5. Stres
Bila Anda tidak memiliki penyakit-penyakit yang telah disebutkan di atas, bisa jadi stres adalah pemicunya. Stres akan merangsang reaksi kimia dalam tubuh yang membuat kulit menjadi lebih peka.
Selain itu, ada banyak ujung saraf yang terhubung dengan kulit. Sehingga, jika sistem saraf pusat Anda membaca adanya gangguan karena stres, kulit Anda juga akan bereaksi.
Masalahnya, terkadang bahkan Anda sendiri tidak menyadari bahwa Anda sedang dilanda stres atau sedang banyak pikiran. Maka saat Anda mengalami gatal yang muncul tiba-tiba, Anda merasa bahwa penyebabnya tidak jelas.
6. Faktor psikogenik
Gatal bisa dipicu oleh sugesti dari pikiran Anda sendiri.
Kondisi ini sebenarnya jarang ditemui, tapi jika Anda memiliki kondisi kejiwaan tertentu seperti depresi, gangguan kecemasan, atau gangguan obsesif kompulsif (OCD), stres sedikit saja sudah bisa memicu keinginan untuk menggaruk kulit yang terasa gatal.
Biasanya gatal hanya akan terasa pada anggota tubuh yang mudah dijangkau seperti lengan, wajah, bahu, perut, atau paha bagian belakang.
7. Tidak menjaga kebersihan diri
Misalnya bila Anda sering tidak mandi atau malas berganti pakaian saat berkeringat. Kebiasaan-kebiasaan ini akan membuat kulit menjadi lembab dan rentan terhadap perkembangbiakan jamur.
Terlebih lagi, sel-sel kulit mati yang dibiarkan akan semakin menumpuk. Hal ini dapat menjadi makanan favorit bagi bakteri dan jamur. Bila sudah terinfeksi, kulit akan terasa gatal, iritasi, dan meradang.
Bagaimana cara meredakan gatal pada kulit?

Gatal biasa terjadi pada semua orang. Bila sudah terasa mengganggu, Anda bisa melakukan beberapa langkah untuk meredakan intensitasnya seperti menepuk-nepuk pelan area yang terdampak, memberi kompres dingin dengan es batu yang dilapisi kain, atau menggunakan pelembab yang tidak mengandung zat pewangi.
Namun, gatal pada kulit yang menyiksa mungkin akan memerlukan obat. Terutama bila Anda mulai merasakan gejala berikut.
- Gatal yang berlangsung lebih dari dua minggu dan tidak membaik meski telah diberikan penanganan di rumah.
- Mengganggu rutinitas atau waktu tidur Anda.
- Sering datang tiba-tiba dan memengaruhi seluruh bagian tubuh.
- Disertai dengan gejala lain seperti kelelahan hebat, penurunan berat badan, demam, kemerahan, atau memengaruhi kebiasaan buang air.
Jika demikian, biasanya pruritus yang Anda alami adalah gejala dari suatu penyakit tertentu. Anda harus segera melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyakitnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Terlepas dari penyakit yang mendasari gejala ini, ada beberapa obat gatal yang kerap dianjurkan oleh dokter untuk meringankan intensitasnya. Pilihannya meliputi sebagai berikut.
- Krim dan salep kortikosteroid, sebelum menggunakannya pastikan kulit dalam keadaan lembab atau sedikit basah guna penyerapan obat yang lebih baik.
- Obat topikal lainnya seperti calsineurin inhibitor atau anestesi topikal seperti capsaicin dan doxepin.
- Obat-obatan yang diminum seperti fluoxetine dan sertraline yang akan bantu meredakan beberapa jenis pruritus kronis.
- Terapi cahaya atau fototerapi, prosedur ini harus dilakukan beberapa kali sampai pruritus terkendali.
Bila ternyata gatal disebabkan karena stres, tentu hal yang harus Anda lakukan adalah menemukan dan menghadapi sumber stres. Saat stres berkurang, gatal-gatal yang Anda rasakan pun akan berangsur-angsur hilang.
Penting bagi Anda untuk meluangkan waktu bagi diri sendiri guna mengusir stres. Anda bisa melakukan relaksasi dengan minyak esensial, berolahraga, berlibur, atau langsung menyelesaikan sumber masalah penyebab stres.
Hal yang harus dihindari saat mengalami gatal pada kulit
Saat perawatan, hindari mandi dengan air panas karena bisa membuat kulit jadi semakin kering dan gatal.
Jangan juga menggaruk area yang gatal, sebab kebiasaan ini malah akan membuat kulit menjadi iritasi serta menimbulkan goresan-goresan baru, sehingga penyembuhan akan semakin sulit untuk dilakukan.
Jika Anda masih memiliki beberapa pertanyaan atau kekhawatiran seputar gatal pada kulit silakan diskusikan dengan dokter untuk menemukan solusi yang terbaik.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar