Buah tin atau buah ara telah ada sejak 1400 tahun Masehi lalu. Awalnya, buah tin ditemukan di Asia Barat, tetapi kini sudah dibudidayakan di banyak daerah di Indonesia. Buah dengan nama latin Ficus carica ini ternyata memiliki khasiat yang melimpah, mulai dari mengobati sembelit hingga mengatasi asma bronkitis. Mari kenali lebih dalam kandungan gizi dan manfaat kesehatan dari buah tin dalam ulasan ini.
Kandungan nutrisi dalam buah tin
Buah tin memiliki rasa manis dan menyegarkan yang berasal dari kandungan gula alaminya. Buah ini bisa dimakan secara langsung, dikeringkan, atau diambil ekstraknya.
Secara umum, buah tin memiliki kalori rendah dan nutrisinya tersusun atas vitamin dan mineral.
Meski begitu, jumlah kalori buah tin bisa bertambah saat dikeringkan seiring dengan meningkatnya konsentrasi gula yang terdapat di dalamnya.
Dalam informasi gizi pada laman U.S. Department of Agriculture, diketahui 100 gram (g) buah tin segar mengandung komposisi gizi seperti berikut ini:
- Energi: 74 kcal
- Protein: 0,75 g
- Karbohidrat: 19,18 g
- Serat: 2,9 g
- Gula: 16.26 g
- Kalsium: 35 miligram (mg)
- Magnesium: 17 mg
- Kalium: 232 mg
- Vitamin C: 2 mg
- Vitamin B-6: 0.113 mg
Selain kandungan karbohidrat, protein, hingga serat di atas, buah tin juga memiliki beragam mikronutrien yang melengkapi nutrisinya seperti vitamin C, tiamin, riboflavin, dan niasin.
Namun, buah tin paling kaya akan kandungan vitamin B-6 dan tembaga.
Manfaat buah tin bagi kesehatan dan penyakit
Menimbang kandungan nutrisinya, tak heran jika buah tin memiliki beragam khasiat untuk kesehatan.
Di bawah ini adalah daftar manfaat atau khasiat yang bisa Anda peroleh dengan mengonsumsi buah tin:
1. Menyehatkan pencernaan
Manfaat buiah tin terakit pencernaan ini karena ada kandungan serat dan zat pektin sehingga membantu memperlancar metabolisme tubuh.
Zat pektin ini hanya didapatkan pada buah-buhan tertentu, salah satunya di dalam buah tin.
Secara lebih spesifiknya, buah tin dapat mencegah risiko berbagai gangguan pencernaan seperti sembelit, diare, dan gangguan pencernaan kronis seperti IBS (irritable bowel syndrome).
Hal ini dikarenakan zat pektin dapat meningkatkan kerja usus sekaligus mengurangi nyeri perut.
Dari khasiat ini, tak salah jika Anda menjadikan buah tin sebagai buah untuk diet.
2. Mencegah kanker
Selain punya manfaat terkait pencernaan, buah tin juga berpotensi mencegah pertumbuhan sel kanker, terutama jenis kanker usus.
Satu buah tin segar mengandung zat antioksidan seperti flavonoid yang dapat mencegah kerusakan sel karena serangan zat radikal bebas.
Kerusakan sel akibat radikal bebas ini bisa memicu kanker.
Tak hanya dari daging buahnya, manfaat buah tin dalam mencegah kanker juga bisa diperoleh dari ekstrak daunnya.
Akan tetapi, potensi daun buah tin sebagai agen antikanker masih memerlukan pengujian lebih lanjut.
3. Menjaga kesehatan jantung
Khasiat lainnya bila mengonsumsi buah tin yakni membantu melancarkan aliran darah serta mengurangi berbagai risiko penyakit yang menyerang jantung dan stroke.
Dalam 100 g buah tin kering terdapat 232 mg kalium, 0,07 mg tembaga, dan 2,03 mg zat besi. Ketiga mineral ini memiliki fungsi vital dalam sistem kardiovaskuler
Kalium merupakan komponen penting yang membantu mengendalikan denyut jantung dan tekanan darah.
Sementara tembaga dan zat besi diperlukan dalam produksi sel darah merah tubuh.
Selain itu, buah tin memiliki potensi dalam meningkatkan kadar kolesterol baik dalam darah.
Namun, manfaat buah tin ini baru ditemukan pada penelitian yang melibatkan hewan.
4. Membantu mengontrol gula darah
Selain penyakit jantung, buah pir juga memiliki potensi untuk mencegah penyakit kronis lain yaitu diabetes.
Manfaat buah pir ini diketahui terdapat pada ekstrak daunnya.
Studi tahun 2019 dari jurnal Nutrients menunjukKan minuman dengan ekstrak buah tin memiliki indeks glikemik yang lebih rendah sehingga dapat menjaga kadar gula darah penderita diabetes.
Akan tetapi, buah tin yang dikeringkan justru mengandung gula dalam buah yang lebih tinggi sehingga bisa meningkatkan kadar gula darah.
5. Meningkatkan kepadatan tulang
Buah tin kaya kandungan kalsium dan kalium. Kedua mineral ini dapat berkerjasama dalam meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah pengeroposan tulang seperti osteoporosis.
Kalium dapat menjaga kesehatan tulang dan mengurangi risiko kerusakan tulang. Sementara kalsium merupakan komponen penting untuk menyusun struktur tulang.
Menyantap makanan kaya kalium dan kalsium dapat mengoptimalkan perkembangan struktur tulang pada anak-anak dan remaja.