3. Psoriasis
Psoriasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel kulit baru yang sangat cepat sehingga menumpuk di permukaan kulit. Pada 2016, jenis penyakit autoimun yang satu ini diperkiran menyerang 1–3% dari total populasi di Indonesia.
Psoriasis membuat kulit menjadi kemerahan, lebih tebal, bersisik, dan terlihat seperti bercak putih-perak. Selain itu, penyakit ini juga dapat menyebabkan gatal dan nyeri pada kulit.
4. Kolitis ulseratif
Kolitis ulseratif merupakan salah satu jenis penyakit radang usus. Penyakit ini dapat menimbulkan peradangan kronis pada saluran pencernaan. Terkadang, peradangan juga menyebabkan borok.
Kolitis ulseratif menyerang lapisan terdalam usus besar dan rektum. Gejalanya tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi berkembang dengan perlahan.
Beberapa gejala yang sering dialami pasien yakni diare, sakit perut, dan kesulitan buang air besar. Gejalanya bisa semakin memburuk bila pasien tidak menerapkan pola makan yang baik atau sedang stres.
5. Diabetes melitus tipe 1

Jenis penyakit autoimun ini terjadi karena sistem imun menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin dalam pankreas. Insulin sendiri merupakan hormon yang dibutuhkan dalam mengontrol kadar gula darah.
Akibatnya, tubuh tidak bisa menghasilkan insulin sehingga kadar gula darah Anda menjadi tinggi. Gula darah yang terlalu tinggi ini kemudian dapat memengaruhi penglihatan, ginjal, saraf, dan gusi Anda.
Pengidap diabetes melitus tipe 1 membutuhkan suntikan insulin secara rutin untuk mengontrol penyakitnya agar tidak bertambah parah.
6. Sklerosis ganda
Multiple sclerosis atau sklerosis ganda merupakan jenis penyakit autoimun yang menyerang lapisan pelindung sel saraf. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan saraf yang memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang.
Orang dengan sklerosis ganda dapat menunjukkan gejala berupa kebutaan, koordinasi tubuh yang buruk, kelumpuhan, otot menegang, mati rasa, dan lemah. Gejalanya bisa bervariasi karena lokasi dan tingkat serangannya berbeda-beda antarindividu.
Ingat, penyakit autoimun bisa membahayakan tubuh bila tidak ditangani. Maka dari itu, periksakan diri ke dokter bila Anda mulai merasakan salah satu atau beberapa gejalanya yang tidak kunjung membaik.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar