Ghrelin
Hormon ini merupakan kebalikan dari leptin. Jika leptin menekan nafsu makan, maka ghrelin memicu nafsu makan. Hormon ini dilepaskan oleh lambung ketika lambung kosong dan membutuhkan makanan. Hormon ghrelin meningkat jumlahnya pada waktu sebelum makan dan kemudian menurun jumlahnya saat Anda sudah makan. “Hal ini terjadi secara alami setiap empat jam,” ujar Nolan Cohn, dikutip dari Today’s Dietitian.
Pada orang obesitas, kadar hormon ghrelin justru lebih rendah. Namun, orang obesitas lebih sensitif terhadap rangsangan nafsu makan.
Hormon lain yang juga memengaruhi nafsu makan Anda, antara lain somatostatin, amilin, kolesistokinin, glukagon, insulin, dan lain-lain.
2. Sistem saraf yang memengaruhi nafsu makan
Selain hormon, sistem saraf melalui neurotransmiter (senyawa yang mirip dengan hormon) juga dapat memengaruhi nafsu makan Anda. Beberapa neurotransmiter yang memengaruhi nafsu makan adalah:
Neuropeptida Y
Ghrelin berkomunikasi dengan otak dan memicu pelepasan neurotransmiter yang disebut neuropeptida Y. Hormon ini dilepaskan oleh hipotalamus yang juga berfungsi untuk merangsang rasa lapar. Neurotransmiter ini biasanya dilepaskan saat lemak tubuh rendah atau saat tubuh sudah mulai kekurangan makanan. Di dalam usus, neuropeptida Y dapat memperlambat pengosongan lambung dan waktu transit makanan.
Dopamin
Dopamin merupakan neurotransmiter otak yang berhubungan dengan hormon kenyang (menekan nafsu makan). Dopamin dapat mengaktifkan pusat kesenangan di otak yang dapat memengaruhi suasana hati dan asupan makan. Kadar dopamin bisa meningkat karena asupan makanan tinggi lemak dan gula, kedua jenis makanan ini dapat meningkatkan kesenangan. Namun, kedua jenis makanan ini juga dapat meningkatkan nafsu makan, sehingga Anda makan berlebihan dan menyebabkan Anda mengalami kenaikan berat badan.
Neurotransmiter lain yang juga memengaruhi nafsu makan Anda, antara lain serotonin, norepinefrin, asetilkolin, dan lainnya.
3. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial juga turut memengaruhi nafsu makan Anda. Misalnya saja, makan bersama teman atau keluarga dapat meningkatkan nafsu makan. Nafsu makan Anda juga bisa lebih meningkat saat Anda makan di waktu dan di tempat yang sesuai dengan Anda.
4. Penampilan makanan
Misalnya saja, ukuran dari makanan, kemasan makanan, rasa dan tekstur dari makanan, dan aroma dari makanan. Biasanya Anda lebih nafsu untuk makan jika penampilan makanan tersebut sesuai dengan kesukaan Anda.
5. Emosi dan psikologis
Stres, kecemasan, dan ketidaknyamanan bisa membuat nafsu makan Anda hilang atau malah sebaliknya tergantung dari individu masing-masing. Secara tidak langsung, emosi Anda turut memengaruhi nafsu makan Anda.
6. Kebiasaan atau rutinitas
Nafsu makan juga bisa timbul karena kebiasaan makan atau rutinitas makan yang sering Anda lakukan. Hal ini juga bisa menyangkut tentang budaya di lingkungan sekitar Anda. Misalnya, ada kue ulang tahun di perayaan ulang tahun, kebiasaan makan bersama teman di Jumat malam, atau bersantai dengan keluarga sambil ngemil di depan TV setiap hari libur, dan sebagainya.
Bagaimana cara mengontrol nafsu makan?
- Kenalilah nafsu makan Anda, apakah Anda ingin makan saat Anda benar-benar merasa lapar? Jika ia, makanlah dan saat Anda sudah kenyang, berhentilah makan.
- Sebaiknya jangan makan saat Anda tidak lapar. Makan saat tidak lapar dapat membuat Anda makan lebih banyak lagi untuk merasa lebih baik.
- Jangan sampai tidak makan saat lapar. Tidak makan saat lapar malah dapat meningkatkan nafsu makan dan pada akhirnya Anda dapat makan lebih banyak di lain waktu.
BACA JUGA
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar