Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Navigation

Stress

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 11/04/2022

Stress

Definisi stress

Apa itu stress?

Pengertian stress (stres) adalah sebuah tekanan psikologis dan fisik yang bereaksi ketika menghadapi situasi yang dianggap berbahaya. Dengan kata lain, stres merupakan cara tubuh Anda menanggapi jenis tuntutan, ancaman, atau tekanan apa pun.

Ketika merasa terancam, sistem saraf merespons dengan melepaskan aliran hormon adrenalin dan kortisol.

Kedua hormon ini dapat memunculkan suatu reaksi pada tubuh Anda, antara lain jantung berdebar cepat, otot tubuh menegang, tekanan darah meningkat, dan bahkan napas jadi lebih cepat. Reaksi ini disebut “fight-or-flight” alias respons stres.

Dalam bentuk yang paling parahnya, tekanan psikologis serta fisik ini bisa bikin tubuh Anda menerima kekuatan tambahan untuk membela diri. Sebagai contoh, mendorong Anda untuk menginjak rem guna menghindari kecelakaan.

Secara tidak langsung, tekanan psikologis dan fisik ini dapat membuat Anda berupaya menyelamatkan diri pada sesuatu yang mendesak dan berbahaya.

Namun, jika kondisi tekanan psikologis ini berlangsung cukup lama dan berlangsung terus-menerus, ini bisa menyebabkan penyakit mental dan serta menyerang kesehatan fisik.

Seberapa umumkah kondisi ini terjadi?

Stress (stres) adalah kondisi yang dihadapi semua orang dari waktu ke waktu. Bisa jadi satu kali dalam jangka pendek, bisa juga berulang kali dalam jangka panjang. Ini karena stres hadir dalam kehidupan Anda, meliputi:

  • Stres rutin terkait sekolah, stres karena lingkungan kerja yang buruk, masalah keluarga, dan tanggung jawab sehari-hari.
  • Stres terkait dengan perubahan negatif mendadak, seperti Anda atau pasangan kehilangan pekerjaan, mengalami perceraian, atau terkena penyakit tertentu.
  • Stres traumatis yang dialami akibat suatu peristiwa, seperti kecelakaan, bencana alam, atau penyerangan yang membuat seseorang berada dalam bahaya.

Namun, setiap orang memiliki cara berbeda-beda dalam menghadapi stres sehingga beberapa orang bisa dengan cepat mengatasinya dan beberapa yang lain butuh waktu lama.

Jenis-jenis stress

Menurut Medline Plus, berikut ini adalah 2 jenis utama dari stress (stres) yang umumnya diketahui:

Stres akut

Stres akut adalah stres jangka pendek yang hilang dengan cepat. Anda akan merasakan kondisi ini ketika menghadapi situasi yang berbahaya, misalnya menginjak rem kendaraan dengan kuat ketika ingin menabrak sesuatu.

Stres kronis

Stres kronis adalah stres yang berlangsung dalam jangka waktu panjang, mungkin berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Sebagai contoh, menghadapi masalah keuangan atau stres dalam menjalani kehidupan rumah tangga yang tidak bahagia.

Anda bisa saja menjadi terbiasa dengan stres kronis sehingga Anda tidak menyadarinya sebagai masalah. Jika Anda tidak menemukan cara untuk mengelola stres, hal itu dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Tanda & gejala stress

Stres kronis dapat merusak pertahanan alami tubuh, menyebabkan berbagai tanda dan gejala fisik. Berikut ini adalah tanda dan gejala stress (stres) yang umumnya terjadi:

  • Pusing dan ingin segera keluar dari situasi tertentu.
  • Timbul nyeri atau tegang pada otot maupun sendi.
  • Sering gemeretak gigi atau rahang mengatup.
  • Sakit kepala karena terus memikirkan masalah.
  • Gejala gangguan pencernaan , seperti diare, sembelit, atau maag.
  • Nafsu makan meningkat pesat atau malah menurun drastis.
  • Gangguan tidur, seperti insomnia.
  • Jantung berdebar kencang.
  • Telapak tangan dingin dan berkeringat.
  • Tubuh gemetar dan kelelahan.
  • Timbuk masalah seks.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah pada dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Jika Anda sedang menghadapi masalah dan mengalami tanda dan gejala yang disebutkan seperti di atas, segera periksa ke dokter atau kunjungi psikolog. Terutama jika kondisinya menunjukkan berikut ini:

  • Merasa panik disertai napas cepat dan detak jantung berdebar kencang.
  • Stres membuat aktivitas menjadi lumpuh, baik di rumah maupun di tempat kerja.
  • Rasa stres menimbulkan ketakutan yang tidak dapat Anda kontrol.
  • Sebelumnya pernah mengalami peristiwa traumatis.

Penyebab stress

Penyebab stres sangat banyak dan ini biasanya dipicu oleh berbagai hal yang terjadi dalam hidup seseorang, di antaranya adalah:

  • Berada di bawah banyak tekanan.
  • Perubahan besar.
  • Rasa khawatir terhadap sesuatu.
  • Tidak memiliki banyak atau kendali dari suatu situasi.
  • Tanggung jawab yang dianggap sangat berat.
  • Tidak memiliki pekerjaan, aktivitas, atau perubahan dalam hidup.
  • Dihadapkan dengan ketidakpastian.

Mungkin ada satu hal besar yang jadi penyebab stres, dan kemudian menumpuk dengan tekanan lainnya sehingga membuat seseorang sulit untuk mengatasi stres.

Faktor risiko stress

Semua orang bisa mengalami stress, tetapi ada beberapa faktor yang dapat menempatkan risiko seseorang mengalami stres lebih besar daripada yang lain, yaitu:

  • Pernah mengalami stres sebelumnya atau memiliki penyakit mental.
  • Pernah mengalami peristiwa traumatis di masa lalu.

Komplikasi stress

Stress (stres) yang terjadi dalam jangka panjang bisa menyebabkan dampak buruk, di antaranya adalah:

Jika Anda sudah memiliki masalah kesehatan tertentu, dampak buruk dari stres yang akan didapat adalah bertambah parahnya kondisi atau gejala yang dialami.

Diagnosis & pengobatan stress

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Dokter umumnya akan mendiagnosis gangguan stress dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai peristiwa traumatis dan gejala yang Anda alami. Penyebab lain seperti masalah kesehatan, penyalahgunaan obat, efek samping medis, dan gangguan psikologis lainnya akan tidak diperhitungkan.

Tes lab atau tes diagnostik lainnya mungkin diperlukan untuk sepenuhnya menyingkirkan penyebab fisik yang mendasari gejala Anda.

Jika tes-tes itu dan hasil dari pemeriksaan dokter adalah normal, dokter Anda mungkin akan berkonsultasi dengan spesialis lainnya untuk mengevaluasi dan mengobati kondisi Anda lebih lanjut.

Apa saja pengobatan stress?

Dilansir dari John Hopkins, beberapa pengobatan yang direkomendasikan untuk meredakan stress (stres) adalah:

Terapi meditasi

Terapi meditasi terbukti ampuh mengelola kecemasan dan depresi. Terapi ini dilakukan dengan membuat pasien lebih rileks dan fokus untuk mengontrol pernapasan dan kesadaran tubuh.

Selain membantu meredakan stres, terapi ini juga dapat meningkatkan daya ingat, konsentrasi, melatih diri untuk lebih baik mengendalikan emosi, dan dapat menjalni hubungan dengan baik.

Terapi perilaku kognitif (CBT)

Terapi perilaku kognitif merupakan salah satu jenis psikoterapi yang biasanya dijalani orang dengan masalah kejiwaan. Lewat terapi ini, terapis akan menanyakan pikiran negatif atau rasa cemas yang kerap kali dihadapi dan membantu pasien untuk mengatasinya.

Minum obat

Minum obat dapat menimbulkan efek samping. Oleh karena itulah, pengobatan stres ini biasanya menjadi pilihan terakhir, jika cara mengatasi stres yang sebelumnya dilakukan tidak berhasil.

Obat yang diresepkan biasanya disesuaikan dengan penyakit mental yang mungkin juga dimiliki. Beberapa obat stres yang diresepkan antara lain antidepresan dan antikecemasan.

Pengobatan stress di rumah

Selain mengikuti pengobatan dokter di klinik atau rumah sakit, orang yang mengalami stres juga akan diminta untuk melakukan perawatan lebih lanjut di rumah. Berikut ini berbagai cara untuk membantu menghilangkan stress (stres) yang bisa dilakukan di rumah adalah:

Selain beberapa cara di atas, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut juga untuk mengatasi kondisi ini.

Konsumsi makanan sehat

Banyak orang melampiaskan stress dengan cara makan sebanyak-banyaknya, sehingga kadang tidak memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Mau sehat atau tidak, yang penting rasa tertekan di pikiran Anda akan mereda setelah makan.

Meskipun sedang stres, Anda perlu makan makanan yang sehat juga. Anda bisa mengonsumsi alpukat, buah berry, kacang mede, yogurt, atau jeruk sebagai pelampiasan Anda.

Makanan-makanan sehat tersebut dapat membantu mencegah Anda merasakan kondisi pusing pikiran dan tertekan berkepanjangan.

Selain itu juga, makanan makanan tersebut mengandung nutrisi baik yang telah terbukti mampu memberikan dorongan energi, menurunkan kadar hormon kortisol, dan meningkatkan kadar hormon serotonin atau dikenal sebagai hormon bahagia.

Belajarlah untuk bersantai

Relaksasi diyakini dapat menjadi salah satu cara menghilangkan stress. Teknik relaksasi dapat memicu respons relaksasi, yaitu keadaan fisiologis yang ditandai dengan perasaan hangat dan pikiran tenang. Ini adalah kebalikan dari respon “fight or flight”.

Teknik relaksasi juga dapat mengurangi kecemasan dan kekhawatiran. Cara ini sekaligus dapat meningkatkan kemampuan Anda untuk mengatasi kondisi tertekan secara psikologis maupun fisik.

Dengan relaksasi, aliran darah ke otak meningkat dan gelombang otak bergeser dari waspada, yang menampilkan ritme beta menjadi ritme alfa yang bersifat relaks.

Teknik relaksasi yang umum meliputi pernapasan dalam perut, meditasi, mendengarkan musik yang menenangkan, dan aktivitas seperti yoga dan tai chi.

Perluas pertemanan

Rasa kesepian membuat Anda lebih sulit untuk mengelola tekanan psikologis. Orang dengan jaringan pertemanan yang luas tidak hanya memiliki harapan hidup yang lebih besar tetapi juga memiliki risiko yang lebih sedikit terhadap banyak jenis penyakit, dibandingkan dengan orang-orang yang tidak.

Sebagai salah satu cara menghilangkan stress (stres), cobalah untuk memperluas pergaulan, curhat dengan teman, atau bahkan menghabiskan waktu bersama orang tersayang untuk bisa segera pulih dari kondisi yang menekan psikologis Anda.

Istirahat yang cukup

Tidur dan istirahat cukup bisa menjadi salah satu cara menghilangkan stress. Sebetulnya, ini adalah pencegahan agar tubuh dan pikiran tidak gampang merasa tertekan.

Sejumlah penelitian membuktikan bahwa kurang tidur bisa mengacaukan mood serta kinerja otak. Jika mengalami tekanan psikologis dan Anda kurang tidur, tubuh akan semakin kewalahan untuk mempertahankan diri terhadap serangan penyakit. Maka, usahakan untuk tetap tidur yang cukup setiap malam.

Olahraga rutin

Olahraga rutin adalah kunci agar hidup selalu sehat, termasuk dalam mengelola stres. Berbagai jenis olahraga terbukti ampuh dalam meredakan stres karena membantu tubuh melepaskan endorfin, yakni bahan kimia di otak yang membuat suasana hati menjadi lebih baik, senang, dan bersikap positif.

Pencegahan stress

Stress (stres) adalah suatu kondisi yang tidak bisa Anda cegah. Meski begitu, stres yang Anda alami harus bisa Anda hadapi. Dengan begitu, stres tidak akan menumpuk dan membuat kondisinya jadi lebih parah.

Jika memang Anda kesulitan menghadapi stres sendiri, jangan ragu untuk meminta bantuan dokter maupun psikolog.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 11/04/2022

Iklan

Apakah artikel ini membantu?

Iklan
Iklan