Obat & Pengobatan
Bagaimana tinea cruris didiagnosis?
Biasanya, dokter spesialis kulit sudah bisa mendiagnosis penyakit ini hanya dengan melihat tampilan dan letak munculnya ruam. Pada saat pemeriksaan ini, dokter juga akan menanyakan gejala-gejala lain yang Anda rasakan.
Bila ternyata masih dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, dokter akan melakukan prosedur berupa pengambilan sampel kulit yang bersisik (biopsi) untuk diperiksa di laboratorium guna melihat keberadaan jamur.
Bagaimana pengobatannya?
Bila kondisinya termasuk ringan, dokter hanya akan menyarankan Anda untuk menggunakan obat kurap berupa krim atau salep antijamur yang dapat dibeli di apotek tanpa menggunakan resep.
Obat-obatan antijamur tersebut biasanya mengandung zat seperti terbinafine, miconazole, atau clotrimazole yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan jamur.
Pada saat penggunaan, oleskan obat sesuai dengan aturan yang tercantum pada kemasan. Jangan lupa bersihkan area yang terdampak sebelum dioleskan obat. Tetap gunakan obat walau gejalanya sudah mulai menghilang demi memastikan jamur telah terbunuh seluruhnya.
Jika kondisi tidak kunjung membaik atau jika ruamnya lebih parah, dokter akan meresepkan obat topikal yang lebih kuat. Dokter juga memberikan obat-obatan oral seperti itraconazole (Sporanox) dan fluconazole (Diflucan). Biasanya, obat-obatan ini harus diminum dalam waktu yang cukup lama.
Obat antijamur oral mungkin menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan, seperti sakit perut dan sakit kepala. Jika Anda tidak nyaman dengan efek sampingnya, diskusikan dengan dokter Anda.
Tinea cruris biasanya dapat pulih dalam beberapa minggu. Perawatan untuk infeksi yang lebih parah biasanya memerlukan waktu sebulan hingga dua bulan.
Perawatan di rumah
Apa saja upaya perawatan di rumah untuk atasi kondisi ini?
Berikut gaya hidup dan perawatan untuk kulit di rumah yang dapat membantu Anda mengatasi tinea cruris.
1. Jaga area yang terdampak agar tetap kering
Selalu keringkan area genital dan paha bagian dalam Anda dengan handuk bersih setelah mandi atau berolahraga. Anda juga bisa menggunakan bedak di sekitar selangkangan Anda untuk mencegah kelembapan berlebih.
2. Kenakan pakaian yang bersih
Ganti pakaian dalam Anda setidaknya satu kali sehari atau lebih jika Anda berkeringat secara berlebihan. Cuci pakaian olahraga Anda setelah digunakan.
3. Tidak menggunakan pakaian terlalu ketat
Pastikan Anda mengenakan pakaian yang cukup longgar dan tidak terlalu ketat, khususnya pakaian dalam, pakaian atletik, dan pakaian olahraga.
Hindari pakaian yang dapat menyebabkan gesekan berlebih antara bahan pakaian dengan kulit Anda. Lebih baik pilihlah pakaian dengan bahan yang mudah menyerap.
4. Tidak berbagi peralatan personal
Jangan biarkan orang lain mengenakan pakaian dan peralatan personal Anda, seperti handuk. Jangan juga meminjam barang orang lain. Hal ini untuk menghindari penularan penyakit akibat jamur yang menempel pada benda tersebut.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar