Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Berat Badan Tiba-Tiba Turun Drastis, Perlu Diwaspadai?

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 02/12/2021

    Berat Badan Tiba-Tiba Turun Drastis, Perlu Diwaspadai?

    Biasanya, tanda-tanda berat badan akan turun mulai terlihat jika Anda menjalani diet atau berolahraga. Namun, terkadang penurunan berat badan bisa terjadi tiba-tiba secara drastis, bahkan tanpa Anda inginkan. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Apakah hal ini berbahaya?

    Turun berat badan yang perlu diwaspadai

    Laju penurunan berat badan pada tiap orang berbeda. Ada yang berat tubuhnya lebih mudah turun, ada pula yang proses penurunannya lebih lambat.

    Namun, penurunan berat yang aman umumnya berkisar 2 kilogram per bulan. Itu pun disertai dengan diet dan olahraga.

    Penurunan berat badan dikatakan tidak normal bila mencapai 4,5 kilogram ke atas atau lima persen dari berat badan dan terjadi tanpa usaha selama 6-12 bulan.

    Selain itu, Anda juga harus memeriksakan diri ke dokter bila turun berat badan disertai dengan gejala seperti:

    • kelelahan,
    • kehilangan selera makan,
    • perubahan dalam kebiasaan buang air, dan
    • lebih mudah terserang penyakit.

    Ketika terus dibiarkan, berat badan yang turun drastis dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Salah satu efek yang sering terjadi adalah menurunnya fungsi tubuh saat menjalani aktivitas sehari-hari.

    Beberapa dampak lainnya dapat meliputi peningkatan risiko kematian di rumah sakit, risiko patah tulang pinggul, serta cachexia, sebuah kondisi ketika tubuh kehilangan massa otot dengan atau tanpa kehilangan lemak.

    Cachexia sendiri dikaitkan dengan efek negatif seperti infeksi, cedera pada kulit dan jaringan di bawahnya akibat tekanan, dan membuat tubuh sulit merespons pada perawatan medis.

    Penyebab berat badan turun drastis

    Penyebab berat badan yang turun drastis bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, baik ringan maupun serius, dan dapat berasal dari masalah fisik atau psikis. Salah satu penyebabnya adalah depresi dan stres.

    Pada saat stres, tubuh akan memasuki mode fight or flight yang membuat tubuh bersiap untuk menghadapi ancaman. Ketika berada dalam kondisi ini, tubuh akan melepaskan hormon adrenalin dan kortisol.

    Keluarnya kedua hormon tersebut akan memberi sinyal pada tubuh untuk menekan fungsi yang tidak dibutuhkan, salah satunya adalah respons sistem pencernaan seperti nafsu makan. Maka dari itu, nafsu makan Anda bisa jadi berkurang atau bertambah.

    Bila nafsu makan berkurang, Anda tentu akan makan lebih sedikit dari biasanya. Stres yang terus dibiarkan bisa berkembang menjadi depresi. Lama-kelamaan, hal ini bisa menyebabkan berat badan turun drastis.

    Selain stres dan depresi, penyebab yang juga termasuk umum adalah hipertiroidisme, pengobatan tiroid secara berlebihan, dan kanker. Sedangkan, penyebab lainnya meliputi:

    • efek samping obat tertentu,
    • penyalahgunaan alkohol atau narkoba,
    • penyakit jantung, ginjal, paru-paru, dan hati,
    • masalah dengan kelenjar yang mengeluarkan hormon seperti penyakit Addison,
    • diabetes yang tidak terdiagnosis,
    • peradangan jangka panjang seperti rheumatoid arhtritis atau lupus,
    • masalah pada gigi,
    • kondisi yang menyebabkan disfagia (susah menelan),
    • masalah pencernaan,
    • infeksi bakteri atau virus seperti tuberkulosis atau HIV dan AIDS, serta
    • demensia.

    Bagaimana cara mengatasi penurunan berat badan yang drastis?

    Untuk mengatasi penurunan berat badan, tentunya Anda harus mengetahui terlebih dahulu penyebab yang mendasarinya. Sebab, penanganan akan bergantung pada penyebabnya.

    Bila kondisinya belum teridentifikasi dengan pasti, dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani diet khusus yang dapat membantu menaikkan berat badan.

    Mungkin dokter akan menyarankan konsumsi suplemen makanan yang dapat membantu Anda mendapatkan lebih banyak nutrisi atau pemberian penambah rasa pada makanan Anda guna meningkatkan nafsu makan.

    Perbanyak konsumsi makanan yang tinggi akan kandungan protein dan serat yang tinggi. Agar lebih mudah, Anda juga bisa berkonsultasi kepada ahli gizi untuk mendapatkan saran atau rencana pola makan yang tepat.

    Sembari menjalani diet, dokter akan mengawasi kondisi Anda dan melihat apakah ada perubahan pada tubuh Anda setelah melakukan diet khusus.

    Jika diet tidak membuahkan hasil, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang dan memberikan obat-obatan untuk mengatasi kondisi Anda.

    Bagi orang-orang yang mengalami turun berat badan drastis karena depresi, pengobatan juga meliputi terapi seperti psikoterapi untuk membantu pasien mengetahui penyebab depresi dan cara mengatasinya.

    Disclaimer

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 02/12/2021

    Iklan

    Apakah artikel ini membantu?

    Iklan
    Iklan