Pernahkan Anda tidak nafsu makan padahal makanan favorit yang jadi hidangan utama? Nafsu makan berkurang pasti pernah dialami semua orang. Lantas, apa penyebab nafsu makan seseorang menurun dan bagaimana cara mengatasinya?
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Pernahkan Anda tidak nafsu makan padahal makanan favorit yang jadi hidangan utama? Nafsu makan berkurang pasti pernah dialami semua orang. Lantas, apa penyebab nafsu makan seseorang menurun dan bagaimana cara mengatasinya?
Pada dasarnya, ada banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang kehilangan nafsu makan, mulai dari kondisi medis hingga kesehatan mental.
Umumnya, nafsu makan yang menurun dapat ditandai dengan berbagai hal seperti penurunan berat badan atau malnutrisi (kurang gizi).
Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Itu sebabnya, penting untuk mengetahui apa penyebab nafsu makan berkurang dan bagaimana cara mengatasinya.
Baik infeksi bakteri maupun virus, penyakit infeksi secara umum dapat menyebabkan nafsu makan berkurang pada seseorang. Beberapa jenis infeksi yang dapat membuat Anda kehilangan selera makan di antaranya:
Normalnya, nafsu makan akan kembali normal ketika Anda berhasil mengatasi infeksi yang menjadi penyebab utamanya.
Selain infeksi, nafsu makan menurun berkaitan dengan efek samping obat-obatan tertentu. Masalah ini biasanya diikuti dengan rasa lelah dan rasa mual, terutama pada orang yang menjalani perawatan kanker.
Sederet obat yang dapat menghilangkan nafsu makan antara lain:
Kehilangan selera makan juga dapat disebabkan oleh gangguan psikologis, terutama pada orang dewasa yang lebih tua. Meski begitu, para ahli belum mengetahui dengan pasti apa penyebabnya.
Nafsu makan cenderung berkurang pada saat Anda sedih, tertekan, berduka, atau cemas. Bahkan, stres dan merasa bosan pun dikaitkan dengan nafsu makan yang menurun.
Sementara itu, gangguan makan (eating disorder), seperti anoreksia nervosa, juga bisa memicu penurunan nafsu makan. Anoreksia nervosa merupakan kondisi ketika seseorang sengaja tidak makan untuk menurunkan berat badan.
Penyandang gangguan makan ini biasanya kekurangan berat badan dan khawatir berat badannya bertambah. Bila dibiarkan, anoreksia dapat menyebabkan malnutrisi.
Bila tubuh kesulitan bernapas, Anda mungkin akan sulit makan yang disertai dengan bernapas. Alhasil, selera makan pun ikut berkurang. Beberapa kondisi medis penyebab sesak napas yaitu:
Kondisi medis apa saja yang membuat Anda sulit mengunyah, susah menelan, atau sukar mencicipinya dapat mengganggu nafsu makan. Masalah mulut dan gigi yang berkaitan yaitu:
Umumnya, selera makan bisa meningkat dengan melihat, mencium, atau mencicipi makanan. Bila salah satu dari indera tersebut hilang, hal tersebut bisa menyebabkan nafsu makan berkurang.
Jadi, kehilangan penglihatan, rasa, atau penciuman bisa menyebabkan seseorang tidak lagi selera makan.
Nafsu makan menurun merupakan kondisi yang paling sering dialami oleh lansia. Seiring bertambahnya usia, frekuensi aktivitas akan berkurang.
Faktor usia juga memperlambat pengosongan perut, sehingga orang yang lebih tua mungkin merasa kenyang lebih lama.
Bagi para ibu hamil, trimester pertama kehamilan merupakan awal yang cukup berat. Pasalnya, perubahan hormon yang terjadi bisa menguras energi para ibu hamil. Akibatnya, mereka merasa mudah lelah.
Tak hanya itu, hal tersebut bisa menimbulkan rasa mual (morning sickness). Berbagai perubahan tersebut nantinya bisa membuat ibu hamil kehilangan nafsu makan.
Selain berbagai kondisi di atas, ada berbagai masalah kesehatan lainnya yang menjadi penyebab nafsu makan berkurang, meliputi:
Bila nafsu makan menurun terus berlanjut dan tidak ada penyebab yang jelas, segera konsultasikan dengan dokter. Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab kehilangan selera makan.
Sangat penting untuk segera mendapatkan penanganan medis bila Anda memiliki salah satu gejala berikut ketika kehilangan selera makan, yaitu:
Seperti yang sudah dijelaskan, nafsu makan berkurang bisa diatasi dengan mengobati apa penyebabnya. Selain itu, ada beberapa cara meningkatkan nafsu makan yang bisa dimulai dengan mengubah pola makan Anda.
Berikut ini berbagai cara mengatasi kehilangan selera makan agar tidak kekurangan gizi, dilansir dari Stanford Health.
Alih-alih makan berdasarkan rasa lapar, Anda bisa mulai makan sesuai jam yang ditentukan.
Sebagai contoh, Anda bisa mengatur sarapan pada jam 9 pagi, makan siang pada jam 3 sore, dan 6 sore untuk makan malam.
Camilan ternyata penting untuk mengatasi nafsu makan yang berkurang. Namun, jangan lupa untuk memilih camilan sehat dan bergizi, seperti:
Setelah mengatur jam makan, cobalah untuk sesekali merencanakan menu makan. Usahakan untuk membuat daftar makanan dan minuman favorit dan siapkan daftar belanjaan.
Dengan begitu, Anda mungkin menjadi lebih semangat untuk makan dan bisa membantu mengatasi nafsu makan yang berkurang. Namun, usahakan untuk merencanakan menu makanan dengan ahli gizi agar mendapat porsi makan ideal.
Meningkatkan nafsu makan ternyata bisa dilakukan dengan merangsang indera penciuman Anda. Anda bisa menstimulus indera penciuman dengan membaui aroma roti yang baru dipanggang.
Bila Anda sulit mencium bau, terutama ketika merasa mual, cobalah menjauh dari dapur dan minta orang lain menyiapkan makanan.
Distraksi yang mengganggu fokus Anda ternyata bisa membantu mengurangi efek dari nafsu makan berkurang.
Sebagai contoh, menonton TV atau duduk di luar memandangi alam sembari makan bisa Anda coba. Cara ini setidaknya membantu mengalihkan fokus dari makanan atau minuman yang harus dikonsumsi.
Pada dasarnya, nafsu makan yang berkurang bisa diatasi dengan mengenali apa penyebabnya. Oleh sebab itu, ketika Anda merasa kehilangan selera makan yang disertai dengan gejala mengganggu, silakan periksakan diri ke dokter atau ahli gizi.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar