Memasuki usia senja, tidak jarang para lanjut usia atau lansia kehilangan nafsu makan atau menurunkan porsi makanan, baik sengaja maupun tidak. Penyebabnya beragam, mulai dari menurunnya fungsi indra penciuman dan perasa, fungsi saluran pencernaan yang terganggu, hingga buruknya kondisi emosi akibat depresi atau penurunan fungsi otak. Jika hal ini terus berlanjut, bisa terjadi kurang gizi atau malnutrisi pada lansia dan meningkatkan risiko berbagai penyakit. Jadi, sebagai pendamping, bagaimana cara Anda menentukan menu makanan dan porsi makan untuk lansia?
Mengatur menu makanan lansia dan porsinya
Mengatur porsi makan lansia penting Anda lakukan untuk mencukupi kebutuhan gizi lansia dan mendukung kesehatan tubuhnya. Pasalnya, banyak lansia yang mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes. Selain bisa menekan gejala penyakit, pola makan sehat lansia bisa juga bisa memperlambat perkembangan penyakit degeneratif, sehingga lansia tetap sehat.
Menurut National Institute on Aging, umumnya para lansia sehat atau orang yang berusia lebih dari 50 tahun wajib untuk melengkapi nutrisi berikut dalam menu makanan setiap hari.
Buah dan sayur
Buah dan sayur sebanyak lima porsi per hari. Atau, bisa dibagi menjadi 150-250 gram buah per hari dan 200-350 gram sayur per hari. Biasanya, pilihan buah untuk lansia teksturnya lembek dan rasanya tidak asam, contohnya pepaya, pisang, buah naga, atau alpukat. Sementara pilihan sayuran untuk lansia meliputi labu, bayam, kangkung, oyong, timun, wortel, brokoli, selada, dan sayuran hijau lainnya.
Minyak, gula, dan garam
Penggunaan minyak sebanyak 5 sendok teh. Batasi penggunaan gula hanya 4 sendok makan dan garam hanya 1 sendok teh. Untuk penggunaan gula dan daram, Anda perlu konsultasi lebih lanjut dengan dokter, terutama jika lansia memiliki hipertensi atau diabetes.