backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

6 Manfaat Retinol, Bahan Aktif dalam Produk Skincare

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

6 Manfaat Retinol, Bahan Aktif dalam Produk Skincare

Retinol adalah bahan aktif dari vitamin A yang banyak digunakan dalam produk skincareSeperti bahan aktif lainnya, retinol pun perlu digunakan sesuai aturan agar kulit bisa mendapatkan manfaatnya dan terhindar dari risiko iritasi.

Berikut ini informasi seputar retinol, manfaat, aturan pakai, dan efek sampingnya.

Apa itu retinol?

Dikutip dari laman Harvard Medical School, retinol atau retinoid adalah zat yang dibuat dari vitamin A.

Zat ini awalnya digunakan sebagai obat jerawat sekitar tahun 1970an. Namun, para peneliti menemukan fungsi lainnya, salah satunya mencegah penuaan.

Sebagai salah satu “aktor utama” dalam produk anti-aging, retinol disebut-sebut punya kemampuan merangsang produksi kolagen.

Tidak hanya itu, senyawa ini juga mempercepat proses pembaruan sel-sel kulit mati serta membuat tekstur kulit menjadi lebih halus.

Retinol dibagi menjadi beberapa jenis sesuai tingkat kekuatannya.

Produk yang bisa dibeli bebas biasanya mengandung retinyl palmitate, retinol, retinaldehyde, atau adapalene.

Adapalene juga banyak ditemukan dalam produk untuk mengobati jerawat.

Ada pula jenis retinol yang jauh lebih kuat seperti tretinoin dan tazarotene. Keduanya memerlukan resep karena pengaruhnya sangat kuat terhadap kulit.

Efeknya memang muncul lebih cepat, tapi risiko terjadinya iritasi juga lebih besar.

Apa pun jenis retinol yang Anda gunakan, pada dasarnya semua akan memberikan hasil pada kulit setelah pemakaian jangka panjang sesuai aturan.

Kulit rata-rata mulai menunjukkan perkembangan setelah sedikitnya tiga bulan pemakaian produk.

Manfaat retinol untuk kulit

Ada berbagai alasan mengapa retinol banyak digemari oleh para penggiat kecantikan. Berikut di antaranya.

1. Mengobati jerawat

Dokter sering kali meresepkan obat atau produk skincare mengandung retinol untuk mengatasi jerawat dengan tingkat keparahan ringan hingga sedang.

Ini karena senyawa ini dapat membuka pori-pori sehingga kulit mampu menyerap obat jerawat dengan baik.

Selain itu, retinoid juga mencegah jerawat muncul kembali dengan cara mengurangi produksi minyak berlebih dan meredakan peradangan pada kulit.

Dengan begitu, tidak terjadi penyumbatan pori-pori yang merupakan awal terbentuknya jerawat.

2. Mencegah keriput akibat penuaan

Retinol, khususnya tretinoin, dapat mencegah munculnya keriput atau garis halus di kulit.

Ini disebabkan karena tretinoin meningkatkan produksi kolagen dan merangsang aliran darah di bawah kulit sehingga kulit menjadi lebih sehat.

Tretinoin juga membantu memudarkan flek hitam akibat penuaan serta mengurangi bintik kulit pemicu kanker yang disebut actinic keratosis.

Senyawa ini bekerja dengan menghalau paparan sinar ultraviolet yang berlebihan pada wajah.

3. Mengendalikan gejala psoriasis

Salep psoriasis

Retinoid dari jenis tazarotene memiliki manfaat tersendiri bagi penderita psoriasis. Zat ini membantu mengendalikan gejala psoriasis dengan cara:

  • memperlambat pertumbuhan sel-sel kulit,
  • menipiskan kulit yang menebal dan bersisik,
  • meredakan bengkak dan kemerahan, serta
  • mengatasi psoriasis pada kuku.

Jika Anda memiliki psoriasis, dokter akan menganjurkan untuk mengoleskan setetes kecil krim retinol satu kali sehari sebelum tidur.

Krim atau gel retinol untuk psoriasis mungkin juga akan dikombinasikan dengan pengobatan steroid.

4. Menghilangkan milia

Milia adalah benjolan-benjolan kecil yang biasanya tumbuh di sekitar hidung, dahi, dan kelopak mata.

Benjolan-benjolan ini sering kali sulit dihilangkan sehingga diperlukan obat untuk membasminya.

Anda bisa menghilangkan milia dengan menggunakan serum retinoid, khususnya dari jenis tretinoin.

Senyawa ini membantu mengikis milia dan mencegah pertumbuhan benjolan-benjolan baru sehingga tekstur kulit menjadi lebih rata.

5. Mencerahkan kulit

Retinol bekerja dengan cara menghambat enzim tirosinase yang berperan dalam produksi melanin.

Hal ini dapat mencegah pembentukan bintik-bintik gelap dan membuat warna kulit lebih merata.

Kandungan ini juga berfungsi merangsang pergantian sel kulit, yaitu proses di mana sel-sel kulit mati digantikan oleh sel-sel kulit baru.

Ini membantu mempercepat pengelupasan sel-sel kulit mati di permukaan kulit, mengungkapkan kulit yang lebih segar dan cerah di bawahnya.

Proses ini juga membantu mengurangi penampilan bekas jerawat dan noda hitam.

6. Mengecilkan pori-pori besar

Salah satu manfaat retinol juga dapat mengecilkan pori-pori yang tambak besar. Retibnol bekerja dengan merangsang pergantian sel kulit.

Proses ini membantu menghilangkan lapisan kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori.

Ini memungkinkan pori-pori untuk tetap bersih dan tidak tersumbat, yang dapat mengurangi penampakan pori-pori yang besar.

Kandungan ini juga merangsang produksi kolagen, yang membantu memperbaiki struktur dan kekencangan kulit di sekitar pori-pori.

Dengan kulit yang lebih kencang, pori-pori tidak akan terlihat sebesar yang sebenarnya.

Apakah retinol bisa digunakan setiap hari?


Tidak. Retinol bagi pemula dan pemilik kulit sensitif sebaiknya tidak digunakan terlalu sering. Cukup gunakan 2 hingga 3 kali seminggu untuk mengurangi efek samping yang muncul.

Efek samping pemakaian

Meskipun memiliki banyak manfaat, retinoid juga dapat menyebabkan efek samping bila tidak digunakan sesuai aturan. Beberapa efek samping yang pernah dilaporkan yakni:

  • kulit kering dan iritasi,
  • perubahan pada warna kulit,
  • kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari, serta
  • kulit jadi kemerahan, bengkak, keras, atau melepuh.

Hindari sinar matahari saat sedang menggunakan krim retinol, terutama antara pukul 10 pagi dan 2 siang.

Bila Anda hendak keluar rumah dan akan terkena sinar matahari, gunakan pelembap dan tabir surya minimal SPF 30 atau lebih tinggi.

Retnol untuk ibu hamil juga sebaiknya tidak digunakan karena dapat mengganggu perkembangan janin, serta menimbulkan kelainan pada tulang belakang dan wajah bayi yang lahir.

Risiko ini bertambah besar jika ibu hamil menggunakan krim retinol secara berlebihan dan untuk waktu yang lama.

Oleh sebab itu, ibu hamil disarankan untuk menggunakan produk perawatan kulit lain untuk menggantikan kandungan ini.

Aturan penggunaan retinol

Guna memaksimalkan manfaat produk dan menghindari efek samping, berikut cara penggunaan retinol yang harus diperhatikan.

  • Gunakan secukupnya. Jika kulit Anda sudah terbiasa dengan penggunaan retinol selama beberapa pekan, baru tingkatkan konsentrasinya secara perlahan.
  • Gunakan pada kulit kering. Bila digunakan dalam keadaan kulit yang lembap, retinoid justru berisiko menyebabkan iritasi dan membuat kulit lebih cepat mengering.
  • Gunakan di malam hari. Retinoid adalah zat photolabile yang mudah rusak bila terkena cahaya terang atau sinar matahari langsung.
  • Kandungan yang tidak boleh digunakan bersama retinol. Produk mengandung retinol sebaiknya tidak digunakan dengan alpha-hydroxy acid (AHA) dan beta-hydroxy acid (BHA), dan produk yang mengandung benzoil peroksida.
  • Hentikan penggunaan selama masa kehamilan. Pemakaian retinoid saat hamil dapat meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi yang lahir.

Kandungan ini mempunyai sederet manfaat bagi kulit. Namun, manfaat ini hanya bisa didapat dengan dosis dan cara pakai retinol yang benar.

Sementara itu, pemakaian secara berlebihan atau di luar saran dokter spesialis kulit berisiko menimbulkan efek samping.

Maka dari itu, selalu ikuti anjuran penggunaan pada label kemasan produk yang Anda gunakan.

Jika kulit mengalami reaksi negatif, hentikan pemakaian produk dan segera kunjungi dokter spesialis kulit.

Ringkasan

  • Retinol atau retinoid adalah zat yang dibuat dari vitamin A dan sering dicampurkan pada produk skincare.
  • Retinol memiliki berbagai manfaat untuk kulit, seperti mengobati jerawat, mencegah keriput, dan mencerahkan kulit.
  • Namun, terdapat risiko efek samping retinol apabila tidak digunakan dengan benar, seperti kulit kering, iritasi, dan perubahan warna kulit.
  • Aturan penggunaan retinol yaitu gunakan pada kulit kering, gunakan di malam hari, serta hindari penggunaan selama masa kehamilan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan