backup og meta

Jerawat di Dada, Ini 6 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Jerawat di Dada, Ini 6 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Apakah Anda memiliki jerawat di dada? Kondisi ini sebenarnya umum terjadi dan dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari perubahan hormon atau paparan produk skincare tertentu. Simak apa saja penyebab dan cara mengatasi jerawat di dada berikut ini. 

Penyebab jerawat di dada

Jerawat di dada merupakan masalah kulit yang umum dialami oleh banyak orang, baik pria maupun wanita. 

Pada dasarnya, penyebab tumbuhnya jerawat di dada tidak berbeda dengan jerawat di wajah, utamanya disebabkan oleh penyumbatan pori-pori kulit. 

Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa penyebab jerawat di dada.

1. Perubahan hormon

Perubahan hormon yang terjadi saat menstruasi, hamil, atau memasuki masa pubertas bisa menyebabkan kelenjar minyak menghasilkan lebih banyak sebum atau minyak alami kulit. 

Bila kulit tidak sering dibersihkan atau dirawat dengan baik, minyak alami kulit tersebut akan menumpuk dan menyumbat pori-pori. 

Pori-pori yang tersumbat dapat menjadi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri penyebab jerawat dan memicu munculnya jerawat di dada.

2. Sering menggunakan pakaian yang terlalu ketat

Wanita pakai kaus yang longgar

Penyebab jerawat di dada selanjutnya adalah akibat penggunaan pakaian yang terlalu ketat dan tidak menyerap keringat. 

Ketika tubuh berkeringat, terutama saat melakukan aktivitas fisik, keringat di permukaan kulit akan bercampur dengan minyak serta kotoran. 

Jika pakaian yang Anda kenakan terlalu ketat, keringat akan terjebak di kulit sehingga bakteri penyebab jerawat lebih mudah berkembang. 

Gesekan antara kain dan kulit juga dapat mengiritasi lapisan kulit dan menyebabkan peradangan sehingga bisa memperburuk kondisi jerawat. 

3. Pola makan yang tidak sehat

Tumbuhnya jerawat di dada juga dapat dipengaruhi oleh pola makan yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan manis yang berlebihan. 

Studi dalam jurnal JAMA Dermatology menyebutkan bahwa konsumsi makanan berlemak atau makanan manis dapat memicu munculnya jerawat pada orang dewasa. 

Hal ini karena makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti makanan manis bisa meningkatkan kadar hormon IGF-1, yakni hormon yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan sel tubuh. 

Hormon IGF-1 yang tinggi dapat merangsang produksi hormon androgen yang berperan dalam meningkatkan produksi minyak di kulit. Sebum yang berlebihan dapat menyumbat pori dan memicu jerawat.

4. Produk perawatan kulit atau deterjen yang tidak cocok

Penyebab lain munculnya jerawat di dada adalah karena penggunaan produk perawatan kulit atau detergen yang tidak cocok. 

Produk perawatan kulit, seperti lotion atau sabun pembersih, mungkin bersifat komedogenik yang menyebabkan penyumbatan pori-pori kulit sehingga memicu tumbuhnya jerawat. 

Selain itu, pakaian yang dicuci menggunakan detergen dengan bahan kimia yang keras dapat meninggalkan residu di kulit sehingga memicu iritasi dan timbulnya jerawat, terutama pada orang dengan kulit sensitif.

5. Konsumsi obat-obatan tertentu

Mengutip Mayo Clinic, jerawat di dada juga bisa muncul karena menggunakan obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid, testosteron, litium, dan beberapa obat untuk kemoterapi. 

Obat-obatan tersebut dapat memengaruhi kesiembangan hormon sehingga meningkatkan risiko munculnya jerawat. 

Sebagai contoh, obat kortikosteroid dapat meningkatkan produksi sebum dan menyebabkan tumbuhnya jerawat. 

6. Stres

Stres memang tidak secara langsung menyebabkan timbulnya jerawat di dada, tetapi dapat meningkatkan hormon yang memicu munculnya jerawat. 

Mengutip studi dalam jurnal Clinical, Cosmetic, and Investigational Dermatology, stres kronis dapat meningkatkan produksi hormon androgen yang berperan dalam merangsang kelenjar sebaceous (kelenjar minyak) di kulit.

Hal ini menyebabkan meningkatkan produksi minyak di kulit yang akhirnya memicu tumbuhnya jerawat. 

Cara mengatasi jerawat di dada

obat jerawat

Jika Anda memiliki jerawat di dada, tidak perlu khawatir, beberapa cara berikut bisa dilakukan untuk mengatasinya. 

1. Obat jerawat

Obat jerawat totol bisa membantu mengatasi jerawat di dada. Obat jerawat ini biasanya mengandung bahan kimia seperti benzoil peroksida arau retinoid.

Benzoil peroksida bekerja dengan mengurangi bakteri penyebab jerawat, yaitu Propionibacterium acnes.

Semenatara itu, retinoid bekerja dengan mencegah penyumbatan pori dan mengurangi minyak berlebih di kulit.

2. Sabun mengandung bahan antijerawat

Mandi dengan menggunakan sabun antijerawat yang mengandung bahan salicylic acid juga dapat membantu mengatasi jerawat di dada. 

Mengutip American Academy of Dermatology Association, salicylic acid bekerja dengan mengurangi peradangan dan mencegah penyumbatan pori-pori kulit. 

Hindari menggosok area dada yang berjerawat terlalu keras karena dapat memperburuk kondisi jerawat. 

3. Hindari memencet jerawat

Meskipun jerawat seringkali terasa mengganggu, sebaiknya hindari kebiasaan memencet jerawat

Pasalnya, memencet jerawat bisa membuat bakteri dan nanah masuk lebih dalam ke kulit dan menyebabkan jerawat semakin bengkak dan merah. 

Selain itu, memencet jerawat bisa membuat kulit menjadi luka dan berisiko meninggalkan bekas jerawat

4. Hindari menggunakan pakaian yang ketat

Cara mengatasi jerawat lainnya adalah dengan menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman di kulit.

Hindari bahan kain yang dapat mengiritasi dan tidak menyerap kulit, seperti poliester atau bahan sintetis lainnya. 

Sebisa mungkin, pilihlah bahan yang lembut dan ramah di kulit, seperti katun, wol, atau nylon yang memungkinkan kulit untuk bernapas dengan lebih baik. 

5. Mengatur pola makan

Mengatur pola makan juga bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi jerawat di dada. Hindari makanan tinggi gula dan lemak, seberti bolu, donat, minuman manis, dan gorengan. 

Perbanyaklah konsumsi buah-buahan atau sayuran kaya vitamin C, seperti jeruk, brokoli, tomat, atau bluberi. 

Hal ini karena vitamin C memiliki sifat antiradang yang mampu mengurangi peradangan pada jerawat.

Cara mencegah jerawat di dada

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah munculnya jerawat, di antaranya sebagai berikut. 

  • Rutin mandi setidaknya satu atau dua kali sehari dengan menggunakan sabun yang mengandung bahan nonkomedogenik atau antibakteri.
  • Lakukan eksfoliasi secara rutin sebanyak 2 kali dalam seminggu untuk membersihkan kotoran atau sel kulit mati yang menumpuk di kulit. 
  • Hindari produk perawatan kulit yang mengandung alkohol atau pewangi.
  • Kelola stres dengan baik, seperti melakukan yoga, meditasi atau aktivitas yang menyenangkan.

Jerawat di dada merupakan kondisi yang umum terjadi dan biasanya dapat hilang sendirinya dengan perawatan yang tepat dan perubahan gaya hidup.

Jika jerawat tidak kunjung membaik dan terasa sangat mengganggu, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat. 

Kesimpulan

  • Jerawat di dada dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti perubahan hormon, pakaian yang terlalu ketat, pola makan tidak sehat, produk skincare yang tidak cocok, konsumsi obat-obatan tertentu, dan stres. 
  • Jerawat bisa diatasi dengan obat jerawat, sabun antibakteri, tidak memencet jerawat, dan pola makan sehat. 
  • Agar jerawat tidak terus kambuh, mandi dengan bersih, rutin eksfoliasi, gunakan produk perawatan kulit atau detergen yang aman untuk kulit, serta kelola stres dengan baik.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Elizabeth Demaree, D. O. (2023). Chest acne: Prevention & treatment. Retrieved 30 January 2025, from https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/the-facts-about-chest-acne 

Acne: Types, Causes, Treatment & Prevention. (2023). Retrieved 30 January 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12233-acne#symptoms-and-causes 

Penso, L., Touvier, M., Deschasaux, M., Hercberg, S., Ezzedine, K., & Sbidian, E. (2020). Association between adult acne and dietary behaviors: findings from the NutriNet-Santé Prospective Cohort Study. JAMA Dermatology, 156(8), 854-862.

Zari, S., & Alrahmani, D. (2017). The association between stress and acne among female medical students in Jeddah, Saudi Arabia. Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology, 503-506.

Pimple popping: Why only a dermatologist should do it. (n.d.). Retrieved 30 January 2025, from https://www.aad.org/public/diseases/acne/skin-care/popping 

9 things to try when acne won’t clear. (2023). American Academy of Dermatology Association Retrieved 30 January 2025, from https://www.aad.org/public/diseases/acne/diy/wont-clear 

Versi Terbaru

06/02/2025

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Hampir Mirip, Ini 5 Perbedaan Jerawat dan Biang Keringat

7 Penyebab Jerawat Muncul Terus dan Cara Mengatasinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 5 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan