis (KEK).

4. Penyakit infeksi pada ibu hamil

Kondisi kesehatan juga berpengaruh terhadap status gizi ibu hamil. Ibu yang mengalami infeksi selama kehamilan sangat mudah kehilangan berbagai zat gizi yang diperlukannya. 

Penyakit infeksi bisa mengakibatkan kekurangan energi kronis pada ibu hamil. Pasalnya, nafsu makan dan kemampuan tubuh untuk menyerap zat gizi cenderung menurun.

Tanda dan gejala KEK pada ibu hamil

obat nyeri saat hamil

Beberapa gejala yang bisa Anda rasakan saat mengalami kekurangan energi kronis (KEK), di antaranya:

  • merasa kelelahan terus-menerus,
  • mati rasa atau kesemutan saat hamil,
  • wajah pucat dan tidak bugar,
  • sangat kurus (indeks massa tubuh kurang dari 18,5),
  • lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm,
  • berat badan menurun,
  • kalori yang terbakar saat istirahat menurun, dan
  • kemampuan melakukan aktivitas fisik berkurang.

Apabila Anda mengalami kondisi-kondisi tersebut saat hamil, sebaiknya segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui status gizi Anda saat ini.

Komplikasi KEK pada ibu hamil dan janin

Kekurangan energi kronis membuat keluar-masuknya energi tubuh menjadi tidak seimbang. Hal ini tidak boleh dianggap remeh karena dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin.

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi bila ibu hamil mengalami KEK ialah sebagai berikut.

  • Terus-menerus merasa lelah saat hamil dan kurang berenergi.
  • Mengalami kesulitan saat melahirkan.
  • Suplai air susu ibu (ASI) tidak cukup ketika masa menyusui.

Sementara pada janin, kekurangan energi kronis dapat menyebabkan kondisi sebagai berikut.

  • Keguguran atau kematian bayi saat lahir akibat pertumbuhan janin yang terhambat.
  • Berat badan lahir rendah (BBLR) karena asupan gizi yang kurang dalam kandungan.
  • Perkembangan organ-organ janin terganggu sehingga berisiko mengalami cacat lahir.
  • Asupan gizi yang kurang mempengaruhi kemampuan belajar dan kecerdasan anak.

Cara mengatasi KEK pada ibu hamil

Kekurangan energi kronis terjadi dalam jangka waktu lama. Jadi, bila kondisi ini terdeteksi saat hamil, artinya sebenarnya Anda sudah mengalami KEK sebelum masa kehamilan.

Oleh karena itu, Anda perlu melakukan perbaikan gizi sejak merencanakan kehamilan dan bahkan sejak memasuki usia subur untuk mencegah kondisi ini terjadi saat hamil.

Kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil memerlukan penanganan yang tidak sebentar supaya kecukupan gizi selama hamil dapat terpenuhi secara optimal.

Berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini antara lain sebagai berikut.

  • Pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil.
  • Selalu memastikan ketersediaan bahan makanan bergizi di rumah.
  • Menerapkan pola makan yang benar dan asupan gizi yang penting selama kehamilan.
  • Mengobati penyakit infeksi yang mungkin mengganggu sistem pencernaan ibu hamil.
  • Menjaga kebersihan dan kesegaran makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Untuk mencegah kurang gizi saat hamil, ibu hamil juga perlu makan makanan padat gizi, seperti daging, ayam, telur, sayuran, buah-buahan, nasi, umbi-umbian, dan susu.

Secara umum, KEK pada ibu hamil bisa diatasi dengan melakukan perbaikan gizi. Akan tetapi, mungkin dokter perlu memberikan penanganan khusus bila kondisi ibu cukup parah.

Dokter akan memberikan cairan infus untuk menstabilkan kondisi ibu. Selain itu, perawatan intensif mungkin diperlukan untuk mengantisipasi risiko komplikasi kehamilan.

Kesimpulan

  • Kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil perlu dihindari karena bisa mengganggu kesehatan ibu dan pertumbuhan janin dalam kandungan.
  • Kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk asupan makanan, usia saat hamil, tingkat aktivitas fisik, dan penyakit infeksi.
  • KEK bisa menyebabkan kelelahan terus-menerus, kesulitan saat persalinan, keguguran, dan peningkatan risiko cacat lahir pada bayi Anda.
  • Pengobatan dengan memperbaiki status gizi perlu dilakukan untuk mengatasi KEK pada ibu hamil.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 22/06/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan