backup og meta

14 Makanan untuk Daya Tahan Tubuh yang Lebih Kuat

Saat kita mudah terserang virus dan bakteri yang masuk ke tubuh, berarti sistem imun kita sedang lemah. Hal ini terjadi lantaran kurangnya asupan bergizi. Agar tetap mendapatkan nutrisi yang cukup, konsumsilah makanan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

14 Makanan untuk Daya Tahan Tubuh yang Lebih Kuat

Makanan yang memperkuat sistem imun

Salah satu cara meningkatkan imun tubuh adalah dengan memperbanyak asupan yang tinggi vitamin, mineral, dan antioksidan. 

Di bawah ini adalah daftar rekomendasi makanan penambah imun tubuh.

1. Buah citrus

Apa itu buah citrus atau sitrun? Ini adalah buah yang tergolong ke dalam jeruk-jerukan, seperti jeruk bali, jeruk kepruk, lemon, dan jeruk nipis

Vitamin C mudah ditemukan di dalam buah sitrun. Vitamin ini memiliki fungsi untuk membantu produksi sel darah putih yang berperan  meningkatkan imunitas tubuh. 

Walaupun vitamin C juga bisa dipenuhi melalui suplemen, memakan buah sitrun lebih menyehatkan. 

Selain memenuhi asupan jumlah vitamin  C sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG), buah sitrun menyediakan serat yang dibutuhkan sistem pencernaan. 

2. Paprika merah

Paprika merah juga mengandung vitamin C yang bahkan dua kali lebih banyak daripada buah sitrun pada umumnya. 

Anda bisa menambah potongan paprika pada sup daging atau tumis-tumisan.

Selain untuk memperkuat daya tahan tubuh, kandungan vitamin C pada sayuran bewarna merah ini juga baik untuk kesehatan kulit. 

Kandungan lainnya yang terdapat pada paprika merah adalah beta-karoten. Beta karoten bisa diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh yang juga berperan dalam memperkuat imuntas. 

3. Brokoli

Ada berbagai macam manfaat brokoli untuk kesehatan. Brokoli memang tergolong salah satu makanan super yang kaya akan vitamin dan mineral. 

Selain mengandung vitamin C, brokoli mengandung vitamin A, vitamin E, dan antioksidan yang mendukung kerja sistem imun tubuh. 

Untuk menjaga keutuhan zat gizinya, pilihlah metode memasak yang tidak terlalu lama agar tidak menghilangkan kandungannya. 

4. Bawang putih 

Beberapa penelitian menyebutkan bawang putih memiliki potensi sebagai obat herbal yang bisa melawan infeksi. 

Kandungan senyawa sulfur yang bernama allicin pada bawang putih dinilai mampu memperkuat sistem imun tubuh.

Selain sebagai makanan peningkat imun, bawang putih mampu memperlambat pengerasan pembuluh darah arteri dan menurunkan tekanan darah. 

5. Jahe

Saat udara dingin, minum jahe bisa menjadi alternatif untuk menghangatkan tubuh dan menjaga imun. 

Hal ini karena jahe mengandung vitamin C yang berpotensi mengurangi nyeri kronis akibat peradangan.

Anda pun akan merasa lebih baik ketika minum jahe saat terserang flu. Rasa hangat yang dihasilkan oleh jahe berasal dari senyawa gingerol.

Pasalnya, senyawa gingerol masih satu golongan dengan capsaisin yang biasa ditemukan pada cabai. 

6. Bayam

Jika tidak menyukai brokoli, Anda bisa mempertimbangkan untuk konsumsi bayam sebagai makanan penambah imun tubuh.

Serupa dengan brokoli dan paprika merah, sayuran hijau ini juga mengandung vitamin C, beta-karoten, dan antioksidan. 

Usahakan jangan terlalu lama ketika memasak bayam, ini akan membuat tekstur bayam melunak dan menghilangkan kandungan zat gizi yang dimilikinya. 

7. Makanan probiotik

Makanan probiotik seperti yoghurt, tempe, oncom, dan kimci juga termasuk sebagai makanan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. 

Probiotik dapat meningkatkan imun tubuh dengan mengatur respons beberapa sel dalam sistem imun dalam melawan infeksi. 

Studi dalam jurnal Sythetic and Systems Biotechnology menunjukkan bahwa mengonsumsi probiotik dapat mengurangi risiko terkena infeksi saluran napas bagian atas dan gejala seperti flu.

8. Daging unggas

Daging ayam, bebek, atau burung puyuh kaya vitamin B-6. Sekitar 85 gram daging ayam mengandung hampir sepertiga (0,4 mg) dari kebutuhan vitamin B6 menurut AKG.

Vitamin B-6 berperan penting dalam banyak reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Ini juga penting untuk pembentukan sel darah merah baru dan sehat.

Kaldu dari rebusan tulang ayam juga mengandung gelatin dan kondroitin yang bermanfaat untuk penyembuhan usus dan kekebalan tubuh.

9. Almon

Kacang almon tinggi vitamin C dan vitamin E yang mampu memperkuat imun tubuh. 

Tubuh bisa menyerap vitamin E dari almon lebih cepat karena kacang ini juga mengandung lemak sehat yang membantu penyerapannya. 

Orang dewasa hanya membutuhkan sekitar 15 mg vitamin E setiap hari.

Porsi setengah cangkir (110 mg) almon, atau sekitar 46 almon utuh yang dikupas, sudah menyediakan sekitar 100% kebutuhan vitamin E harian.

10. Kunyit

Bumbu dapur berwarna kuning cerah ini sudah digunakan sejak dahulu sebagai obat herbal antiradang untuk osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.

Penelitian dalam jurnal BBA Clinical menunjukkan bahwa senyawa kurkumin, yang memberi warna khas pada kunyit, dapat membantu mengurangi kerusakan jaringan otot. 

Penelitian pada hewan ini memperlihatkan kandungan kurkumin pada kunyit juga punya sifat antivirus. Artinya, kunyit bisa menjadi makanan untuk peningkat imun. 

11. Teh hijau

Teh hijau adalah minuman yang kaya akan antioksidan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh hijau mengandung flavonoid, senyawa sejenis antioksidan. 

Lantaran dauh teh ini tidak difermentasi, kandungan antioksidannya, yaitu epigallocatechin gallate, tetap utuh. 

Tidak hanya itu, teh hijau mengandung asam amino L-theanine, yang mampu memproduksi senyawa germ-figthing yang melawan kuman dan bakteri.

12. Pepaya

Tidak hanya baik untuk sistem pencernaan,pepaya mengandung enzim yang disebut papain, yang memiliki efek antiradang di dalam tubuh. 

Selain itu, satu buah pepaya besar (350 gram) mengandung 201 gram vitamin C. Jumlah ini 200% melebihi asupan yang direkomendasikan setiap harinya. 

Kandungan lain yang ada dalam pepaya adalah kalium, folat, dan vitamin B lainnya. Jika Anda merasa bosan memakan pepaya, Anda bisa menyajikannya dengan saus kacang sebagai rujak. 

13. Kerang-kerangan

Makanan laut seperti kerang-kerangan rupanya tergolong makanan peningkat imun berkat kandungan seng yang dimilikinya.

Seng punya peran penting dalam menjaga fungsi sel-sel imun.

Seng berfungsi mengaktifkan sel darah putih yang disebut limfosit sel-T yang tugas utamanya melawan infeksi.

Anda bisa mendapatkan kandungan seng terbaik dari kerang-kerangan seperti tiram, kepiting, lobster, dan kerang. 

14. Jamur

Makanan penambah daya tahan tubuh lainnya yang bisa Anda konsumsi adalah jamur.

Jamur diketahui mengandung berbagai zat gizi penting yang bermanfaat untuk daya tahan tubuh seperti vitamin D dan selenium.

Selenium memiliki sifat antioksidan yang mampu melindungi sel imun tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sedangkan vitamin D dapat membantu meningkatkan fungsi imun tubuh dan mengurangi peradangan.

Perlu Anda perhatikan, makan satu jenis makanan saja tidak cukup untuk membantu melawan flu atau infeksi lainnya. 

Perhatikan juga ukuran porsi dan variasi makanan agar Anda tetap memenuhi kebutuhan gizi seimbang.

Kesimpulan

Berikut ini pilihan makanan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Buah citrus.
  • Paprika merah.
  • Brokoli.
  • Bawang putih.
  • Jahe.
  • Bayam.
  • Makanan probiotik.
  • Daging unggas.
  • Kacang almon.
  • Kunyit.
  • Teh hijau.
  • Pepaya.
  • Kerang.
  • Jamur.
 

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Catanzaro, M., Corsini, E., Rosini, M., Racchi, M., & Lanni, C. (2018). Immunomodulators Inspired by Nature: A Review on Curcumin and Echinacea. Molecules (Basel, Switzerland)23(11), 2778.

Grant, W. B., Lahore, H., McDonnell, S. L., Baggerly, C. A., French, C. B., Aliano, J. L., & Bhattoa, H. P. (2020). Evidence that Vitamin D Supplementation Could Reduce Risk of Influenza and COVID-19 Infections and Deaths. Nutrients12(4), 988.

Lee, S., Choi, Y., Jeong, H. S., Lee, J., & Sung, J. (2017). Effect of different cooking methods on the content of vitamins and true retention in selected vegetables. Food Science and Biotechnology27(2), 333–342.

McFarlin, B. K., Venable, A. S., Henning, A. L., Sampson, J. N., Pennel, K., Vingren, J. L., & Hill, D. W. (2016). Reduced inflammatory and muscle damage biomarkers following oral supplementation with bioavailable curcumin. BBA clinical5, 72–78.

Pandey, S., Cabot, P. J., Shaw, P. N., & Hewavitharana, A. K. (2016). Anti-inflammatory and immunomodulatory properties of Carica papaya. Journal of immunotoxicology13(4), 590–602.

Garlic. (2025). National Institutes of Health. Retrieved 16 July 2025, from https://www.nccih.nih.gov/health/garlic

Nutrition and Immunity. (n.d.). Harvard T.H. Chan. Retrieved 16 July 2025, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/nutrition-and-immunity/

Uclahealth. (2022). 7 health benefits of mushrooms. Retrieved 16 July 2025, from https://www.uclahealth.org/news/article/7-health-benefits-of-mushrooms

Zhang, H., Yeh, C., Jin, Z., Ding, L., Liu, B. Y., Zhang, L., & Dannelly, H. K. (2018). Prospective study of probiotic supplementation results in immune stimulation and improvement of upper respiratory infection rate. Synthetic and Systems Biotechnology3(2), 113-120.

Versi Terbaru

16/07/2025

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Zulfa Azza Adhini


Artikel Terkait

Vitamin yang Larut dalam Lemak dan Air, Apa Bedanya?

6 Vitamin dan Mineral untuk Usia 40 Tahun ke Atas


Ditinjau oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes. · Magister Kesehatan · None · Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Diperbarui 16/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan