5. Cara mencegah stunting untuk dewasa muda
Pada penderita usia dewasa muda, berikut cara mencegah kondisi ini.
- Memahami seputar keluarga berencana (KB).
- Melakukan deteksi dini terkait penyakit menular dan tidak menular.
- Senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS), pola gizi seimbang, tidak merokok, dan tidak memakai narkoba.
Intinya, jika ingin mencegah stunting, asupan serta status gizi seorang calon ibu harus terjaga dengan baik.
Hal ini kemudian diiringi dengan memberikan asupan makanan yang berkualitas ketika anak telah lahir hingga ia tumbuh dewasa.
Apa dampak stunting pada anak?

Kejadian anak dengan tinggi badan pendek bukanlah masalah baru di dunia kesehatan. Namun, perlu dipahami bahwa tidak selalu anak bertumbuh pendek mengalami stunting.
Stunting sebisa mungkin perlu dicegah agar tidak menimbulkan dampak buruk pada anak.
Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan fisik dan mental yang tidak dapat diperbaiki pada anak, seperti berikut ini.
1. Dampak jangka pendek
Dampak jangka pendek stunting dapat meliputi gangguan otak, kecerdasan, pertumbuhan fisik, dan melabolisme.
Anak yang mengalami stunting pada umumnya memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak lain seusianya.
2. Dampak jangka panjang
Sementara itu, stunting yang tidak ditangani sedini mungkin bisa menyebabkan dampak jangka panjang, di antaranya sebagai berikut.
- Gangguan perkembangan kemampuan kognitif otak anak.
- Penurunan kekebalan tubuh sehingga mudah sakit.
- Risiko lebih tinggi terjadinya penyakit metabolik, seperti kegemukan.
- Kesulitan belajar akibat gangguan konsentrasi.
- Penyakit pembuluh darah.
- Penyakit jantung.
Dengan melakukan pencegahan yang telah disebutkan di atas, risiko stunting pada anak bisa dihindari. Anak pun bisa tumbuh dan berkembang secara normal sesuai dengan usianya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar