Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Malnutrisi pada lansia adalah kondisi serius ketika jumlah kebutuhan nutrisi yang lansia tidak sesuai dengan asupan makanannya. Kondisi ini bisa juga disebut sebagai gizi buruk atau gizi tidak seimbang pada lansia, yang bisa mengarah pada dua kondisi berikut:
Kondisi ini umumnya menyerang bayi dan anak-anak. Akan tetapi, cukup umum juga terjadi pada orang-orang lanjut usia.
Malnutrisi pada lansia adalah masalah gizi yang umum terjadi. Lansia yang mengidap kondisi ini bisa menjalani perawatan di rumah atau rawat inap di rumah sakit. Dokter akan menyesuaikan perawatan bergantung dengan seberapa parah kondisi lansia.
Tanda dan gejala malnutrisi pada lansia yang umumnya terjadi adalah:
Jika masalah gizi lansia mengarah pada kurang asupan gizi, maka akan terjadi penurunan berat badan lansia. Akan tetapi bila mengarah pada kelebihan asupan gizi, mungkin berat badannya akan berlebihan.
Meski begitu, pada beberapa kasus, lansia tetap bisa memiliki berat badan yang sehat hanya saja asupan gizi dalam tubuhnya tidak mencukupi, sehingga bisa menimbulkan gejala penyerta. Kondisi ini biasanya terjadi akibat kurangnya asupan vitamin atau mineral pada lansia.
Melansir National Health Service, lansia dapat dikatakan mengalami kekurangan nutrisi jika terdeteksi hal-hal berikut ini.
Untuk menghitung berapa indeks massa tubuh Anda, hitung dengan Kalkulator BMI ini atau melalui link berikut bit.ly/
Selain berat badan yang tidak ideal, gejala malnutrisi pada lansia yang mungkin menyertai adalah:
Tanda dan gejala malnutrisi yang paling jelas terlihat adalah berat badan yang di bawah atau melebihi standar. Namun, tidak semua lansia yang kekurangan nutrisi mengalami gejala ini.
Oleh karena itu, perhatikan juga bagaimana nafsu makan dan kondisi tubuhnya secara menyeluruh. Jika Anda mendapati ibu atau nenek mengalami gejala sebagaimana penjelasan di atas, segera kunjungi dokter.
Penyebab utama dari malnutrisi pada lansia adalah terlalu sedikit makan, pilihan makanan yang kurang nutrisi, atau konsumsi makanan yang sama setiap hari.
Akan tetapi tidak sebatas hanya itu saja. Bisa jadi masalah gizi pada orang lanjut usia ternyata melibatkan kombinasi masalah kesehatan fisik, sosial, dan piskologis.
Lebih jelasnya, berikut adalah penyebab dan faktor-faktor risiko masalah nutrisi yang terjadi pada lansia seperti dilansir dari Mayo Clinic.
Semakin bertambah tua usia seseorang, kemampuan indera perasa, yakni dalam merasakan dan membaui akan menurun sehingga bisa memengaruhi nafsu makan. Inilah yang menyebabkan lansia sulit untuk menikmati makanan dan menjaga kebiasaan makan teratur.
Penyebab kelebihan dan kekurangan zat gizi lansia juga bisa berupa masalah kesehatan, seperti:
Lansia biasanya memiliki masalah kesehatan yang membuat mereka perlu minum obat-obatan. Penggunaan obat ini bisa menimbulkan efek samping yang memengaruhi nafsu makan lansia jadi menurun, contoh mual, diare, dan mulut kering sehingga membuat tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.
Penyebab malnutrisi pada lansia juga bisa berupa kondisi fisik yang tidak sempurna maupun faktor keuangan meliputi:
Kurang makan lama kelamaan dapat menurunkan berat badan yang justru berbahaya bagi lansia karena memicu hilangnya massa otot, termasuk otot organ pernapasan.
Kurang gizi pada lansia juga menyebabkan semakin menurunnya fungsi tubuh, termasuk fungsi sistem pencernaan dan imun tubuh yang terutama penting ketika lansia mengalami infeksi. Tanpa perawatan yang tepat, malnutrisi juga bisa menyebabkan gangguan saraf, penyakit jantung, dan memperparah penyakit stroke.
Selain itu, kurang gizi juga memicu rendahnya albumin dalam serum darah (hypoalbuminemia). Hal ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan berbagai jaringan tubuh. Maka, bukannya tidak mungkin kurang gizi lama-lama dapat meningkatkan risiko kematian pada lansia.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Tanda-tanda kurang gizi pada lansia bisa sulit dikenali, terutama pada orang-orang yang tampaknya tidak memiliki risiko kesehatan tertentu. Namun mengetahui gejala lebih awal dapat membantu mencegah komplikasi yang akan terjadi kemudian hari.
Berikut ini adalah tips yang bisa membantu keluarga atau pengasuh untuk mendeteksi malnutrisi pada lansia dan bisa menjadi laporan kesehatan saat konsultasi ke dokter.
Guna menegakkan diagnosis malnutrisi, dokter akan memeriksa kesehatan fisik lanisa secara menyeluruh. Umumnya, Anda perlu menjelaskan menjelaskan perubahan perilaku dan pola makan pada lansia sebagai keluarga atau pendamping.
Kemudian, pemeriksaan berlanjut dengan mengamati riwayat kesehatan lansia. Dokter juga akan meminta lansia serangkaian tes kesehatan, seperti tes darah salah satunya untuk mendeteksi nutrisi dalam tubuh yang rendah kadarnya.
Pengobatan untuk lansia yang kurang gizi atau gizinya tidak seimbang sangat beragam dan akan dipilih sesuai dengan kondisi pasien. Lebih jelasnya, berikut adalah pengobatan yang umumnya dijalankan lansia yang mengalami malnutrisi.
Cara-cara untuk mengatasi malnutrisi, antara lain:
Ahli gizi akan menyiapkan menu diet yang sesuai dengan kondisi pasien. Penyajian makanan maupun minuman untuk sarapan pagi, makan siang, camilan siang, makan sore, dan makan malam.
Sesuaikan pilihan makanan dengan kebutuhan gizi pasien yang memang belum terpenuhi dengan baik. Sebagai contoh, bagi pasien yang kekurangan zat besi, kemungkinan dokter atau ahli gizi akan merekomendasikan daging-dagingan, kacang-kacangan, sayuran hijau.
Selain makanan, dokter juga mungkin akan memberikan resep suplemen. Biasanya pemberian suplemen pada lansia karena kesulitan untuk mendapatkan nutrisi lewat makanan, sehingga perlu penambahan dengan minum suplemen.
Selain pengobatandari tim medis, malnutrisi pada lansia juga perlu perlu perawatan di rumah. Namun, menjalankan perawatan ini lansia sangat membutuhkan bantuan dan dukungan keluarga maupun orang terdekat, seperti:
Berikut ini adalah berbagai cara yang bisa diterapkan untuk mencegah malnutrisi pada lansia.
Sebagai orang yang mengurus lansia, Anda wajib memberikan makan makanan bergizi tinggi. Coba tanyakan pada orang tua Anda kira-kira olahan masakan apa yang ingin dimakannya.
Hal ini dilakukan sebagai usaha agar nafsu makannya meningkat. Usahakan untuk memberikan makanan dengan gizi seimbang tanpa melebihi kalori yang dibutuhkan.
Anda bisa mengganti nasi putih dengan nasi merah atau roti tawar biasanya dengan roti gandum. Jangan lupa selalu sediakan sayur dan buah dalam setiap menu makannya. Agar nafsu makannya tetap terjaga, Anda juga perlu kreatif dalam mengolah makanan agar orang tua tak lekas bosan.
Agar tak terjadi malnutrisi pada lansia, coba cegah dengan memberikan camilan sehat antara waktu makannya. Buah, jus, dan berbagai makanan sehat lainnya bisa menjadi alternatif camilan sehat yang bisa Anda berikan. Anda juga bisa menanyakan kira-kira camilan yang lansia inginkan agar sesuai selera.
Cara mencegah malnutrisi pada lansia juga bisa dengan menyediakan suplemen untuk mereka. Suplemen dapat membantu menyediakan nutrisi tambahan pada lansia selain dari makanan.
Selain itu, suplemen juga membantu mencukupi kebutuhan zat gizi tanpa melebihi batas kalori yang seharusnya. Akan tetapi, usahakan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter mengenai suplemen yang cocok.
Olahraga tak hanya menyehatkan badan tetapi juga membantu merangsang nafsu makan orang terkasih Anda. Itu artinya, lansia juga butuh olahraga.
Pasalnya, olahraga meskipun ringan akan membakar kalori tubuh dan merangsang rasa lapar. Jalan kaki memberikan manfaat dan bisa menjadi olahraga santai bersama orang tua Anda.
Jadikan waktu makan dan berolahraga untuk kegiatan sosial. Dorong orang tua Anda bertemu tetangga atau teman untuk makan siang. Dengan bersosialisasi mungkin orang tua Anda akan lebih bersemangat saat menyantap makanan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar