Tubuh manusia membutuhkan berbagai jenis mineral untuk menjalankan fungsinya, termasuk mineral dalam jumlah sedikit seperti selenium. Apa manfaat mineral selenium bagi kesehatan dan apa saja sumber makanannya?
Apa itu selenium?
Selenium adalah mineral yang ditemukan pada tanah, air, dan beberapa jenis makanan.
Mineral ini memiliki dua bentuk, yaitu organik (selenomethionine dan selenocysteine) dan anorganik (selenate dan selenite).
Sebagian besar selenium yang Anda dapat dari makanan akan tersimpan pada tulang.
Selenium juga berikatan dengan asam amino yang disebut metionin sehingga mineral ini banyak ditemukan dalam bentuk selenomethionine.
Mengacu angka kecukupan gizi yang diterbitkan Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan selenium bagi laki-laki dewasa yakni 30 mikrogram per hari.
Sementara itu, kebutuhan perempuan berkisar antara 24 – 25 mcg per hari.
Selenium membantu menjalankan berbagai fungsi tubuh, seperti sistem imun, hormon, dan peredaran darah.
Apabila seseorang mengalami kekurangan mineral ini, ia dapat mengalami masalah berupa:
- penurunan daya tahan tubuh,
- melemahnya otot,
- kesulitan berkonsentrasi,
- rambut rontok, serta
- masalah kesuburan pada laki-laki maupun perempuan.
Makanan sehari-hari sebenarnya bisa membantu Anda memenuhi kebutuhan selenium.
Namun, kandungan selenium pada buah dan sayuran bisa berbeda-beda, tergantung kondisi tanah yang menjadi tempat tumbuhnya tanaman-tanaman ini.
Manfaat selenium bagi kesehatan
Selenium merupakan mineral penting bagi sistem kekebalan tubuh, peredaran darah, otak dan saraf, serta DNA.
Dengan memenuhi kebutuhan selenium setiap hari, Anda bisa mendapatkan manfaat di bawah ini.
1. Membantu fungsi kognitif otak
Fungsi kognitif meliputi kemampuan otak dalam menyimpan dan memproses informasi dari luar.
Beragam faktor dapat menurunkan fungsi ini, termasuk kerusakan sel otak akibat zat buangan yang berasal dari reaksi kimia tertentu di dalam tubuh.
Tubuh menggunakan selenium untuk membuat enzim yang disebut selenoprotein.
Selain menjadi enzim, zat ini berperan sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan pada sel dengan mengubah zat kimia buangan tersebut menjadi bahan lain.