Pencegahan Bunuh Diri

Pekerjaan, tuntutan untuk menjadi orangtua atau pasangan yang sempurna, dan berbagai hal lain dalam kehidupan tentu saja menguras energi.Hal ini bisa membuat kita kelelahan dan merasa cemas. Yang ingin saya tanyakan, perlukah dan seberapa pentingnya kita mengambil jeda sejenak demi kesehatan mental?

Kasus ibu bunuh anak kemaren cukup membuat saya terkejut. saya tidak habis pikir mengapa ada ibu yang tega membunuh anaknya sendiri. Saya paham kemiskinan bisa terasa sangat menakutkan dan membuat putus asa tapi mengapa hal tersebut bisa sampai membuat seseorang menyakiti anaknya sendiri. Di sisi lain, mungkin ini jadi pengingat agar kita bisa lebih saling membantu satu sama lain. Bagaimana menurut pandangan psikolog terkait ibu yang tega membunuh anaknya ini? dan apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah itu terjadi?

Menurut yang saya baca di internet,salah satu pemicu untuk melakukan bunuh diri karena mengalami quarter life crisis. apakah benar quarter life crisis ini bisa memicu unutk melakukan bunuh diri?

Selalu di beda beda kan sama orang tua dan keluarga dan selalu di salah kan setiap hari karna aku anak kedua jarang mendapat keadilan dari orang tua apa apa yang di salah kan saya seakan akan saya ini anak yang yang kurang ajar padahal saya di sini hanya minta ke Adilan terhadap orang tua

Hadirnya permasalahan dalam hidup terkadang menjadikan seseorang menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Namun, tidak bisa dipungkiri juga bahwa hadirnya masalah terkadang pula menimbulkan rasa putus asa dan berpikiran menyerah untuk melanjutkan hidup, sehingga pikiran dan perilaku bunuh diri pun turut hadir sebagai cara mengakhiri hidup.

Belakangan ini ramai diberitakan mengenai seorang wanita yang melakukan aksi bunuh diri dengan menenggak racun akibat adanya permasalahan dalam relasi percintaan dengan seorang anggota polisi di Mojokerto.

Punya pertanyaan terkait bunuh diri dari perspektif psikologi? Silakan ajukan pertanyaan untuk Psikolog Ririn pada kolom komentar ya.

saya new mom, hari2 saya bener2 engga ada semangat, emosi sering naik turun, tp cuma saya pendam saja, malam2 saya sering nangis grgr overthinking entah itu keinget apapun, setelah menangis saya agak lega, tp kembali menjalani keesokan harinya itu berat buat saya, krn terlalu monoton, saya hanya bisa diam dan memendam, dr sebelum sy menikahpun kadang agak seperti itu kira2 solusinya apa ya?? kadang saya mencari kesenangan tersendiri buat melupakan apapun yg buat sy tidak nyaman, dan sekarang sy tidak seperti dulu sering lupa banget hal sekecil apapun itu, dulu sy suka ngomong di depan publik sekarang mau ngomong aja bingung apa yg mau diomongin mau ngomong sm orang aja kadang butuh topik tertentu biar ada pembicaraan , kaya aku sekarang merasa beda banget gitu

saya setres tuhan ini kh hidup