Istilah sebum sering muncul pada produk perawatan kulit. Banyak produk yang menawarkan klaim free atau no sebum. Namun, apakah artinya sebum perlu dihindari?
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Istilah sebum sering muncul pada produk perawatan kulit. Banyak produk yang menawarkan klaim free atau no sebum. Namun, apakah artinya sebum perlu dihindari?
Sebelum Anda membeli produk skincare tersebut, cari tahu lebih lanjut tentang sebum di sini.
Sebum adalah istilah lain dari minyak kulit. Minyak kulit ini tersusun dari berbagai molekul-molekul lemak yang disebut lipid. Secara lebih spesifik kandungan minyak kulit terdiri dari:
Sebum sebenarnya bisa ditemukan hampir di seluruh permukaan kulit. Hanya saja, ada beberapa bagian tubuh yang memiliki jumlah minyak terbanyak, yakni:
Jumlah kelenjar sebasea (penghasil minyak kulit) pada area ini tergolong banyak, bahkan mencapai 400–900 kelenjar per sentimeter persegi.
Pada area yang sedikit, jumlah kelenjar sebasea tidak lebih dari 100 kelenjar per sentimeter persegi.
Bagian tubuh dengan jumlah minyak paling sedikit, yaitu area tangan dan kaki. Sebum bahkan tidak ditemukan pada telapak tangan dan kaki.
Sebum diproduksi di kelenjar sebasea. Minyak kulit ini nantinya akan disalurkan melalui saluran sebasea, lalu dibawa ke folikel rambut hingga permukaan kulit. Proses ini membutuhkan waktu selama 2–3 minggu.
Saat sampai ke permukaan kulit, minyak akan bercampur dengan lipid atau lapisan lemak alami pada kulit, keringat, dan paparan lingkungan.
Produksi minyak dipengaruhi oleh hormon androgen. Hormon ini memuncak saat memasuki usia pubertas sehingga kulit remaja lebih berminyak.
Terlebih, kulit laki-laki cenderung lebih berminyak dibandingkan perempuan karena memiliki androgen yang lebih tinggi.
Sementara itu, sebum pada perempuan juga bergantung pada kadar hormon progesteron. Kulit wajah perempuan lebih berminyak saat mendekati fase menstruasi. Pasalnya, progesteron akan meningkat pada saat ini.
Selain hormon, beberapa faktor lain yang memengaruhi produksi sebum, yaitu:
Ada banyak produk perawatan kulit yang mengklaim mengurangi kadar sebum, padahal minyak alami ini berguna untuk menjaga kesehatan kulit.
Inilah beberapa fungsi sebum bagi kulit manusia.
Sebum mampu menjaga hidrasi kulit karena minyak alami ini mampu melapisi permukaan kulit. Hal ini mencegah penguapan air yang terkandung di dalam kulit.
Minyak alami ini juga membantu melembutkan kulit sehingga kulit tidak mengelupas dan pecah-pecah.
Kadar minyak memengaruhi pH kulit wajah. Mengutip hasil studi terbitan Advances in Dermatology and Allergology (2016), kulit dengan jumlah minyak yang tinggi memiliki angka pH yang rendah, sekitar 4–6.
Hal ini berarti sebum dapat menjaga keasaman kulit. Lingkungan kulit yang asam mampu membunuh bakteri dan jamur yang bisa menginfeksi kulit.
Mengutip hasil studi terbitan Experimental Dermatology (2015), kandungan squalene yang ada pada minyak alami kulit mampu melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV.
Ketika kulit terpapar sinar UV, squalene akan memberikan sinyal pada sistem kekebalan tubuh untuk segera melindungi kulit.
Minyak alami ini turut memberikan perlindungan ekstra dalam menjaga ketahanan sel-sel kulit.
Sebum membantu menyebarkan vitamin E dari pembuluh darah ke permukaan kulit. Vitamin E berperan sebagai antioksidan yang melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas.
Suhu lingkungan yang dingin rentan membuat kulit cepat kering. Untuk menjaga suhu tubuh tetap seimbang, kulit akan memproduksi lebih banyak minyak dan sedikit keringat.
Jadi, sebum membantu menjaga keseimbangan suhu tubuh sekaligus menjaga kelembapan kulit di cuaca dingin.
Kadar minyak yang terlalu sedikit membuat kulit terasa kering dan meningkatkan risiko infeksi. Jumlah minyak yang terlalu banyak juga memicu komedo hingga jerawat.
Untuk mencegah munculnya masalah kulit, Anda perlu menjaga kadar sebum tetap seimbang. Bagaimana caranya?
Pembersih yang lembut mampu mengangkat kotoran dengan baik sekaligus menjaga kadar minyak pada kulit.
Hindari sabun muka yang membuat sensasi kulit tertarik agar kulit tidak kering dan iritasi.
Produk-produk, seperti pelembap atau moisturizer, dengan kandungan minyak justru memicu jumlah sebum berlebih.
Penggunaan produk tersebut bisa membuat pori-pori tersumbat sehingga memicu komedo hingga jerawat.
Mencuci wajah secara rutin mampu mengurangi minyak berlebih pada kulit. Jadi, Anda bisa terhindari dari risiko komedo dan jerawat.
Pastikan Anda tidak menggunakan sabun dengan scrub karena bisa mengiritasi kulit.
Kulit kering merupakan salah satu tanda kerusakan akibat paparan sinar matahari. Jadi, pastikan Anda rutin mengoles tabir surya dengan SPF minimal 30.
Hal ini berguna untuk memberikan perlindungan maksimal pada kulit. Selalu ulangi pemakaian setiap 2 jam sekali.
Meskipun Anda memiliki kulit berminyak, mengoleskan pelembap penting untuk menjaga kulit agar tetap terhidrasi. Cara ini membantu menjaga jumlah sebum.
Jika terlalu kering, kulit justru cenderung memproduksi minyak lebih banyak untuk menggantikan minyak yang hilang. Lama-kelamaan, minyak di wajah jadi berlebih.
Jika memiliki jenis kulit kering, pastikan Anda memilih moisturizer berbahan ceramide dan squalene. Untuk pelembab kulit berminyak, pilih yang mengandung niacinamide.
Ceramide dan squalene adalah kandungan menyerupai pelembap alami kulit. Sementara itu, niacinamide berfungsi untuk mengontrol minyak berlebih.
Sebum pada dasarnya adalah minyak yang ada pada kulit. Minyak alami ini tidak merugikan bagi kesehatan kulit asalkan jumlahnya seimbang.
Kekurangan atau kelebihan minyak alami kulit justru meningkatkan risiko masalah kulit, seperti komedo, jerawat, hingga infeksi kulit.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar