Obat yang bekerja pada reseptor GABA pada otak ini tidak memengaruhi semua reseptor. Oleh karena itu, obat tidur jenis ini dianggap lebih aman ketimbang obat benzodiazepin, yakni obat yang membuat Anda ngantuk dan sudah ada sejak dulu.
Obat jenis GABA ini juga memiliki efek samping yang lebih rendah. Pada kebanyakan pengguna obat ini, GABA diproses lebih cepat dalam tubuh sehingga di pagi hari ketika bangun efeknya sudah tidak terlalu terlihat.
Selain itu, ada juga obat terbaru yang digunakan untuk mengatasi insomnia, yakni Ramelteon (Rozerm). Ramelteon akan memengaruhi langsung jam biologis tubuh termasuk siklus tidur dan bangun seseorang.
Siklus tidur bangun seseorang dikendalikan oleh bagian otak yang disebut dengan hipotalamus. Ramelton akan mengikat reseptor melatonin di area hipotalamus ini untuk mendorong Anda agar lekas tertidur.
Efek Ramelton ini hanya pada satu bagian otak, sehingga efek samping obat tidur ini lebih sedikit dibandingkan obat lain yang bertindak lebih umum ke beberapa bagian otak.
Akan tetapi ini bukan berarti tidak ada ketergantungan sama sekali, ketergantungan tetap bisa terjadi pada obat ini namun keparahannya cenderung lebih rendah.
Bagaimana cara kerja obat untuk tidur?

Secara garis besar, ada dua jenis obat untuk mengatasi insomnia. Pertama adalah obat yang menimnbulkan rasa kantuk ringan. Kedua, adalah obat tidur kuat khusus sebagai alat bantu agar orang yang mengalami kesulitan tidur bisa tertidur dengan jauh lebih mudah.
Cara kerja kedua obat ini sangat memengaruhi kerja otak untuk memicu rasa kantuk.
Cara kerja obat untuk kantuk ringan sebenarnya tidak langsung membuat Anda merasa ngantuk. Rasa kantuk ini akan muncul setelah obat ini sudah Anda minum dan tercerna dalam tubuh. Reaksi kantuk yang timbul ini merupakan efek samping dari reaksi obat dalam tubuh.
Sementara itu, cara kerja obat untuk tidur kategori berat adalah memengaruhi reseptor GABA (gamma-aminobutyric acid) di otak yang bertanggung jawab untuk menghambat fungsi sistem saraf.
Terhambatnya fungsi sistem saraf akan merangsang rasa kantuk atau rasa relaksasi dalam tubuh, sehingga orang yang meminum obat ini akan mengantuk. Obat jenis ini membantu seseorang untuk memejam mata lebih cepat ketimbang obat tingkat ringan.
Efek samping obat tidur yang mungkin terjadi

Efek obat tidur apotek yang mengandung antihistamin paling umum adalah menyebabkan sakit kepala dan mudah lupa. Selain itu, efek obat apotek yang mengandung antihistamin jika Anda gunakan dalam dosis dan jangka waktu yang salah akan menimbulkan:
- Mengantuk berat pada keesokan harinya.
- Kerap merasa ada kejanggalan dalam hidupnya.
- Konstipasi.
- Sulit berkemih (sulit mengeluarkan urine)..
- Mulut dan tenggorokan yang kering
- Mual.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar