Kesalahan pada gen inilah yang akhirnya menimbulkan gangguan pada tiga jenis sel, yakni:
- Sel striatal, sel-sel ini mengatur banyak fungsi otak, termasuk motivasi, gerak motorik, kemampuan belajar, dan ingatan.
- Sel hippocampus, hippocampus adalah bagian otak yang mengatur kemampuan belajar, pemahaman, ingatan, dan perilaku.
- Claustrum, claustrum adalah lapisan tipis materi kelabu pada otak. Fungsinya adalah menghubungkan dan menyampaikan sinyal antara beberapa bagian otak.
Insomnia bisa timbul akibat gangguan psikologis yang diwariskan

Insomnia juga merupakan gejala dari berbagai gangguan psikologis. Misalnya saja gangguan kecemasan, depresi, ADHD, gangguan bipolar, skizofrenia, dan lain sebagainya.
Pada beberapa orang, insomnia juga bisa timbul akibat stres berat dan berkepanjangan.
Kondisi yang bersifat keturunan dari keluarga terkadang bukanlah insomnia itu sendiri, melainkan penyakit mental yang menjadi pemicunya.
Autisme, ADHD, gangguan bipolar, depresi, dan skizofrenia hanyalah segelintir contoh gangguan psikologis yang bersifat menurun.
Berdasarkan penelitian dalam laman National Institutes of Health, kelainan pada gen CACNA1C akan mengganggu fungsi otak yang mengatur emosi, pikiran, perhatian, dan ingatan.
Inilah yang menjadi cikal-bakal gangguan bipolar, skizofrenia, dan depresi.
Kondisi yang sama dapat terjadi pada seseorang yang mewarisi kelainan pada gen CACNB2.
Kelainan pada gen ini akan menghambat jalur sinyal otak dan akhirnya menimbulkan gangguan psikologis tertentu.
Walaupun bukan merupakan penyakit yang sesungguhnya, insomnia memang dapat bersifat keturunan.
Kondisi ini kerap dianggap sebagai penyakit karena sering muncul bersamaan dengan beragam gangguan psikologis.
Apabila anggota keluarga Anda mengalami insomnia, langkah terbaik yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan risikonya adalah membangun kebiasaan tidur yang baik.
Dengan demikian, Anda dapat mempertahankan siklus tidur yang normal dan terhindar dari gangguan ini.