Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Kutu air alias tinea pedis adalah salah satu jenis kurap atau tinea yang muncul pada kaki terutama di sela-sela jari. Kondisi ini biasanya terjadi jika Anda memiliki kaki yang mudah berkeringat.
Kutu air bisa mengakibatkan kulit kaki terasa gatal, terkelupas, bahkan tak jarang sampai terluka. Selain tumbuh di kaki, jamur penyebab kutu air juga bisa menyebar sampai ke kuku kaki bahkan ke tangan.
Karena para atlet lebih rentan mengalami kondisi ini, penyakitnya juga biasa disebut dengan nama athlete’s foot.
Kutu air bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang jenis kelamin dan usia. Baik pria maupun wanita pada usia berapa pun memiliki kemungkinan yang sama untuk mengalami tinea pedis ini.
Hanya saja, jika dibandingkan dengan anak-anak, orang dewasa cenderung lebih sering mengalami kutu air. Umumnya, penyakit ini lebih banyak menimpa pria ketimbang wanita.
Namun, tidak perlu khawatir karena Anda dapat menghindari kemungkinan terserang tinea pedis dengan mengurangi faktor risikonya. Konsultasikan dengan dokter spesilis kulit untuk mencari tahu informasi lebih lanjut.
Tanda dan gejala kutu air atau tinea pedis bisa berbeda-beda antara orang yang satu dan lainnya. Namun, gejala kutu air yang paling umum meliputi sebagai berikut.
Terkadang, cairan juga muncul dari area kulit kaki yang ditumbuhi jamur. Cairan tersebut biasanya menimbulkan rasa gatal, sensasi panas, bahkan mengakibatkan pembengkakan. Tak jarang pula, luka terbuka pada kaki akibat kutu air tersebut akan membuatnya lebih rentan terpapar bakteri.
Jika tidak segera diobati, tentu infeksi jamur tersebut bisa dengan mudah menyebar dari kulit kaki sampai ke jari-jari kaki. Dalam beberapa kasus yang cukup jarang, infeksi tinea ini bisa menyebar sampai ke tangan.
Tinea yang muncul di tangan akan menimbulkan gejala yang tidak jauh berbeda dengan di kaki.
Lupa mencuci tangan setelah menyentuh area kaki yang mengalami kutu air, atau kemudian menggaruk bagian tubuh lainnya, bisa meningkatkan persebaran jamur. Alhasil, bagian tubuh Anda yang lainnya pun turut berisiko mengalami kurap.
Maka dari itu, penting untuk merawat kaki dengan baik dan benar setelah gejalanya muncul. Usai menyentuh area kulit yang mengalami kurap, jangan lupa untuk segera mencuci tangan dengan sabun dan air.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Segera periksakan diri jika Anda mengalami ruam pada kulit, gatal, dan luka di kaki yang tidak kunjung membaik setelah diberi obat apotek. Khususnya ketika Anda menyadari timbul infeksi pada kulit, yang ditandai dengan berwarna kemerahan, terasa gatal, perih, bahkan lecet.
Apabila Anda mengidap diabetes dan khawatir dengan kemungkinan akan mengalami tinea pedis, jangan tunda untuk memeriksakannya ke dokter.
Kondisi kesehatan tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter agar mendapatkan penanganan terbaik terkait kondisi kesehatan Anda.
Namanya memang kutu air, tapi penyebab tinea pedis bukanlah karena kutu sungguhan, melainkan akibat dari infeksi jamur yang hidup di lapisan terluar kulit.
Setidaknya ada beberapa jenis jamur yang diketahui menjadi penyebab kutu air, yaitu sebagai berikut.
Ketiganya masuk ke dalam kelompok jamur dermatofita yang dapat merusak kulit dan kuku kaki. Sebab, mereka memiliki kemampuan untuk hidup di dalam jaringan keratin. Keratin adalah protein pada kuku dan rambut yang bertugas menjaga kuku dan rambut senantiasa sehat.
Athlete’s foot dapat ditularkan dengan berbagai cara, meliputi:
Setelah berpindah ke tubuh lainnya, jamur biasanya tidak tumbuh begitu saja. Jamur baru akan tumbuh subur ketika kaki Anda dalam kondisi basah dan lembap. Itulah mengapa kutu air kerap dialami oleh orang yang rajin berolahraga, berenang, atau menggunakan kamar mandi umum.
Terlebih saat kurang menjaga kebersihan kaki, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah biasanya lebih rentan terkena athlete’s foot.
Siapapun sebenarnya punya risiko yang sama untuk mengalami tinea pedis. Namun, Anda akan lebih rentan terkena penyakit ini jika kerap melakukan kebiasaan yang membuat kaki Anda lembap seperti sebagai berikut.
Penting untuk diperhatikan, bahwa tidak semua kaki gatal, luka, dan mengelupas selalu mengindikasikan adanya tinea pedis. Biasanya, dokter bisa langsung mendiagnosis infeksi jamur ini hanya dengan melihat kondisi dan gejalanya saja.
Cara lainnya, dokter akan mengambil sampel kulit yang terinfeksi, kemudian membawanya ke laboratorium untuk dilihat ada atau tidaknya bakteri.
Pengobatan kutu air umumnya ditentukan berdasarkan tingkat keparahan kondisi tersebut. Jika tergolong ringan, obat-obatan topikal yang dijual bebas (OTC) sudah bisa membantu menyembuhkan gejala. Namun ketika kondisinya sudah parah, dokter biasanya akan meresepkan jenis obat lain yang lebih kuat.
Obat kutu air yang biasanya diresepkan oleh dokter yakni obat antijamur oral (minum). Tujuannya tentu untuk membunuh jamur sekaligus menghentikan pertumbuhannya. Penting untuk mengonsumsi obat sampai selesai guna mencegah infeksi datang kembali.
Berikut adalah beberapa pilihan obat OTC dan resep untuk tinea pedis yang kerap dianjurkan dokter.
Ada berbagai jenis obat antijamur topikal OTC, yakni:
Jika obat bebas tidak berhasil atau jika Anda memiliki infeksi yang parah, Anda mungkin harus menggunakan antijamur yang diresepkan oleh dokter. Beberapa pilihan obat resep untuk athlete’s foot, meliputi:
Terkadang, jika gejala tinea pedis sudah sangat parah, dokter mungkin menganjurkan Anda untuk menggunakan hidrokortison. Hidrokortison dengan dosis rendah bisa diperoleh bebas. Sementara untuk dosis yang lebih kuat harus melalui resep dokter.
Namun, tidak semua orang bisa diberikan obat antijamur seperti yang dipaparkan sebelumnya. Dosis pemberiannya pun bahkan bisa berbeda, misalnya bagi anak-anak dan lansia yang mengidap kutu air.
Beberapa jenis obat antijamur juga tidak dianjurkan untuk diminum selama kehamilan karena dapat berisiko menyebabkan cacat lahir. Sebaiknya konsultasikan lebih lanjut ke dokter untuk pengobatan terbaik bagi kondisi tersebut.
Berikut gaya hidup dan pengobatan rumah yang dapat membantu Anda mengatasi kutu air atau athlete’s foot.
Sebelum kutu air benar-benar terjadi, berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah tinea pedis.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik penyakit Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar