Fungsi krim dan salep kortikosteroid

Kortikosteroid adalah golongan obat untuk menghentikan proses inflamasi alias peradangan dalam tubuh. Kortikosteroid bekerja menyerupai kortisol, hormon yang diproduksi kelenjar adrenalin tubuh, dengan mempersempit pembuluh darah dan menekan reaksi sistem imun tubuh yang berlebihan.
Golongan obat kortikosteroid juga sering disebut sebagai steroid. Obat kortikosteroid juga tersedia dalam beragam bentuk, mulai dari obat oral (minum), topikal/oles (krim, losion, gel, atau salep), dan sistemik (infus atau injeksi).
Obat kortikosteroid topikal dalam bentuk krim atau salep adalah yang paling sering diresepkan untuk mengatasi berbagai gejala penyakit kulit.
Tentunya, terdapat perbedaan antara salep kortikosteroid dan krim kortikosteroid. Salep itu obat topikal berbasis minyak atau lemak yang mengandung hormon steroid sintetik. Konsentrasi minyak yang tinggi membuat salep lebih terasa lengket dan lebih tahan lama pada kulit.
Krim kortikosteroid dibuat dengan bahan dasar air. Karena hal ini, krim lebih cepat terserap pada kulit dan tidak meninggalkan sensasi lengket setelah pengolesan. Krim juga bekerja lebih baik pada area kulit yang lebih luas karena lebih mudah dioleskan.
Pemilihan penggunaannya juga disesuaikan oleh kondisi kulit. Salep lebih cocok untuk digunakan pada kulit yang kering, berkerak, atau menebal. Salep juga tepat digunakan untuk masalah kapalan pada telapak kaki.
Sementara itu, obat bentuk krim lebih cocok digunakan pada bagian kulit yang lebih lembab, basah, dan berbulu.
Beberapa jenis penyakit kulit yang dapat diobati dengan krim atau salep kortikosteroid meliputi:
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar