- Gunakan sampo antiketombe yang mengandung Zinc Pyrithione, Tar batu bara, Asam salisilat, Selenium sulfide, Ketoconazole
- Jangan menggaruk dengan kuku saat keramas
- Keramas beberapa hari sekali tergantung jenis rambut
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Ketombe adalah penyakit kulit kepala berupa serpihan kulit mati yang berasal dari kulit kepala.
Serpihan-serpihan ini biasanya terlihat ketika terjatuh di atas bahu, alis, atau sepanjang sisi hidung. Umumnya, ketombe juga disertai rasa gatal di kulit kepala.
Kondisi ini tidak membahayakan kesehatan. Namun, keberadaannya dapat memengaruhi kepercayaan diri seseorang.
Pada kasus yang parah, ketombe dapat menyebabkan kerontokan rambut bila tidak segera diobati.
Perlu diingat bahwa kondisi ini tidak berhubungan dengan cara merawat rambut. Namun, jumlah serpihan kulit mati dapat dikurangi dengan rutin keramas.
Ketombe adalah kondisi kulit kepala yang umum terjadi. Artinya, kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, terlepas dari usia, jenis kelamin, dan ras. Meski begitu, penyakit kulit kepala ini lebih sering terjadi pada pria.
Tidak hanya itu, bayi dan anak-anak pun dapat mengalami masalah ini yang disebut sebagai cradle crap.
Kelainan ini biasanya muncul pada bayi yang baru lahir hingga berusia dua bulan, tetapi mungkin juga terlihat pada bayi yang lebih tua.
Ketombe dapat diatasi dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Silakan konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui cara menangani penyakit ini dengan tepat.
Ketombe adalah salah satu masalah kulit kepala yang paling mudah terlihat. Beberapa gejala yang paling umum antara lain:
Gejala-gejala di atas dapat memburuk jika Anda berada di tempat bercuaca dingin terlalu lama atau mengalami stres berat.
Selain itu, gejala dan tanda lainnya mungkin tidak tercantum di atas, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Kebanyakan kasus masalah ketombe tidak memerlukan pengobatan dari dokter. Bila tidak kunjung membaik dan muncul gejala di bawah ini setelah diobati dengan sampo antiketombe, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis kulit.
Sejauh ini belum diketahui pasti apa penyebab ketombe. Para ahli meyakini bahwa kondisi ini dapat terjadi akibat adanya peningkatan produksi minyak, sekresi, dan jumlah jamur pada kulit.
Berbeda dengan masalah kutu rambut, ketombe bukan penyakit menular. Ada kemungkinan masalah ini dipicu oleh kulit kepala yang kering dan reaksi alergi dari produk perawatan rambut.
Keberadaan jamur pada kulit kepala umumnya merupakan penyebab yang paling sering menimbulkan ketombe pada permukaan kulit kepala.
Ketika melindungi kulit dari bakteri dan melembapkan kulit, kelenjar sebaceous memproduksi keringat atau sebum.
Sayangnya, jamur yang berada pada kulit kepala manusia bernama Malassezia adalah tipikal jamur yang memakan substansi lemak yang ada pada sebum. Akibatnya, jamur tersebut menghasilkan sisa pencernaan berupa asam lemak.
Asam lemak ini nantinya dapat membuat iritasi kulit kepala dan menghambat metabolisme serta pertumbuhan sel kulit kepala yang baru.
Hal ini mengganggu pertumbuhan sel kulit kepala yang menyebabkan kulit kepala mengelupas.
Kulit kepala yang mengelupas ditandai dengan serpihan kulit mati berwarna putih dan menimbulkan rasa gatal atau disebut ketombe. Uniknya, kondisi ini juga dipengaruhi oleh daya tahan kulit kepala.
Setiap kulit kepala dapat menghasilkan minyak dan jamur pada permukaan kulit kepalanya. Namun, hal ini tidak memicu seluruh kulit kepala Anda berketombe.
Pasalnya, setiap orang memiliki sensitivitas dan daya tahan yang berbeda terhadap asam lemak yang dihasilkan Malassezia.
Bahkan, ada penyakit kulit kepala tertentu yang dapat menghasilkan serpihan yang menyebabkan rambut berketombe, meliputi:
Pada dasarnya, setiap orang berisiko mengalami ketombe. Hanya saja, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan potensi seseorang mengalami kondisi ini meliputi sebagai berikut.
Ketombe cenderung muncul pada masa pra-pubertas hingga usia paruh baya. Namun, bukan berarti orang yang lebih tua tidak mengalami kondisi ini. Bahkan, masalah ini bisa berlangsung seumur hidup.
Faktanya, pria lebih rentan terserang ketombe dibandingkan wanita. Hal ini mungkin terjadi karena hormon pria dapat memicu produksi minyak berlebih yang menjadi faktor pemicu ketombe.
Bagi orang dengan penyakit Parkinson atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, lebih berisiko mengalami dermatitis seboroik atau ketombe. Hal ini juga berlaku pada penderita HIV karena sistem imunnya melemah.
Para pemilik kulit kering lebih berisiko terhadap rambut berketombe. Kulit kering juga dapat dipicu oleh berbagai hal, seperti perubahan suhu yang terlalu drastis, lalu masuk ke ruangan ber-AC.
Ketombe pada kulit kering biasanya berukuran kecil dan tidak mengandung minyak.
Memiliki minyak kulit dan rambut berlebihan membuat Anda lebih rentan terhadap ketombe karena Malassezia memakan minyak pada kulit kepala.
Pada beberapa kasus, produk perawatan salon tertentu untuk rambut dan kulit bisa memicu sensitivitas kulit. Gejala yang muncul adalah kulit memerah, gatal, dan bersisik.
Produk yang biasanya menyebabkan rambut berketombe adalah sampo dan pewarna rambut. Namun, hal ini terjadi tergantung pada kondisi kulit kepala setiap orang.
Ketombe adalah kondisi yang mudah diidentifikasi lewat pemeriksaan fisik. Itu sebabnya, dokter kulit akan mudah mendiagnosis kondisi ini dengan melihat langsung rambut dan kulit kepala Anda.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengobati ketombe, mulai dari penggunaan sampo antiketombe hingga mengubah teknik keramas. Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi ketombe yang bisa Anda coba.
Salah satu cara menghilangkan ketombe yang paling sering dilakukan adalah menggunakan sampo khusus antiketombe.
Hal ini bertujuan agar serpihan dan kerak kulit dapat hilang dan tidak terlalu terlihat.
Usahakan untuk memilih produk sampo antiketombe dengan bahan-bahan aktif di bawah ini.
Selain itu, sampo antiketombe dengan kandungan mentol dengan tambahan formula Zinc Karbonat dan Natrium Benzoat juga dapat dipertimbangkan.
Alasannya, kandungan tersebut dapat membantu menyegarkan kulit kepala serta mengurangi rasa gatal akibat ketombe kering maupun ketombe basah.
Adakalanya salah satu jenis sampo di atas berhasil sementara dan akan kehilangan keefektifannya seiring waktu.
Bila demikian, cobalah gunakan dua jenis sampo antiketombe secara bergantian. Usahakan untuk selalu mengikuti aturan pakai di setiap botol sampo yang dicoba.
Pasalnya, beberapa produk mungkin perlu didiamkan selama beberapa menit, sedangkan yang lain harus dibilas dengan cepat.
Jika Anda telah menggunakan sampo obat secara teratur selama beberapa minggu dan tidak kunjung membuahkan hasil, silakan konsultasikan dengan dokter spesialis kulit. Dokter mungkin akan meresepkan sampo atau losion steroid untuk mengatasi ketombe.
Sampo antiketombe ternyata tidak cukup untuk mengatasi ketombe di kulit kepala. Cara keramas ternyata juga berperan penting dalam menghilangkan ketombe.
Seberapa sering seseorang keramas untuk mengobati ketombe mungkin akan berbeda pada setiap orang.
Beberapa dari Anda mungkin perlu keramas dua kali seminggu, sementara yang lain lebih sering atau setiap hari. Semuanya tergantung pada jenis rambut Anda.
Selain itu, cobalah untuk tidak menggaruk kulit kepala yang gatal. Pasalnya, menggaruk area tersebut justru akan memperburuk kondisi rambut berketombe.
Selain menggunakan sampo antiketombe, keramas dengan teknik yang benar, dan memakai krim steroid, ada cara alami untuk membantu mengatasi ketombe, yaitu sebagai berikut.
Salah satu faktor yang membuat masalah ketombe semakin parah adalah stres. Beberapa orang yang stres cenderung terbiasa menggaruk kepala mereka, sehingga serpihan kulit kepala pun ikut terangkat. Alhasil, jumlah sisik kulit yang jatuh pun meningkat.
Oleh sebab itu, Anda bisa mengurangi risiko tersebut dengan mengelola stres, seperti melakukan hal yang disukai atau rutin berolahraga.
Dengan mengendalikan stres tubuh juga mengalami peningkatan sistem imun yang memengaruhi kesehatan kulit.
Produk penata rambut, seperti gel dan hairspray ternyata dapat memicu produksi minyak berlebih di kulit kepala Anda. Alhasil, ketombe pun lebih mudah muncul.
Sementara itu, penggunaan hair dryer dan alat catok untuk meluruskan rambut juga menyebabkan kulit kepala kering.
leh sebab itu, ketika Anda tengah mengalami ketombe yang parah, hindari penggunaan alat dan produk penata rambut.
Selain baik untuk kesehatan tubuh, mengatur pola makan menjadi sehat juga berpengaruh terhadap kesehatan kulit kepala Anda.
Apa saja yang perlu dikonsumsi untuk membantu mengurangi jumlah ketombe di kulit kepala?
Anda juga bisa mengontrol apa saja menu makanan untuk kulit kepala yang lebih sehat dengan bantuan dari ahli gizi dan dokter spesialis kulit.
Rambut berketombe ternyata juga bisa diatasi dengan memanfaatkan beberapa bahan alami. Berikut ini beberapa bahan yang sering digunakan untuk mengobati ketombe secara alami.
Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter spesialis kulit atau ahli dermatolog.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar