Retinol adalah bahan aktif dari vitamin A yang banyak digunakan dalam produk skincare. Seperti bahan aktif lainnya, retinol pun perlu digunakan sesuai aturan agar kulit bisa mendapatkan manfaatnya dan terhindar dari risiko iritasi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Retinol adalah bahan aktif dari vitamin A yang banyak digunakan dalam produk skincare. Seperti bahan aktif lainnya, retinol pun perlu digunakan sesuai aturan agar kulit bisa mendapatkan manfaatnya dan terhindar dari risiko iritasi.
Berikut ini informasi seputar retinol, manfaat, aturan pakai, dan efek sampingnya.
Dikutip dari laman Harvard Medical School, retinol atau retinoid adalah zat yang dibuat dari vitamin A.
Zat ini awalnya digunakan sebagai obat jerawat sekitar tahun 1970an. Namun, para peneliti menemukan fungsi lainnya, salah satunya mencegah penuaan.
Sebagai salah satu “aktor utama” dalam produk anti-aging, retinol disebut-sebut punya kemampuan merangsang produksi kolagen.
Tidak hanya itu, senyawa ini juga mempercepat proses pembaruan sel-sel kulit mati serta membuat tekstur kulit menjadi lebih halus.
Retinol dibagi menjadi beberapa jenis sesuai tingkat kekuatannya.
Produk yang bisa dibeli bebas biasanya mengandung retinyl palmitate, retinol, retinaldehyde, atau adapalene.
Adapalene juga banyak ditemukan dalam produk untuk mengobati jerawat.
Ada pula jenis retinol yang jauh lebih kuat seperti tretinoin dan tazarotene. Keduanya memerlukan resep karena pengaruhnya sangat kuat terhadap kulit.
Efeknya memang muncul lebih cepat, tapi risiko terjadinya iritasi juga lebih besar.
Apa pun jenis retinol yang Anda gunakan, pada dasarnya semua akan memberikan hasil pada kulit setelah pemakaian jangka panjang sesuai aturan.
Kulit rata-rata mulai menunjukkan perkembangan setelah sedikitnya tiga bulan pemakaian produk.
Ada berbagai alasan mengapa retinol banyak digemari oleh para penggiat kecantikan. Berikut di antaranya.
Dokter sering kali meresepkan obat atau produk skincare mengandung retinol untuk mengatasi jerawat dengan tingkat keparahan ringan hingga sedang.
Ini karena senyawa ini dapat membuka pori-pori sehingga kulit mampu menyerap obat jerawat dengan baik.
Selain itu, retinoid juga mencegah jerawat muncul kembali dengan cara mengurangi produksi minyak berlebih dan meredakan peradangan pada kulit.
Dengan begitu, tidak terjadi penyumbatan pori-pori yang merupakan awal terbentuknya jerawat.
Retinol, khususnya tretinoin, dapat mencegah munculnya keriput atau garis halus di kulit.
Ini disebabkan karena tretinoin meningkatkan produksi kolagen dan merangsang aliran darah di bawah kulit sehingga kulit menjadi lebih sehat.
Tretinoin juga membantu memudarkan flek hitam akibat penuaan serta mengurangi bintik kulit pemicu kanker yang disebut actinic keratosis.
Senyawa ini bekerja dengan menghalau paparan sinar ultraviolet yang berlebihan pada wajah.
Retinoid dari jenis tazarotene memiliki manfaat tersendiri bagi penderita psoriasis. Zat ini membantu mengendalikan gejala psoriasis dengan cara:
Jika Anda memiliki psoriasis, dokter akan menganjurkan untuk mengoleskan setetes kecil krim retinol satu kali sehari sebelum tidur.
Krim atau gel retinol untuk psoriasis mungkin juga akan dikombinasikan dengan pengobatan steroid.
Milia adalah benjolan-benjolan kecil yang biasanya tumbuh di sekitar hidung, dahi, dan kelopak mata.
Benjolan-benjolan ini sering kali sulit dihilangkan sehingga diperlukan obat untuk membasminya.
Anda bisa menghilangkan milia dengan menggunakan serum retinoid, khususnya dari jenis tretinoin.
Senyawa ini membantu mengikis milia dan mencegah pertumbuhan benjolan-benjolan baru sehingga tekstur kulit menjadi lebih rata.
Retinol bekerja dengan cara menghambat enzim tirosinase yang berperan dalam produksi melanin.
Hal ini dapat mencegah pembentukan bintik-bintik gelap dan membuat warna kulit lebih merata.
Kandungan ini juga berfungsi merangsang pergantian sel kulit, yaitu proses di mana sel-sel kulit mati digantikan oleh sel-sel kulit baru.
Ini membantu mempercepat pengelupasan sel-sel kulit mati di permukaan kulit, mengungkapkan kulit yang lebih segar dan cerah di bawahnya.
Proses ini juga membantu mengurangi penampilan bekas jerawat dan noda hitam.
Salah satu manfaat retinol juga dapat mengecilkan pori-pori yang tambak besar. Retibnol bekerja dengan merangsang pergantian sel kulit.
Proses ini membantu menghilangkan lapisan kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori.
Ini memungkinkan pori-pori untuk tetap bersih dan tidak tersumbat, yang dapat mengurangi penampakan pori-pori yang besar.
Kandungan ini juga merangsang produksi kolagen, yang membantu memperbaiki struktur dan kekencangan kulit di sekitar pori-pori.
Dengan kulit yang lebih kencang, pori-pori tidak akan terlihat sebesar yang sebenarnya.
Meskipun memiliki banyak manfaat, retinoid juga dapat menyebabkan efek samping bila tidak digunakan sesuai aturan. Beberapa efek samping yang pernah dilaporkan yakni:
Hindari sinar matahari saat sedang menggunakan krim retinol, terutama antara pukul 10 pagi dan 2 siang.
Bila Anda hendak keluar rumah dan akan terkena sinar matahari, gunakan pelembap dan tabir surya minimal SPF 30 atau lebih tinggi.
Retnol untuk ibu hamil juga sebaiknya tidak digunakan karena dapat mengganggu perkembangan janin, serta menimbulkan kelainan pada tulang belakang dan wajah bayi yang lahir.
Risiko ini bertambah besar jika ibu hamil menggunakan krim retinol secara berlebihan dan untuk waktu yang lama.
Oleh sebab itu, ibu hamil disarankan untuk menggunakan produk perawatan kulit lain untuk menggantikan kandungan ini.
Guna memaksimalkan manfaat produk dan menghindari efek samping, berikut cara penggunaan retinol yang harus diperhatikan.
Kandungan ini mempunyai sederet manfaat bagi kulit. Namun, manfaat ini hanya bisa didapat dengan dosis dan cara pakai retinol yang benar.
Sementara itu, pemakaian secara berlebihan atau di luar saran dokter spesialis kulit berisiko menimbulkan efek samping.
Maka dari itu, selalu ikuti anjuran penggunaan pada label kemasan produk yang Anda gunakan.
Jika kulit mengalami reaksi negatif, hentikan pemakaian produk dan segera kunjungi dokter spesialis kulit.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)