Mungkin Anda pernah merasa kepanasan dan berkeringat deras di malam hari, padahal saat itu udara sedang cukup bersahabat. Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi dan adakah cara untuk mengatasinya? Yuk, ketahui jawabannya melalui ulasan berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Mungkin Anda pernah merasa kepanasan dan berkeringat deras di malam hari, padahal saat itu udara sedang cukup bersahabat. Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi dan adakah cara untuk mengatasinya? Yuk, ketahui jawabannya melalui ulasan berikut ini.
Keringat dibutuhkan tubuh sebagai suatu cara untuk menjaga suhu inti tubuh agar tetap normal. Biasanya, keringat dipicu oleh suhu tubuh yang meningkat karena melakukan aktivitas fisik yang berat atau berkegiatan di tempat yang panas.
Keringat juga muncul saat Anda berada di ruangan yang sejuk, atau bahkan saat tubuh Anda sedang berdiam diri, misalnya sewaktu Anda tertidur.
Tentunya, tubuh yang berkeringat deras sewaktu tidur di malam hari akan membuat Anda merasa tak nyaman, terutama bila sudah terjadi berulang kali dan mengganggu waktu tidur.
Berkeringat saat tidur malam sebenarnya bukanlah sebuah penyakit. Namun, lebih kepada kemungkinan akan adanya masalah kesehatan lain yang Anda miliki. Di bawah ini adalah berbagai kondisi yang gejalanya dapat menimbulkan keringat malam.
Karena adanya perubahan besar dalam jumlah hormon estrogen dan progesteron, wanita yang memasuki masa menopause biasanya akan mengalami hot flashes. Hot flashes adalah perasaan panas tiba-tiba dari dalam tubuh dan biasa terasa di wajah, leher, dan dada.
Selain keringatan di tengah malam, gejala hot flashes juga bisa membuat kulit memerah, jantung berdetak lebih cepat, dan kesemutan pada ujung-ujung jari.
Banyak penyakit infeksi yang berkaitan erat dengan munculnya kejadian ini. Salah satu infeksi yang paling sering menyebabkan keringat malam ialah tuberkulosis atau TBC.
Akan tetapi, tak hanya itu saja, infeksi bakteri seperti radang katup jantung (endokarditis), peradangan pada tulang (osteomielitis), dan HIV juga bisa menyebabkan Anda berkeringat di malam hari.
Obat-obatan tertentu seperti antidepresan, steroid, serta pereda nyeri termasuk aspirin dan parasetamol adalah jenis obat yang bisa membuat Anda berkeringat tengah malam.
Anda juga perlu berhati-hati pada kebiasaan mengonsumsi kafein dan alkohol, pasalnya kedua bahan ini juga bisa memicu keringat di malam hari.
Gangguan yang terkait dengan perubahan hormon juga dapat menjadi faktor terjadinya keringat deras di malam hari. Beberapa masalah hormon yang berhubungan dengan kondisi ini adalah hipertiroidisme, diabetes, peningkatan gula darah, dan kadar hormon seks yang tidak normal.
Hipoglikemia adalah kondisi saat gula darah di dalam tubuh terlalu rendah. Kondisi ini bisa menyebabkan berkeringat di waktu yang tidak seharusnya, termasuk di malam hari. Hipoglikemia umumnya terjadi pada orang dengan diabetes di mana kadar gula darahnya tidak stabil.
Salah satu jenis penyakit kanker yang paling umum dan bisa menyebabkan keringat di malam hari adalah kanker limfoma. Kanker ini menyerang kelenjar getah bening serta limfosit atau salah satu jenis sel darah putih di tubuh.
Selain keringat tengah malam, kanker limfoma juga memunculkan gejala lain seperti penurunan berat badan yang sangat drastis dan demam tanpa sebab.
Hiperhidrosis adalah kondisi saat tubuh mengalami keringat berlebihan tanpa alasan yang jelas. Oleh karena itu, orang yang mengalami ini disarankan untuk memakai pakaian yang longgar dan menyerap keringat untuk meminimalkan produksi keringat yang dihasilkan tubuh.
Karena kejadiannya bisa dipicu oleh berbagai macam hal, kunci utama untuk mengurangi keringat di malam hari tentu adalah mengatasi kondisi atau penyakit yang menjadi penyebabnya.
Namun, bila Anda memang tidak memiliki penyakit yang telah disebutkan sebelumnya, sebaiknya konsultasikan kepada dokter. Terutama jika:
Dengan melakukan pemeriksaan, Anda akan mengetahui penyebab pasti dari kondisi tersebut dan mendapatkan perawatan yang tepat.
Dokter akan memberikan obat sesuai dengan penyakit yang diderita dan mungkin merekomendasikan psikoterapi bila tubuh yang berkeringat di malam hari dipicu oleh keadaan psikis.
Anda juga bisa mengubah kebiasaan tidur Anda seperti tidur di tempat yang lebih sejuk, menggunakan pakaian yang longgar, serta mengurangi makanan dan minuman yang dapat meningkatkan suhu tubuh seperti kafein, alkohol, dan makanan pedas.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar