Umumnya, tubuh membutuhkan vitamin yang terdiri atas dua jenis, yaitu vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) serta vitamin larut dalam air (vitamin B dan C).
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Umumnya, tubuh membutuhkan vitamin yang terdiri atas dua jenis, yaitu vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) serta vitamin larut dalam air (vitamin B dan C).
Agar tubuh dapat berfungsi dengan baik, Anda perlu mengonsumsi vitamin dalam jumlah yang tepat. Lantas, apa saja manfaat vitamin larut lemak dan air, serta bagaimana perbedaannya?
Vitamin adalah zat gizi mikro yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Meski begitu, vitamin memegang peranan penting agar tubuh tetap sehat.
Pasalnya, kekurangan vitamin dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, masalah kulit, hingga lemas.
Vitamin yang larut dalam lemak dan larut dalam air memiliki fungsi yang berbeda-beda untuk tubuh manusia.
Namun, sebelum membahas lebih jauh tentang perbedaan keduanya, simak dulu apa yang termasuk jenis vitamin yang larut dalam lemak dan air.
Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan dalam hati, jaringan lemak, dan otot tubuh.
Vitamin ini biasanya ditemukan terutama dalam makanan berlemak seperti:
Tubuh membutuhkan vitamin ini untuk bekerja dengan baik, tetapi Anda tidak perlu mengonsumsinya dalam jumlah banyak setiap hari.
Pasalnya, vitamin larut lemak ini dapat menumpuk di tubuh saat tidak digunakan dan bisa berbahaya jika jumlahnya berlebihan.
Berikut ini daftar vitamin yang larut dalam lemak beserta fungsinya.
Vitamin yang larut dalam air tidak disimpan di dalam tubuh, sehingga Anda harus mengonsumsinya lebih sering.
Jenis vitamin ini dapat Anda temukan dalam sumber makanan berikut:
Jika Anda mengonsumsi vitamin ini lebih dari yang dibutuhkan, tubuh akan membuangnya lewat urine.
Karena vitamin ini tidak disimpan di dalam tubuh sebagaimana vitamin yang larut dalam lemak, vitamin larut air ini umumnya tidak berbahaya.
Berikut ini daftar vitamin yang larut dalam air beserta fungsinya.
Setelah memahami jenis-jenis dan fungsi vitamin di atas, berikut ini perbedaan vitamin larut air dan larut lemak yang perlu Anda ketahui.
Dari namanya, Anda mungkin sudah dapat membedakan bahwa pelarut kedua kelompok vitamin ini berbeda.
Namun, kenapa vitamin harus dilarutkan di dalam tubuh?
Tanpa dilarutkan, beragam jenis vitamin yang masuk tidak bisa digunakan tubuh sebagaimana mestinya.
Saat diproses dalam sistem pencernaan, vitamin larut lemak akan melewati sistem limfatik untuk selanjutnya dialirkan dalam darah.
Jika lemak pada tubuh tidak mencukupi, penyerapan vitamin A, D, E, dan K pun akan terganggu.
Sementara itu, vitamin larut air lebih mudah diproses bersama air.
Tubuh akan langsung menyerap vitamin B kompleks dan C ke dalam peredaran darah. Selanjutnya, mereka langsung beredar dalam aliran darah.
Vitamin yang larut dalam lemak cenderung diperlukan dalam jumlah sedikit, sehingga vitamin A, D, E, dan K selanjutnya akan disimpan di sel lemak dan organ hati.
Vitamin ini dapat disimpan dalam jangka waktu lama sebagai persediaan bagi tubuh untuk digunakan jika dibutuhkan di masa mendatang.
Di sisi lain, vitamin larut air tidak dapat disimpan tubuh. Karena tidak mampu menyimpan cadangannya, kekurangan vitamin larut air lebih mudah terjadi.
Untuk mencegahnya, jenis vitamin ini harus dikonsumsi setiap hari melalui asupan makanan atau suplemen vitamin.
Vitamin larut lemak sangat sedikit yang dikeluarkan dari tubuh.
Jenis vitamin ini disimpan tetap di dalam lemak dan organ hati sebagai cadangan dan akan digunakan hanya ketika nanti dibutuhkan.
Berbeda dengan vitamin larut air yang beredar bebas di peredaran darah sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Vitamin ini dikeluarkan tubuh melalui penyaringan pada organ ginjal. Ginjal akan menyalurkan sisa vitamin yang berlebih bersama urine.
Vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan lama di tubuh.
Jika kelebihan vitamin ini, Anda berpotensi mengalami masalah kesehatan yang tak bisa disepelekan.
Kelebihan vitamin A, misalnya, dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, mual, sakit perut, iritasi dan gangguan penglihatan, mulut kering, nyeri dan/atau lemah tulang, hingga anoreksia.
Sebaliknya, kelebihan vitamin larut air tidak menyebabkan efek serius pada tubuh.
Pasalnya, vitamin jenis larut air yang berlebih atau tak digunakan akan langsung dibuang lewat urine dan keringat.
Tubuh membutuhkan vitamin larut lemak dan vitamin larut air untuk menjalankan fungsinya dengan baik.
Vitamin larut lemak sebagian besar akan disimpan di dalam tubuh, sedangkan vitamin larut air akan digunakan secukupnya dan sisanya akan dibuang melalui urine.
Pastikan mencukupi kebutuhan vitamin dari makanan ataupun suplemen.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar