Ketoconazole adalah obat untuk mengobati infeksi jamur tertentu pada tubuh. Obat ini termasuk ke dalam golongan antijamur azole yang bekerja dengan menghentikan pertumbuhan jamur. Ketoconazole tidak boleh digunakan untuk mengobati infeksi pada otak atau kuku. Obat ini dapat digunakan untuk mengobati kanker prostat stadium lanjut. Minumlah obat sesuai anjuran dokter, biasanya sekali sehari. Obat ini diminum sebelum atau sesudah makan. Meminumnya setelah makan bisa membantu Anda terhindar dari sakit perut. Jika Anda sedang minum obat antasida, gunakan Ketoconazole minimal 2 jam sebelum atau 1 jam setelah menggunakan antasida. Apabila diminum bersamaan, obat ini mungkin saja tidak diserap oleh tubuh. Dosis dan lama terapi biasanya akan disesuaikan berdasarkan kondisi kesehatan dan respons Anda terhadap pengobatan. Untuk anak, dosis yang diberikan juga akan mmperhitungkan berat badan. Biasanya, pengobatan dengan ketoconazole berlangsung beberapa hari sampai hitungan bulan. Obat ini bekerja dengan baik apabila Anda meminumnya tepat waktu setiap kali minum. Itu sebabnya, penting bagi Anda untuk meminum obat ini pada waktu yang sama setiap kali minumnya. Minum obat ini sampai yang diresepkan habis, walaupun gejalanya telah menghilang beberapa hari. Terlalu cepat berhenti minum obat bisa membuat infeksi datang kembali. Apabila kondisi Anda tidak membaik atau bahkan memburuk, segera konsultasikan ke dokter. Ikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda. Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari sinar matahari langsung dan tempat yang lembap. Jangan menyimpan obat di kamar mandi ataupun freezer. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali diinstruksikan demikian. Buang produk ini bila sudah kedaluwarsa atau tak lagi digunakan. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda. Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan. Ketoconazole tersedia dalam 2 bentuk, yaitu oral dan topikal (oles). Untuk oral, umumnya obat ini tersedia dalam bentuk tablet 200 mg. Dosis yang tercantum di atas bukanlah acuan yang pasti. Dalam kebanyakan kasus, dosis ketoconazole yang diberikan oleh dokter tergantung pada kondisi pasien. Apabila Anda memiliki dosis berbeda dengan yang tertulis di atas, jangan ubah dosis tanpa anjuran dan resep dari dokter. Secara umum, obat ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak yang belum berusia 2 tahun. Berikut adalah dosis yang dianjurkan untuk diberikan kepada anak Anda: Efek samping ketoconazole tablet yang umum terjadi adalah: Hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping yang serius, seperti: Anda juga perlu waspada karena ketoconazole berpotensi memicu terjadinya masalah hati yang serius (hepatotoksisitas). Berikut adalah beberapa gejala yang perlu Anda waspadai: Selain itu, obat ini juga berpotensi menyebabkan reaksi alergi yang serius, termasuk anafilaksis. Kondisi ini dapat mengancam nyawa dan membutuhkan pertolongan medis sesegera mungkin. Hubungi ambulans apabila terjadi gejala berikut: Tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin saja ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda. Sebelum menggunakan ketoconazole, lakukan tips-tips di bawah berikut: Beri tahukan pada dokter dan apoteker jika Anda alergi ketoconazole atau obat lain atau bahan-bahan yang ada dalam tablet ketoconazole. Tanyakan apoteker atau cek Petunjuk Obat untuk daftar bahan obat yang mungkin memicu interaksi pada ketoconazole. Selain itu, beri tahu dokter jika Anda menggunakan alprazolam (Niravam, Xanax); eplerenone (Inspra); ergot alkaloids seperti ergotamine (Ergomar, in Cafergot, in Migergot), dihydroergotamine (D.H.E 45, Migranal), dan methylergonovine (Methergine); felodipine (Plendil); irinotecan (Camptosar); lovastatin (Mevacor); lurasidone (Latuda); midazolam (Versed); nisoldipine (Sular); simvastatin (Zocor); tolvaptan (Samsca); dan triazolam (Halcion). Dokter mungkin akan menganjurkan untuk tidak menggunakan ketoconazole jika Anda menggunakan obat tersebut. Informasikan pula kepada dokter dan apoteker soal obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal yang Anda gunakan. Banyak obat yang juga berinteraksi dengan ketoconazole, jadi pastikan memberitahukan dokter semua obat yang Anda gunakan, walaupun tidak ada di daftar ini Beri tahu dokter jika Anda sakit atau pernah menderita kondisi kesehatan apa pun. Beri tahu dokter jika Anda hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui. Jika Anda berencana hamil dan sedang konsumsi Ketoconazole, hubungi dokter segera Jika Anda akan melakukan operasi, seperti operasi gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda menggunakan Ketoconazole. Jika Anda menggunakan antasida yang mengandung aluminum, kalsium, atau magnesium, minumlah obat-obat tersebut 1 jam sebelum atau 2 jam setelah ketoconazole. Anda harus tahu bahwa konsumsi alkohol (termasuk anggur, bir, dan obat yang mengandung alkohol seperti obat batuk) saat menggunakan ketoconazole meningkatkan risiko terjadinya kerusakan hati. Selain itu, gejala yang tidak diinginkan seperti wajah panas dan memerah, ruam, mual, sakit kepala, dan bengkak pada tangan, kaki, atau kaki bagian bawah dapat terjadi jika Anda konsumsi alkohol saat menggunakan ketoconazole. Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan ketoconazole pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA). Obat yang masuk kategori C, memiliki dua kemungkinan berikut: Ketoconazole juga dapat masuk ke dalam ASI sehingga mungkin saja menimbulkan efek samping pada bayi yang menyusui. Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi obat ini ketika sedang menyusui, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter Anda. Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA : Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam artikel ini. Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis apa pun tanpa persetujuan dokter. Dilansir dari Healthline, berikut adalah beberapa jenis obat yang mungkin dapat memicu terjadinya interaksi dengan ketoconazole: Sementara itu, obat-obatan di bawah sebaiknya Anda hindari karena akan menurunkan kinerja obat ketoconazole: Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau mengonsumsi makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Merokok tembakau atau mengonsumsi alkohol dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Adanya masalah kesehatan lain di tubuh Anda dapat memengaruhi penggunaan obat ini. Informasikan kepada dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan lain, khususnya: Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat. Berikut adalah gejala-gejala overdosis ketoconazole yang perlu diwaspadai apabila terjadi pada Anda atau orang di sekitar Anda: Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.Ketoconazole Obat Apa?
Untuk apa obat Ketoconazole?
Bagaimana aturan pakai ketoconazole?
Bagaimana cara menyimpan ketoconazole?
Dosis Ketoconazole
Dalam dosis apakah Ketoconazole tersedia?
Bagaimana dosis Ketoconazole untuk orang dewasa?
Bagaimana dosis Ketoconazole untuk anak-anak?
Efek samping Ketoconazole
Efek samping akibat ketoconazole?
Peringatan dan Perhatian Obat Ketoconazole
Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan obat ini?
Informasikan kepada dokter mengenai obat yang sedang dikonsumsi
Beri tahu kondisi kesehatan Anda atau jika Anda sedang hamil
Aturan minum ketoconazole dengan obat gangguan pencernaan (antasida)
Hati-hati dengan konsumsi alkohol
Apakah Ketoconazole aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Interaksi Obat Ketoconazole
Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan ketoconazole?
Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan obat ini?
Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan obat ini?
Overdosis Ketoconazole
Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?
Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.