🔥 Diskusi Menarik

dok saya punya trauma dengan laki laki.. tadinya mau saya

dok saya punya trauma dengan laki laki.. tadinya mau saya lupain aja.. giliran dilupain ga bisa.. bahkan sampe kebawa mimpi, sampe sulit tidur untuk malem hari.. apakah itu gejala depresi dok ? mohon pencerahannya. terima kasih

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
317
2
4

4 komentar

halo dok, sedikit cerita selama 4 thn ini saya di kucilkan dan selalu di jelekan sama kelurga dri ayah saya, saya selalu diam tentang cerita yg menjelek" kan saya karna saya masi menggap dia sebagai kelurga tapi makin kesini mental saya terganggu entah apa yang harus saya lakukan untuk membelah diri saya saya mau mengungkapkan kebenaran tapi saya merasa takut

2 minggu yang lalu
Suka
Balas

Dok ijin bertanya,sama kurang lebih sudah 6 bln sering merasa takut mat*, cemas berlebihan,kepala sering sakit,badan merinding,sering sedih dan akhir² ini setiap malam saya selalu takut ketika mendengar suara burung gagak,dan saya alihkan itu dengan mendengarkan musik lewat headset,jujur hal ini sangat mengganggu aktivitas sehari² saya,karna kondisi ini saya alami setiap bulan dan sudah 6bln saya alami ini,apakah ini gejala depresi dok??

1 bulan yang lalu
Suka
Balas

Halo DestyDwi Prihandiani, terima kasih untuk pertanyaannya.


Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian saat ini atau merencanakan kehidupan yang akan datang. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, dan sebagainya. Selain itu, kondisi fisik dan psikologis bukan hal yang dapat dipisahkan sehingga ketika teringat akan kejadian tersebut akan memunculkan perubahan pada sensasi fisik.

Dengan menyadari kondisi anda saat ini, berarti secara tidak langsung anda menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

1 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya sangat menghargai keberanian Anda untuk berbagi tentang pengalaman dan perasaan yang sedang Anda hadapi. Menghadapi trauma, terutama yang berkaitan dengan hubungan dengan laki-laki, bisa menjadi hal yang sangat sulit dan menyakitkan. Saya ingin Anda tahu bahwa perasaan yang Anda alami adalah valid, dan Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini.

Ketika Anda menyebutkan bahwa Anda merasa sulit untuk melupakan pengalaman tersebut dan bahkan mengalami mimpi buruk serta kesulitan tidur, ini bisa menjadi tanda bahwa trauma tersebut masih mempengaruhi kehidupan sehari-hari Anda. Trauma sering kali meninggalkan jejak yang mendalam, dan reaksi emosional yang Anda alami, seperti kesulitan tidur dan mimpi buruk, bisa jadi merupakan bagian dari respons tubuh dan pikiran Anda terhadap pengalaman yang menyakitkan.

Berdasarkan informasi yang Anda berikan, ada kemungkinan Anda mengalami gejala yang berkaitan dengan depresi atau gangguan stres pascatrauma (PTSD). Gejala-gejala seperti kesulitan tidur, mimpi buruk, dan perasaan terjebak dalam kenangan traumatis dapat menunjukkan adanya gangguan yang lebih dalam. Depresi dapat muncul sebagai respons terhadap trauma, dan bisa menyebabkan perasaan putus asa, kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya Anda nikmati, serta kesulitan berkonsentrasi.

Saya ingin menegaskan bahwa Anda sangat berharga dan layak mendapatkan dukungan serta pemulihan dari pengalaman ini. Menghadapi trauma bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, Anda bisa mulai merasakan perbaikan.

Ada beberapa pendekatan yang bisa Anda coba untuk membantu mengatasi perasaan dan gejala yang Anda alami:

  1. Terapi Kognitif Perilaku (CBT): Terapi ini dapat membantu Anda mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif yang mungkin muncul akibat trauma. Dengan bekerja sama dengan seorang terapis, Anda dapat belajar cara mengatasi pikiran yang menyakitkan dan menggantinya dengan cara berpikir yang lebih positif.

  2. Terapi Psikodinamik: Pendekatan ini berfokus pada memahami bagaimana pengalaman masa lalu mempengaruhi perasaan dan perilaku saat ini. Dengan menggali lebih dalam ke dalam pengalaman Anda, Anda dapat menemukan cara untuk memproses dan melepaskan trauma tersebut.

  3. Terapi Berbasis Mindfulness: Teknik mindfulness dapat membantu Anda tetap terhubung dengan saat ini dan mengurangi kecemasan yang mungkin muncul akibat kenangan traumatis. Latihan pernapasan, meditasi, atau yoga bisa menjadi cara yang baik untuk menenangkan pikiran dan tubuh.

  4. Dukungan Sosial: Sangat penting untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat Anda. Berbicara dengan teman atau anggota keluarga yang Anda percayai dapat memberikan rasa nyaman dan membantu Anda merasa tidak sendirian dalam perjalanan ini.

  5. Aktivitas Fisik: Berolahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala depresi. Cobalah untuk berjalan kaki, berlari, atau melakukan aktivitas fisik lainnya yang Anda nikmati.

  6. Pengaturan Tidur: Mengatur rutinitas tidur yang baik sangat penting. Cobalah untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, hindari kafein dan layar elektronik sebelum tidur, dan ciptakan lingkungan tidur yang nyaman.

Jika Anda merasa gejala yang Anda alami semakin berat atau mengganggu kehidupan sehari-hari, sangat penting untuk mencari bantuan profesional. Seorang psikolog atau psikiater dapat memberikan penilaian yang lebih mendalam dan merekomendasikan pengobatan yang sesuai, termasuk terapi atau, jika diperlukan, obat-obatan.

Obat-obatan seperti antidepresan (misalnya, SSRIs seperti fluoxetine atau sertraline) dapat membantu mengatasi gejala depresi, tetapi penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan dosis yang tepat dan memahami efek samping yang mungkin terjadi, seperti mual, peningkatan kecemasan, atau gangguan tidur.

Ingatlah bahwa perjalanan pemulihan adalah proses yang memerlukan waktu, dan tidak ada jalan pintas. Anda memiliki kekuatan untuk mengatasi ini, dan setiap langkah kecil yang Anda ambil menuju pemulihan adalah langkah yang berarti. Anda layak mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup Anda.

Saya ingin mengakhiri dengan mengingatkan Anda bahwa Anda tidak sendirian. Ada banyak orang yang peduli dan siap mendukung Anda. Teruslah berjuang, dan percayalah bahwa ada harapan di ujung jalan. Jika Anda membutuhkan dukungan lebih lanjut, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Anda berhak mendapatkan kehidupan yang penuh makna dan kebahagiaan.

1 bulan yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan