4. Tes menelan
Orang yang mengalami stroke sangat umum menunjukkan gejala kesulitan menelan. Gejala ini berisiko menyebabkan makanan atau minuman masuk ke tenggorokan dan paru-paru, sehingga bisa menimbulkan infeksi dada seperti pneumonia.
Tes diagnosis stroke ini cukup sederhana. Dokter akan memberi beberapa sendok teh air dan meminta pasien untuk meminumnya. Bila pasien tidak tersedak, dokter akan meminta pasien untuk minum lagi sebanyak setengah gelas air.
Bila dokter melihat pasien mengalami kesulitan menelan, dokter akan merujuk pasien ke ahli terapi bicara dan bahasa untuk penilaian lebih rinci.
Selama pasien belum menemui terapis, dokter tidak mengizinkan pasien untuk makan dan minum secara normal. Dokter akan menggunakan cairan infus sebagai penggantinya.
5. Ekokardiografi

Tes yang biasanya dijalani pasien penyakit jantung, juga bisa digunakan untuk menegakkan diagnosis penyakit stroke.
Ekokardiografi atau EKG ini, membantu dokter mengidentifikasi masalah terkait konduksi listrik jantung. Biasanya, jantung berdetak dalam ritme yang reguler, pola yang berirama yang menunjukkan lancarnya aliran darah menuju otak serta organ tubuh lainnya.
Namun, ketika jantung mengalami gangguan dalam konduksi listriknya, maka jantung akan berdetak secara tak beraturan dan inilah kondisi aritmia, di mana detak jantung tidak teratur.
Aritmia, seperti halnya fibrilasi atrium dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah di dalam bilik jantung. Gumpalan darah ini bisa sewaktu-waktu berpindah ke otak dan menyebabkan stroke.
6. Carotid ultrasound
Diagnosis stroke mungkin saja memerlukan tes carotid ultrasound. Hal ini bertujuan untuk menguji arteri karotis yang menyempit, yang sering menjadi penyebab stroke.
Arteri karotis biasanya menyempit oleh penumpukan plak, yang terdiri dari lemak, kolesterol, kalsium dan zat lain yang beredar di aliran darah. Dokter Anda akan merekomendasikan USG karotis jika Anda mengalami serangan iskemik sementara (TIA) atau dikenal sebagai stroke ringan.
Tes kesehatan ini sama seperti USG pada umumnya. Hanya saja, area pemeriksaan adalah permukaan kulit yang menjadi lokasi setiap arteri karotis. Kemudian, dokter akan mengoleskan gel khusus dan menempelkan tranduser.
Alat ini akan menunjukkan gelombang suara dan menerjemahkannya ke dalam bentuk grafik.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar