Gangguan Obsesif Kompulsif

Dok Belakangan ini jika saya menangis saya sesak nafas, tangan kaki saya kaku, tubuh kesemutan dan mual kenapa yah dok. Sebelumnya Saya juga didiagnosis depresi oleh psikiater saya. Apakah ada hubungan depresi dengan gejala saat saya menangis? Dan kenapa yah dok kalau saya mendengar suara orang dengan nada tinggi/ marah marah, saya langsung menangis walaupun kadang orang tersebut bukan memarahi saya tetapi memarahi orang lain.

Saat ini saya sudah stop obat atas kemauan saya sendiri karena saya sudah merasa tidak membutuhkan obat dan baik baik saja. Tapi dalam 1 bulan terakhir saya mengalami gejala tersebut sebanyak 3 kali dan jadwal tidur saya kadang masih berantakan. Apakah hal tersebut menunjukkan bahwa saya belum baik baik saja dan masih butuh obat yah dok atau bagaimana? Karena terkadang saya berfikir kalau saya hanya lebay saja jadi tidak butuh obat

Dokter saya mau tanya, ini pengalaman pribadi saya sendiri, kalo misalkan saya marah atau kesal atas perkataan seseorang saya pasti bakal marah bahkan sampe nangis, apalagi kalo misalkan perkataan nya bener bener bikin saya sakit, saya suka replek nangis sesenggukan kadang bahkan sampe mukulin atau nampar diri saya sendiri kadang saya tarik rambut saya sendiri sampe putus, yang saya rasain itu marah tapi gak tau harus luapin dengan cara apa, makanya suka replek nyakitin diri sendiri, itu kenapa ya dok?? dan cara penanganan nya agar tidak berkelanjutan bagaimana??

Saya mendapati orang tua menonton porno. Apakah orang yang sudah menikah terutama laki laki menonton porno adalah hal yang wajar? Menurut saya hal tersebut berhubungan dengan frekuensi sex orang tua yang semakin sering belakangan ini bahkan saya sampai bisa mendengar ketika mereka sedang berhubungan. Semenjak kejadian tersebut saya menjadi merasa tidak nyaman dirumah. Apa yang harus saya lakukan?

Apakah jikalau orang sudah lulus sekolah atau kuliah kalo jadi pengangguran atau sulit dpt kerja atau kerja tdk sesuai dengan bidangnya bisa lupa ilmunya yg pernah dipelajari dulu? Jikalau punya talenta plus atau bahkan bakat langka seandainya tidak diasah terus atau tidak digunakan lama2 bisa hilang?

mau tanya 1 minggu sebelum kejadian saya membaca buku azab kubur semenjak itu saya selalu mikirin dan takut tentang itu setelah seminggu saya nonton film horor yang berhubungan dengan kematian disitu saya jadi keingat tanda tanda kematian di buku dan saya selalu memikirkan nya terus menerus sekitar 2 minggu setelah nonton saya selalu takut dan memikirkan kemungkinan kemungkinan jadi saya merasakan beberapa tanda tanda seperti yang dibuku dan saya selalu memikirkan akan nampak orang berjubah hitam saya selalu memikirkan akan nampak itu terus menerus sehingga waktu mau tidur dalam kegelapan (antara tidur atau tidak) saya melihat gantungan jilbab hitam yang dilemari persis seperti yang saya fikirkan beberapa minggu belakangan ini semenjak itu saya suka meng analisis diri saya sendiri lewat google dan selalu memikirkan akan terkena beberapa tanda dan saya juga suka cemas panik dan menangis,apakah saya terkena gangguan mental?

Saya S-1 lulusan Sastra Inggris dan S-2 Pendidikan Bahasa Inggris. Jadi plg cocok kerja apa? Kalo guru kurang bakat kecuali bantu bimbingan skripsi dan thesis. Skripsi dan thesis saya membahas novel politik. Pernah jadi translator tapi sekarang tdk dipakai lagi krn sdh pakai AI. Sedangkan bosku yg kedua itu pemilik sanggar seni dan budaya kerjanya cocok tapi skrg dia lagi krisis uang shg BLM bisa kasih order. Akhirnya mulai rilis lagu di semua platforms dan mengembangkan bakat langka nyanyi lagu kebangsaan negara-negara sudah 177. JD belajar cara lafal bahasa lain selain Inggris. Sekarang barusan menang 8 lomba nasional online kategori umum: 8 kali juara menyanyi, 6 kali juara fotogenik dan 5 kali cipta puisi. Sebetulnya ada kerja riset bahasa tapi saya tdk tahu tempatnya. Apakah menang lomba bisa jadi buat jalan meningkatkan karir?

Selama ini saya sering curiga kalo melihat orang lain sukses atau selalu jalan berdua. Juga sering curiga kalo orang lain bicara ttg saya. Jadi tidak mau datang di pernikahan saudara karena suka berpikiran negatif diejek2 sebagai perawan tua yang tidak laku nikah. Selain itu mudah kecewa dan putus asa, belum mencoba sudah bilang tidak bisa. Akhirnya lulus S-2 dan S-1 tdk bisa cum laude dan tidak konsentrasi bekerja. Jadi apakah curiga dan berpikiran negatif termasuk gangguan jiwa?

Selama ini tujuan saya menikah agar dinafkahi sehingga tidak usah bekerja susah payah tinggal menerima uang saja dan bersenang-senang, makan dan tidur saja. Apakah keinginan saya itu masuk akal? Lalu kalau saya ingin mendambakan anak pejabat spt Annisa Pohan dll apakah tuntutan saya terlalu tinggi dan mustahil dicapai? Karena saya lulusan S-2 dan punya bakat langka serta sudah 8 kali lomba menang juara nyanyi, fotogenik, cipta puisi tingkat nasional online. Jadi mendambakan anak raja istilahnya.