Pada saat stres, tubuh akan memasuki mode fight or flight yang membuat tubuh bersiap untuk menghadapi ancaman. Ketika berada dalam kondisi ini, tubuh akan melepaskan hormon adrenalin dan kortisol.
Keluarnya kedua hormon tersebut akan memberi sinyal pada tubuh untuk menekan fungsi yang tidak dibutuhkan, salah satunya adalah respons sistem pencernaan seperti nafsu makan. Maka dari itu, nafsu makan Anda bisa jadi berkurang atau bertambah.
Bila nafsu makan berkurang, Anda tentu akan makan lebih sedikit dari biasanya. Stres yang terus dibiarkan bisa berkembang menjadi depresi. Lama-kelamaan, hal ini bisa menyebabkan berat badan turun drastis.
Selain stres dan depresi, penyebab yang juga termasuk umum adalah hipertiroidisme, pengobatan tiroid secara berlebihan, dan kanker. Sedangkan, penyebab lainnya meliputi:
- efek samping obat tertentu,
- penyalahgunaan alkohol atau narkoba,
- penyakit jantung, ginjal, paru-paru, dan hati,
- masalah dengan kelenjar yang mengeluarkan hormon seperti penyakit Addison,
- diabetes yang tidak terdiagnosis,
- peradangan jangka panjang seperti rheumatoid arhtritis atau lupus,
- masalah pada gigi,
- kondisi yang menyebabkan disfagia (susah menelan),
- masalah pencernaan,
- infeksi bakteri atau virus seperti tuberkulosis atau HIV dan AIDS, serta
- demensia.
Bagaimana cara mengatasi penurunan berat badan yang drastis?
Untuk mengatasi penurunan berat badan, tentunya Anda harus mengetahui terlebih dahulu penyebab yang mendasarinya. Sebab, penanganan akan bergantung pada penyebabnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar