backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Terbiasa Menggunakan Pakaian Ketat Ternyata Berbahaya bagi Kesehatan, Lho

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 20/08/2019

    Terbiasa Menggunakan Pakaian Ketat Ternyata Berbahaya bagi Kesehatan, Lho

    Memakai pakaian yang ketat terkadang bisa membuat Anda tampil lebih modis. Namun, tahukah Anda bahwa pakaian ketat membawa bahaya tersendiri bagi kesehatan? Apa saja risiko terlalu sering menggunakan pakaian ketat?

    Bahaya penggunaan pakaian ketat terhadap kesehatan

    Sejumlah penelitian melaporkan tekanan yang berlebihan secara terus-menerus akan berdampak buruk pada tubuh. Kebiasaan menggunakan pakaian ketat bisa menekan sistem limfatik (saluran getah bening), sistem pembuluh darah, organ dalam tubuh, otot, jaringan ikat lain, dan saraf tertentu.

    Hal tersebut tentu saja dapat memengaruhi kondisi kesehatan Anda, mulai dari sirkulasi udara, masalah perut, atau bahkan gangguan kulit. Berikut adalah bahaya yang mungkin Anda alami ketika sering memakai pakaian ketat.

    1. Mengganggu kesehatan perut

    cara mengatasi perut kembung
    Sumber: Medical News Today

    Menurut sebuah penelitian pada tahun 2017 terdapat dampak buruk dari penggunaan ikat pinggang untuk memperketat celana terhadap kerongkongan manusia. Penggunaan ikat pinggang yang terlalu ketat dapat menyebabkan esofagitis (radang kerongkongan).

    Penyebab paling umum dari esofagitis adalah penyakit refluks asam lambung (GERD). Penelitian yang melibatkan penderita esofagus ini menunjukkan bahwa mereka yang tidak menggunakan ikat pinggang dan tidak mendapatkan tekanan pada perut dan sekitar lingkar pinggang, tidak timbul gejala apa pun, bahkan setelah makan.

    Di sisi lain, para penderita yang memakai ikat pinggang diketahui memiliki tekanan yang cenderung lebih besar dan menyebabkan asam lambung naik.

    Gejala yang paling terlihat dari pemakaian ikat pinggang yang ketat adalah gangguan proses pembersihan lambung. Pada saat menggunakan ikat pinggang, lambung membutuhkan sekitar 81 detik untuk mengosongkan isi lambung.

    Sedangkan, ketika para pasien tidak memakai ikat pinggang dan tanpa tekanan sama sekali hanya membutuhkan 21 detik untuk menyelesaikan proses ini.

    Tidak hanya memicu kenaikan asam lambung, menggunakan pakaian atau aksesori yang terlalu ketat di sekitar perut dan pinggang dapat memicu gejala lain, seperti kram atau nyeri pada perut jika terlalu sering terjadi.

    2. Penyakit meralgia paresthetica

    kaki kesemutan tanda diabetes

    Salah satu bahaya dari penggunaan pakaian ketat lainnya adalah memicu penyakit meralgia paresthetica yang menyerang area paha Anda.

    Meralgia paresthetica adalah sebuah kondisi ketika terdapat tekanan oleh jaringan sekitarnya pada saraf Lateral Femoral Cutaneous (LFCN). Saraf ini bertugas sebagai penerima rangsangan sensorik pada permukaan kulit paha luar, sehingga ketika menerima tekanan yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit atau terbakar.

    Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh penggunaan skinny jeans yang menyebabkan area paha tertekan, terutama saat Anda memaksa memasukkan kunci atau barang saku celana.

    Apabila Anda mengalami beberapa gejala di bawah ini setelah sering menggunakan skinny jeans atau pakaian ketat lainnya, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

    • Merasakan sensasi terbakar atau kesemutan pada bagian paha
    • Sensitif terhadap panas, seperti air hangat terasa seperti membakar kulit Anda
    • Sensitif terhadap sentuhan
    • Mati rasa

    3. Dapat menyebabkan pingsan

    pingsan
    Sumber: Family Doctor

    Selain terganggunya fungsi saraf, salah satu bahaya pakaian ketat adalah membuat sirkulasi udara pada kulit menjadi tidak lancar. Salah satu masalah yang paling sering dialami oleh para atlet yang senang memakai pakaian ketat adalah sinkop atau pingsan.

    Sinkop adalah sebuah kondisi ketika seseorang mengalami mati rasa hingga pingsan akibat aliran darah yang tidak lancar menuju otak. Pakaian ketat yang mereka pakai menekan kulit dan menghambat aliran darah sehingga asupan darah menuju otak menjadi berkurang.

    4. Nyeri pada punggung dan bahu

    peregangan bahu

    Pakaian ketat dan ukuran yang salah (terlalu kecil) juga dapat berakibat buruk pada kesehatan Anda. Misalnya, ketika Anda menggunakan ukuran bra yang salah, entah itu terlalu longgar atau ketat, berat payudara Anda tidak dapat ditopang oleh bra sepenuhnya. Kondisi tersebut meningkatkan risiko rasa sakit pada punggung, bahu, dan leher. 

    Di sisi lain, pemakaian bra yang terlalu ketat, seperti push up bra ternyata dapat menekan tulang rusuk dan tulang selangka Anda. Hal ini dapat membuat Anda kesulitan untuk bernapas.

    Gejala lainnya yang harus diwaspadai dari bahaya pakaian ketat

    Pada awalnya, mungkin pakaian ketat adalah suatu tren yang Anda ingin ikuti atau karena terjadi perubahan bentuk tubuh seiring waktu. Akan tetapi, mempertahankan gaya tersebut dengan mengabaikan gejala-gejala di bawah ini pun dapat berakibat fatal nantinya. 

    Bila Anda mengalami beberapa tanda bahaya akibat menggunakan pakaian ketat di bawah ini, silakan konsultasikan ke dokter dan usahakan untuk berhenti memakainya. 

    • Sakit perut ketika memakai celana
    • Mengalami gangguan pencernaan
    • Ruam pada kulit
    • Sakit kepala akibat gangguan di leher karena penggunaan bra yang ketat
    • Punggung terasa pegal dan sakit

    Beberapa gejala di atas ternyata dapat dihubungkan dengan penyakit tertentu, seperti

    • Meralgia paresthetica terjadi ketika paha Anda mati rasa akibat saraf yang terjepit. 
    • Infeksi saluran kemih
    • Bakterial vaginosis karena adanya infeksi bakteri pada daerah kewanitaan yang terlalu lembap akibat keringat.
    • Konstipasi
    • Gatal-gatal

    Kini Anda telah mengetahui bahaya dari menggunakan pakaian ketat terlalu sering. Sah-sah saja memakai pakaian ketat, tapi usahakannya jangan menggunakannya secara terus-terusan.

    Jika Anda merasa ada yang salah dengan tubuh Anda setelah memakai pakaian ketat, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 20/08/2019

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan