Gagal ginjal akut adalah kondisi ketika ginjal tidak mampu membuang zat beracun dan cairan berlebih serta menyeimbangkan air dan elektrolit dengan optimal. Umumnya, ginjal menyingkirkan limbah dalam tubuh dengan memproduksi urine.
Sementara itu, organ ginjal yang bermasalah justru menyebabkan penumpukan limbah dan cairan karena tidak dapat disekresikan dengan baik.
Penyakit ginjal yang akut dapat muncul tiba-tiba dan berkembang dengan cepat. Jika tidak segera ditangani, gagal ginjal akut bisa berakibat fatal.
Sekitar 1% pasien penyakit ini masuk rumah sakit. Namun, diperkirakan ada 2 – 5% pasien perlu menjalani rawat inap. Penyakit ini juga sering terjadi pada pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit, terutama perawatan intensif dan berusia lanjut.
Oleh sebab itu, penyakit ini perlu dikonsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Sebagian besar pasien penyakit ini dari yang ringan hingga yang sedang tidak memperlihatkan gejala apa pun. Hal tersebut membuat penyakit ginjal ini perlu dipastikan lewat pemeriksaan fungsi dan kelainan ginjal.
Jika tingkat kerusakan ginjal sudah sangat parah, ada beberapa gejala yang mungkin terjadi. Melansir National Kidney Foundation, tanda dan gejala penyakit gagal ginjal yang akut akan berbeda pada setiap orang, tergantung pada penyebabnya.
Berikut beberapa gejala gagal ginjal akut.
Apabila ada gejala lain yang tidak disebutkan di atas, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Pasalnya, cedera ginjal akut dapat memburuk dengan cepat meskipun tanpa gejala apa pun.
Jika Anda mengalami satu atau beberapa gejala di atas, segeralah periksa ke dokter. Setiap orang mungkin memiliki kondisi dan riwayat kesehatan berbeda, sehingga perlu berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan tepat.
Penyebab kondisi ini dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu prerenal (volume urine menurun), intrinsik (masalah proses dalam ginjal), dan postrenal. Jenis penyakit gagal ginjal yang satu ini juga sering terjadi akibat lambatnya aliran darah menuju ginjal.
Hal tersebut mengakibatkan terjadinya penumpukan racun dan limbah di dalam tubuh. Di bawah ini ada beberapa penyebab penyakit ginjal akut yang perlu Anda waspadai.
Ada beberapa penyakit dan kondisi medis yang menyebabkan aliran darah menuju ginjal menjadi lambat hingga menyebabkan cedera ginjal akut di bawah ini.
Kerusakan langsung pada ginjal tidak terjadi tanpa sebab. Di bawah ini beberapa penyakit dan kondisi medis yang dapat menjadi penyebab kerusakan pada ginjal hingga berujung pada gagal ginjal akut.
Bagi orang yang mengalami penyumbatan pada saluran kemih ternyata juga dapat menyebabkan cedera ginjal akut. Di bawah ini beberapa penyebab saluran kemih tersumbat yang berujung pada gagal ginjal akut.
Selain penyakit dan masalah medis diatas, cairan kontrak yang digunakan pada X-Ray atau CT-scan juga dapat menyebabkan penyakit ginjal akut.
Kemungkinan seseorang mengalami gagal ginjal akut akan lebih besar ketika Anda sudah tua atau memiliki kondisi medis:
Membatasi faktor risiko akan membantu mengurangi risiko penyakit ginjal akut. Bila Anda memiliki salah satu faktor di atas, tanyakan kepada dokter terkait instruksi untuk mencegah gagal ginjal akut.
Setiap orang yang dicurigai mengalami gagal ginjal akut akan menjalani pemeriksaan ginjal yang berbeda tergantung pada penyebabnya. Semakin cepat penyakit ginjal akut didiagnosis, semakin besar peluang Anda untuk sembuh.
Jika cedera ginjal akut tidak ditangani dengan segera, penyakit ini dapat berkembang ke penyakit ginjal kronis hingga menyebabkan penyakit jantung dan kematian.
Di bawah ini pemeriksaan lain yang diperlukan untuk mendiagnosis penyakit gagal ginjal akut.
Anda yang mengalami gagal ginjal akut tentu membutuhkan perawatan yang diawasi oleh dokter. Pengobatan penyakit ini juga tergantung pada penyebabnya dan kebanyakan kasus memerlukan perawatan di rumah sakit.
Di bawah ini beberapa pilihan pengobatannya.
Jika gagal ginjal akut disebabkan oleh kurangnya cairan dalam darah, dokter akan menganjurkan untuk menerima cairan infus (IV).
Di sisi lain, ketika penyakit ginjal akut disebabkan oleh penumpukan cairan berlebih, dokter akan merekomendasikan obat diuretik yang mengeluarkan cairan ekstra.
Kerusakan pada ginjal membuat organ berbentuk kacang ini tidak dapat menyaring kalium dari darah dengan baik.
Oleh sebab itu, dokter mungkin akan memberikan obat kalsium, glukosa, atau natrium polisterin sulfonat untuk mengontrol kadar mineral kalium dalam darah.
Gagal ginjal akut dapat menurunkan kadar mineral kalsium dalam darah, sehingga Anda mungkin membutuhkan infus atau obat untuk mengembalikan kalsium dalam darah.
Penumpukan racun dalam darah terkadang membuat Anda membutuhkan dialisis (cuci darah) untuk sementara waktu. Perawatan ini bergunsi menghilangkan racun dan kelebihan cairan tubuh hingga gagal ginjal akut dapat disembuhkan.
Selain memberikan obat-obatan tertentu, pasien gagal ginjal akut juga akan dianjurkan untuk menjalani diet tertentu. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penumpukan racun. Diet khusus gagal ginjal ini meliputi:
Pengobatan gagal ginjal yang akut tidak akan berhasil jika tidak diiringi dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Di bawah ini ada beberapa tips hidup dengan penyakit ginjal akut dan beberapa pengobatan rumah yang mungkin dapat membantu Anda.
Jika gagal ginjal akut berhasil disembuhkan, Anda mungkin tidak perlu menjalani diet khusus. Namun, jangan meninggalkan pola hidup sehat dan tetap menjaga keseimbangan nutrisi.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Ferri, Fred. Ferri’s Netter Patient Advisor. Philadelphia, PA: Saunders / Elsevier, 2012. Printed. Page 619 – 620
Acute Kidney Failure. (2018). Mayo Clinic. Retrieved 13 February 2018, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/kidney-failure/diagnosis-treatment/drc-20369053
National Kidney Foundation. Acute Kidney Injury. Retrieved 13 July 2020, from https://www.kidney.org/atoz/content/AcuteKidneyInjury
Acute Kidney Injury: A Guide to Diagnosis and Management. (2012). American Family Physician. Retrieved 13 July 2020, from https://www.aafp.org/afp/2012/1001/p631.html
Versi Terbaru
16/01/2023
Ditulis oleh Nabila Azmi
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro
Diperbarui oleh: Fidhia Kemala
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)